~🖤~
"Yo, Iyo, berhenti di depan market itu ya. Gue mau jajan!" teriak Hana sambil menepuk-nepuk pelan pundak Rio yang sedang fokus mengendarai motor, mengboncengnya.
Rio berdecak kesal, mau tak mau ia berbelok meminggirkan motornya di depan market tempat Hana ingin membeli beberapa jajan untuk menemaninya di rumah. Mumpung melewati, jadi sekalian saja begitu mampir.
"An, gue capek, mau pulang!"
"Iya ih, orang gue bentar doang juga. Yaudah sih, pulang aja sana, orang gue bisa jalan sendiri." Hana melepaskan helm dari kepalanya, kemudian memeluknya di depan dada.
Mata Hana membulat saat Rio membenarkan ucapannya, cowok itu menaikkan standard motornya.
"Yo, lo serius?" Tanya Hana cepat.
Tanpa menatap Rio menjawab,"Iya, lah, kan lo bisa jalan sendiri."
"Eh tapi--"
Dengan wajah tanpa dosanya cowok satu itu langsung menyalakan motornya kemudian berbelok menuju gang rumah mereka, meninggalkan Hana sendirian di depan market. Hana menghentak-hentakan kakinya kesal, hanya sodara kembarnya itu yang berani memperlakukannya seperti ini.
Memang sih, rumah mereka tak terlalu jauh lagi dari depan market depan gang ini. Tapi, tetap saja, masa iya Rio tega meninggalkan Hana berjalan sendiri pulang.
Hana memutar mata malas, kemudian berbalik badan memasuki market untuk membeli jajannya segera, setelah itu ia akan langsung pulang, sekalian memberi pelajaran pada Rio.
Hana berjalan menyusuri lorong market, mengambil beberapa snack ke pelukannya, ia tak berniat untuk memakai keranjang, alhasil Hana lebih memilih untuk memegangnya saja. Toh, menurutnya juga tidak terlalu banyak yang dibelinya.
Gadis itu mengambil satu snack lagi, sebelum akhirnya berbelok menuju kasir, namun saat berbelok Hana tak sengaja menabrak seseorang yang berlawanan arah darinya.
"Maaf, mbak."
Hana berjongkok mengambil beberapa snack miliknya dan beberapa milik wanita di depannya, lalu kembali berdiri sembari berhadapan dengan wanita yang tadi bertabrakan dengannya.
Jujur, Hana yang memiliki jenis kelamin sama dengan wanita di hadapannya ini saja kagum terhadap kecantikan wanita di hadapannya, bagaimana dengan yang berbeda jenis.
Wanita itu tersenyum, membuat Hana ikut tersenyum pada wanita itu.
"Makasih ya," ujar wanita itu.
Hana menganggukan kepala,"Sama-sama." Mereka pun berpisah ke tujuan masing-masing.
"Kira-kira pernah insecure gak ya tu cewek?" gerutu Hana masih kagum dengan paras cantik wanita tadi.
~*~
Hana melangkahkan kakinya berjalan kembali ke rumahnya, setelah berbelanja banyak cemilan untuk menemaninya di rumah. Karena Hana orangnya memang suka sekali nyemil, tapi mager untuk beli, maka dari itu tadi sekalian dia membeli banyak snack sekaligus.
Hana menautkan alisnya saat melihat rumah yang berada tepat di sebelah rumahnya, pagar serta pintu rumahnya terbuka, padahal sebelumnya rumah itu sudah cukup lama kosong tak ada yang menempati.
"Orang pindahan ya?"
Hana berjalan perlahan mendekat ke depan pagar yang terbuka itu, Hana menyipitkan matanya mengamati ke dalam rumah itu, Hana penasaran siapa yang akan menjadi tetangga barunya nanti.
"Ngintip apa, mbak?"
Hana terpelonjat kaget ketika mendapati seorang lelaki sudah berdiri tepat di belakangnya.
