31 - Cemburu

91 6 0
                                    

~🖤~

"Han, jadi lo serius udah pacaran sama Mas Hendri?" tanya Oliv memastikan.

Hana tersenyum malu lalu menganggukan kepalanya pelan, setelah itu lanjut menyuap bakso di depannya.

Oliv seketika ikut tersenyum."Selamat bestie!" ucap Oliv sembari menepuk pelan bahu Hana yang duduk di sebelahnya.

Gio menolehkan pandangannya pada Rio yang duduk di sampingnya."Bro, lo kapan nyusul? Katanya sodara kembar," ucap Gio.

Rio hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban lalu kembali memakan bakso pesanannya. Melihat itu Hana, Oliv, dan Gio hanya bisa saling tatap setelah itu terkekeh pelan.

Sepertinya Rio mungkin sedang PMS makanya hari ini terlihat sangat sensi atau bisa saja cowok itu iri karena sodaranya lebih dulu memiliki pasangan.

"Cih, lo yang jomblo mending diam aja!" sindir Hana yang ditujukan untuk Gio.

Wajah Gio seketika berubah menjadi datar sembari menatap Hana sinis."Cih, mentang-mentang dah punya pacar, songongnya nambah," sahut Gio.

Hana langsung mengedikkan bahunya dengan wajah mengejek mengarah ke arah Gio.

"Liat aja, tahun depan gue bakal dapat cewek!" seru Gio dengan genggaman tangan yang di arahkan ke atas.

Hana, Rio, dan Oliv langsung melotot menatap Gio. Suara Gio tadi cukup nyaring hingga membuat para penghuni kantin tertuju pada meja mereka berempat. Dengan senyuman malu Gio menurunkan perlahan tangannya sembari meminta maaf kepada siswa-siswi yang melihatnya tadi.

~*~

Vito memberhentikan mobilnya di depan bangku yang diduduki oleh Hana. Vito membuka kaca helmnya kemudian melirik ke arah Hana yang tersenyum menatapnya.

"Kak Hana gak bareng Bang Rio ya?" tanya Vito.

Hana menggeleng pelan."Gak, gue dijemput nanti sama Mas Hendri," ujarnya.

Vito mengerutkan keningnya saat mendengar kata Hendri."Mas Hendri? Sepupuku?" tanya Vito memastikan.

Hana mengangguk tersenyum. Vito kembali mengerutkan keningnya bingung, pasalnya ia memang belum mengetahui tentang hubungan Hana dan Hendri yang jelasnya, Vito kira hubungan mereka waktu itu hanya sebatas yang kemarin.

"Kak serius dijemput kan?" tanya Vito lagi karena melihat sekolahan yang mulai sepi."Gak mau bareng aku aja?" tawar Vito.

"Gak usah, gak papa," balas Hana.

Kemudian sebuah mobil berhenti di depan motor Vito, mengalihkan pandangan Hana dan Vito dan seketika langsung mengarah ke arah mobil itu.

Hana tersenyum kembali saat kaca mobilnya terbuka dan menampakkan wajah Hendri di sana.

"Nah itu dia," ujar Hana berdiri kemudian berjalan melewati Vito sembari menyempatkan menepuk pelan pundak Vito."Gue duluan ya," lanjutnya.

Vito hanya mengangguk sembari terus memandangi Hana yang memasuki mobil Hendri, hingga mobil itu putar balik dan menjauh dari pandangannya.

"Mereka pacaran ya?" gumam Vito menutup kembali kaca helmnya setelah itu melajukan motornya meninggalkan pekarangan sekolah.

~*~

Sepanjang perjalanan pulang dari sekolah tadi Hana dan Hendri hanya saling diam. Hana mengerutkan keningnya bingung, Hana menolehkan pandangannya pada Hendri karena ia sudah tak tahan dengan suasana canggung seperti ini.

"Mas, kok dari tadi diem?" tanya Hana hati-hati, mungkin saja mood Hendri sedang tidak baik maka dari itu ia tak ingin tambah merusak mood lelaki itu.

"Lo sama Vito itu ada hubungan apa sih?" tanya Hendri judes.

"Gak ada apa-apa mas, dia cuma adek kelas aku dan kebetulan kita juga nyambung kalo ngomong."

Hendri terdiam, wajahnya masih terlihat kusut sambil terus menatap ke arah depan menyusuri jalanan. Hana menggigit bibir bawah saat suasana dalam mobil kembali hening, Hana menolehkan pandangannya melirik Hendri lagi.

"Mas, marah ya sama aku?" tanya Hana.

Hendri memberhentikan mobilnya di tengah jalan. Hendri menolehkan pandangannya pada Hana yang juga sedang menatap ke arahnya, perlahan Hendri mengambil tangan Hana lalu menatap penuh pada gadis itu.

"Han, lo itu pacar gue, harusnya lo tau batasan Lo sama cowok lain."

Hana menganggukan kepalanya pelan sambil terus menggigit bibir bawahnya gugup, walaupun tatapan Hendri saat ini tak lagi dingin tetap saja membuat takut.

"Ya udah, ayo makan dulu," ujar Hendri menaikkan tangannya mengacak puncak kepala Hana.

~*~

Linda duduk di meja make up-nya menatap tajam pada pantulan wajah di depannya. Tangan Linda tergenggam kuat beberapa detik setelahnya, tangan itu ia hentakan ke atas meja di depannya hingga membuat beberapa kosmetik sedikit tergoyang.

Linda mengalihkan pandangannya pada ponsel di atas meja lalu mengambilnya. Linda menekan tombol telepon pada nomor asisten pribadinya.

"Halo mbak, kenapa?" tanya asisten itu.

"Foto yang saya kirim tadi tolong kamu beri ke admin newssmagaruda, suruh dia untuk post di newssmagaruda, setelah itu beri bayaran."

"Baik mbak," jawab asistennya.

Linda pun menurunkan ponselnya dan mematikan panggilan teleponnya. Linda kembali menatap datar dirinya di pantulan kaca.

"Hen, lo harusnya milik gue, bukan yang lain."

~🖤~

Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!

Terima kasih❤️

Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝

Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac

Taking My Neighbors Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang