~🖤~
Hendri menunduk memandang gelas americano yang baru saja ia pesan tadi, sambil mendengarkan Arul yang berusaha mengungkapkan alasannya melakukan ini semua tanpa ada yang ditutupi sama sekali. Sementara Hiro duduk menyandar memegang ponsel ia gunakan untuk menjelajahi sosial media, padahal telinganya fokus mendengarkan kedua sahabatnya.
"Gue maafin lo kok," ucap Hendri membuat mata Arul dan Hiro menatap tak percaya padanya.
"S-serius?" tanya Arul balik.
Hendri mengangguk pelan, lalu mendongak menatap Arul penuh."Tentu aja dengan alasan Lo gak boleh ngelakuin hal itu lagi," lanjutnya.
Bahu Arul melorot sambil tersenyum lega pada Hendri bahkan Hiro saja juga ikut tersenyum lega karena jawaban Hendri barusan, ia sangat takut kalau Hendri tak mau lagi berteman dengannya.
"Lagi pula, menurut gue itu bukan masalah besar. Mau Linda tau ataupun gak sama hubungan gue, itu gak berarti lagi bagi gue," ucap Hendri mengedikkan bahunya acuh."Toh, gue udah punya Hana kan? Dan Linda juga lambat laun pasti bakal dapat yang lebih baik dari gue," lanjut Hendri.
Hiro tersenyum cerah sambil menepuk pelan pundak Hendri."Liat Rul, bestie kita udah dewasa sekarang." Hendri seketika tertawa renyah mendengar pernyataan Hiro barusan.
Arul menganggukan kepala cepat menatap Hendri dengan mata berbinar."Sebagai ketulusan dalam minta maafnya, gue juga bakal bilang sama Linda," sahut Arul.
Hiro mengerutkan keningnya."Tapi, gimana kalo Linda malah ngelakuin hal aneh nantinya?" tanya Hiro.
Hendri dan Arul hanya terdiam sambil saling tatap sebentar. Apa yang dikatakan Hiro barusan bisa jadi benar, bagaimana kalau ini bukan akhir? Bagaimana kalau Hendri belum benar-benar bisa bahagia dengan Hana. Bagaimana kalau Linda akan terus mengusiknya sampai wanita itu sendiri yang memutuskan menyerah?
~*~
Linda menatap kosong pada Beni yang sibuk bermain dengan burung peliharaan Malik Papa Linda yang diletakkan di kandang belakang rumah. Beni tersenyum senang menatap burung itu kemudian menolehkan pandangannya ke belakang melihat Linda yang juga terkejut saat Beni melihatnya.
"Lo kenapa, El?" tanya Beni membalikkan tubuhnya menghadap Linda.
Linda menggeleng pelan sambil menundukkan kepalanya memainkan jari-jari tangannya kosong.
Beni terkekeh pelan memutar mata malas kembali memperhatikan burung tadi."Pasti lagi mikirin Hendri kan?" sindir Beni.
"Enggak kok!" elak Linda.
Mata Linda melotot, wajahnya berubah kusut. Sok tau sekali pria di hadapannya ini, pria yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak.
"Yaudah santai aja dong," celetuk Beni melirik Linda sedikit lalu kembali fokus ke depan.
"Gue mikirin lo, makanya jangan sok tau lo jadi orang!"
Kini mata Beni yang melotot, terkejut dengan pernyataan Linda barusan. Beni mengalihkan pandangannya menatap Linda lagi, setelah itu terkekeh pelan.
"Gak jelas lo," sahut Beni.
"Lah serius," balas Linda dengan wajah yang memang terlihat serius."Gue mikirin lo, gue mikirin kenapa lo mau-mau aja dijodohin sama gue? Kenapa lo mau aja disuruh bokap gue buat jaga gue?"
"Itu yang gue pikirin," lanjut Linda.
Beni terdiam menatap mata Linda begitu juga dengan Linda. Hingga akhirnya mereka saling tatap sampai beberapa menit lamanya.
Beni menghela napas panjang."Kenapa lo bakal terjawab kalo lo udah terbebas dari masa lalu," jawab Beni.
Beni tersenyum tipis sambil mengacak puncak kepala Linda pelan, kemudian berjalan meninggalkan Linda yang masih diam membeku di tempatnya. Sangat sulit bagi Linda untuk mengartikan apa yang Beni ucap barusan.
Lamunan Linda terhenti saat sebuah pesan Masuk, Linda mengangkat ponsel di tangannya untuk mengecek siapa yang sudah mengiriminya pesan.
Arul
Ada yang mau gue omongin, ketemu di Zicofe jam 2 nantiLinda
Tentang Hendri?Arul
Iya, bahkan lebih pentingLinda
Okay, gue kesanaLinda menghela napas gusar, kenapa ia merasa tak enak? Apakah ada berita lebih mengejutkan dari kemarin? Jantung Linda kembali berdegup lebih cepat kalau soal Hendri.
Linda membalikkan tubuhnya berjalan masuk ke rumah untuk segera mempersiapkan diri menemui Arul di Zicofe.
~*~
Linda turun dari mobil, baru saja ia memaksa Beni untuk mengantarkannya lagi namun tak membiarkan pria itu ikut masuk ke dalam. Beni kembali menghela napas pelan, sebenarnya ia tau pasti itu ada hubungannya dengan Hendri, namun demi Linda ia rela berbohong pada Malik.
Langkah Linda melambat saat melihat tak hanya Arul melainkan ada Hendri dan Hiro juga di sana. Linda melangkahkan kakinya lemah mendekati mereka bertiga. Arul membiarkannya Linda duduk di sampingnya, meski ragu Linda tetap duduk di sana.
"Gue cuma mau bilang kalo gue gak akan jadi mata-mata lo lagi," tutur Arul perlahan.
Mata Linda membulat menatap Arul terkejut, sambil terus-terusan melirik Hendri dan Hiro di depannya yang malah sibuk memainkan ponsel mereka.
"Mereka udah tau," lanjut Arul mengalihkan pandangan Linda kembali padanya."Dan gue gak mau ngecewain Hendri lagi."
Arul menghela napas pelan sambil mengambil sesuatu dari tasnya. Linda masih terdiam bingung, tak tau harus bersikap seperti apa, ia hanya memperhatikan Arul yang mulai mengeluarkan sebuah amplop dari tasnya.
Arul tersenyum tipis sambil menyodorkan amplop yang sepertinya berisi uang itu ke hadapan Linda."Gue makasih banget sama kebaikan lo, gue minta maaf karena gak bisa ngelanjutin ini dan ini sebagai ganti karena lo udah bantu gue waktu itu," ucap Arul.
Hendri dan Hiro yang sedari tadi bermain game di ponsel mereka sampai mengalihkan pandangan mereka ke Arul dan Linda. Pasalnya Arul tak bilang akan mengganti uang Linda, mereka kira Arul hanya akan meminta maaf padanya.
Linda memutar mata malas sambil menghela napas gusar antara kesal, marah, dan yang lain bercampur aduk, Linda melirik sinis pada Arul lalu berdiri dari tempat duduknya.
"Gak perlu, gue gak butuh uang lo."
Linda berdecak kesal kemudian berjalan pergi meninggalkan Hendri, Arul, dan Hiro yang hanya menatapnya diam.
~🖤~
Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!
Terima kasih❤️
Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝
Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking My Neighbors Heart
RomanceHendri adalah lelaki berusia 21 tahun, merupakan anak dari seorang aktor terkenal bernama Taufan. Suatu hari ada masalah yang membuat Taufan dan Hendri bertengkar dan menyebabkan Hendri minggat dari rumah. Belum cukup sampai di sana, ternyata masala...