Hana memberi senyum pada lelaki yang belum pernah ia lihat sebelumnya, sepertinya orang itulah pemilik rumah ini nantinya, seseorang yang akan menjadi tetangga barunya.
"Gak mas."
Hana menggeleng pelan, lalu mengelap tangannya ke rok seragam sekolahnya, setelah itu menyodorkan tangannya sambil berkata,"Kenalin saya Hana, tetangga sebelah," ucap Hana menunjuk rumah tepat di sebelah kanan rumah orang itu.
Hana berdehem sedikit kesal karena lelaki itu cuma mengangguk menatap rumahnya tapi sama sekali tak mau menjabat tangannya.
Melihat tak ada respon Hana menarik perlahan tangannya."Mas, pemilik baru rumah ini kan?" tanya Hana memastikan.
Lelaki itu mengangguk,"Saya Hendri, pemilik baru rumah ini, saya harap kita bisa bertetangga dengan baik."
Hendri kemudian menyodorkan tangannya kepada Hana.
Bukannya menjabat tangan lelaki itu, Hana malah terpikir untuk membalasnya dengan hanya mengangguk sembari memperhatikan rumah Hendri.
Hendri langsung berdehem, ia kira gadis satu ini akan menjabat tangannya dan tak berniat membalasnya, ternyata ia salah gadis ini pasti dendaman, padahal tadi niat Hendri hanya bercanda.
Melirik Hendri yang mulai menarik tangannya, Hana langsung memalingkan wajahnya sembari mengulum bibirnya menahan untuk tidak tertawa.
Lelaki itu pikir, Hana bisa dibodohi? Oh, tentu tidak, walau lelaki itu tampan, tapi jika lelaki itu ingin bermain tarik ulur dengan Hana tetap tak akan bisa.
"Hendri?" panggil seorang wanita.
Hana dan Hendri menoleh ke arah wanita itu. Hana sedikit terkejut, ternyata wanita yang ia temui di market tadi adalah teman lelaki tetangga barunya ini.
Hendri tersenyum manis pada wanita itu dan dibalas senyuman manis juga oleh wanita itu sembari mendekat ke arah mereka berdua.
Wanita itu menggenggam perlahan tangan milik Hendri sembari menoleh ke arah Hana, lalu tersenyum ke arahnya.
"Eh, kamu yang tadi di market kan?"
Hana mengangguk semangat,"Iya mbak, ini." Hana mengangkat kantong plastik berisi makanan-makanan ringan yang ia beli tadi.
"Yaudah, saya pamit mau pulang dulu, yah." Setelah itu Hana berjalan cepat meninggalkan kedua pasangan sejoli itu di depan rumahnya.
Linda hanya tersenyum lalu menoleh ke arah Hendri yang juga sedang menatap ke arahnya."Kamu sibuk gak, by?"
Hendri menggeleng pelan."Gak kok, kenapa emangnya?"
"Kita jalan keluar ya, ada yang mau aku omongin sama kamu."
Tanpa berpikir hal negatif Hendri menganggukkan kepalanya,"Yaudah aku ambil kunci dulu ya."
Linda mengangguk sembari menatap pundak Hendri yang mulai menjauh masuk ke dalam rumah.
Matanya seketika mulai berkaca-kaca, Linda langsung menunduk kepalanya membuat helai rambutnya berjatuhan ke depan menutupi wajahnya, Linda berharap tak ada orang yang melihatnya menangis saat ini, walaupun tanpa sepengetahuannya Hana tak sengaja sedang mengintip di balik pagar rumahnya.
~🖤~
Aku itu udah punya banyak part gess hihi!
Jadi gimana part ini?Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!
Terima kasih❤️
Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝
Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking My Neighbors Heart
RomanceHendri adalah lelaki berusia 21 tahun, merupakan anak dari seorang aktor terkenal bernama Taufan. Suatu hari ada masalah yang membuat Taufan dan Hendri bertengkar dan menyebabkan Hendri minggat dari rumah. Belum cukup sampai di sana, ternyata masala...