~🖤~
Pagi ini Hendri berniat untuk menemui Hana, mau bagaimana pun Hana berstatus sebagai pacarnya saat ini, jadi ia wajib tau bagaimana kabar Hana sekarang.
Hendri memasuki pagar yang terbuka setengah itu, ia sedikit terkejut saat melihat ada seorang pria yang berjongkok di depan rumah sambil mengamati burung yang berada dalam kandang. Saat Hendri mulai mendekati bersamaan dengan pria itu yang juga menolehkan pandangannya ke arah Hendri.
Hendri sepertinya mengetahui siapa pria ini, Hendri lalu tersenyum tipis namun tak digubris oleh Adam. Adam kemudian berdiri menatap Hendri datar.
"Cari siapa?" tanya Adam.
"Hana, om."
"Kamu Hendri?" tanya Adam lagi dan diangguki oleh Hendri.
"Saya minta kamu jangan pernah lagi menemui Hana."
Mata Hendri membulat terkejut degup jantungnya bertambah kencang."K-kenapa om?"
"Saya gak setuju."
Hendri diam membeku, seperti ada yang menusuk jantungnya, Hendri bingung harus bagaimana menanggapinya saat ini. Hal yang dulu menyakitinya kini kembali dengan versi yang berbeda.
Adam kemudian pergi masuk ke dalam rumah meninggalkan Hendri yang masih berdiri tidak mencerna kembali pernyataan yang Adam lontarkan barusan.
~*~
Berita mengenai hubungan Hana dan Hendri mulai mereda, Hana juga mulai sekolah walau masih banyak yang berbisik saat dia lewat atau langsung bertanya kepadanya, komentar di postan instagramnya, bahkan ada yang bertanya melalui wanya. Tapi, Hana tak pernah menjawab, di wanya Hana hanya membalas Oliv beberapa teman sekelasnya yang cukup dekat dengannya, selebihnya ia biarkan bahkan langsung ia hapus.
Sudah seminggu semenjak kejadian berita tentang hubungan dirinya dan Hendri muncul, semenjak itu juga ia tak mengetahui kabar lelaki itu bagaimana. Apakah Hendri sehat? Apakah Hendri sudah makan? Apakah kuliahnya lancar?
Banyak sekali pertanyaan dalam benaknya yang ingin ia tanyakan pada Hendri kalau mereka bertemu, walau hanya sebentar. Entah apa hubungan keduanya saat ini, mereka berdua hanya langsung lost contact dan tak pernah bertemu-temu lagi, meski begitu Hana masih menganggap bahwa dirinya adalah pacar dari Hendri.
Sebelum naik ke atas motor, Hana mengenakan helmnya terlebih dahulu, matanya mengarah ke rumah sebelah, rumah itu terlihat kosong mobilnya berwarna hitam milik Hendri pun tak terlihat di sana.
"Di mana Mas Hendri?" batin Hana.
"Hana, ayo," ucap Rio menyadarkan Hana yang terlamun lama.
Hana segera naik dari motornya. Rio menghela napas pelan, semua pun tau dengan perubahan sikap dari Hana, gadis itu lebih banyak diam. Alasannya pun mereka tau, pasti ada sangkut pautnya dengan Hendri, namun mau bagaimana pun Adam tetap tak mengizinkan Hana berhubungan dengan lelaki itu.
~*~
"Ayo kantin," ajak Gio berdiri dari duduknya.
Hana menggeleng pelan."Gue skip ya," balasnya.
Oliv mendengus pelan menatap Hana."Gue juga, gue mau nemenin Hana di kelas aja."
"Mau nitip aja gak?" tawar Rio ikut berdiri.
Oliv tak menjawab lebih memilih untuk mendengar jawaban Hana terlebih dahulu, tapi sepertinya Hana tak mendengar pertanyaan Rio barusan, Hana hanya diam melamun sambil memandangi buku tulisnya.
Oliv mengambil beberapa lembar uang di sakunya lalu disodorkan pada Rio."Beliin roti sama susu aja dua-dua," ucap Oliv.
Rio mengangguk sambil mengambil uang itu lalu beranjak pergi meninggalkan kelas bersama dengan Gio. Baru saja Rio dan Gio melangkahkan kakinya menjauh dari kelas tiba-tiba Vito berhenti tepat di depan mereka.
"Maaf bang, mau nanya, Kak Hana ada di kelas kan?" tanya Vito.
"Iya ada kok, samperin aja," jawab Gio sementara Rio hanya mengangguk saja.
"Oh oke makasih bang, ini mau ke kantin?" tanya Vito lagi.
"Iya," jawab Rio dan Gio bersamaan.
Vito pun mangut-mangut mengerti."Ya udah, duluan ya bang."
Vito lalu beranjak pergi meninggalkan Rio dan Gio. Ada yang ingin ia sampaikan pada Hana, berharap itu akan membuat Hana sedikit lega, karena selama ini Vito selalu memperhatikan Hana dari jauh, gadis itu terlihat sangat murung belakangan ini.
Vito mengetuk pintu kelas 11 MIPA 1 membuat beberapa siswa yang berada di sana melirik ke arahnya. Vito tersenyum tipis saat melihat Hana dan Oliv.
"Izin masuk ya," ujarnya lalu berjalan mendekati Hana dan Oliv.
"Kak Hana, apa kabar?" tanya Vito berdiri tepat di depan meja Hana.
Hana tersenyum tipis."Baik kok, kamu gimana?"
"Aku baik juga, oh iya aku kesini buat nyampein sesuatu ke Kak Hana."
Hana mengerutkan keningnya bingung, menatap Vito miring."Nyampein apa?" tanyanya lagi.
Vito tersenyum kecut."Aku tau Kak Hana pasti rindu banget sama Bang Hendri kan?"
Hana terdiam tak menjawab sepatah kata pun, ia hanya menunggu apa yang ingin Vito ucapkan selanjutnya tentang Hendri.
"Bang Hendri baik-baik aja kok kak dan dari beberapa hari lalu dia tinggalnya di apart," lanjut Vito.
Hana sedikit terkejut dengan pernyataan itu, ia baru tau kalau Hendri sekarang tinggal di apartemen, bukan lagi di sebelah rumahnya. Namun, Hana menghembuskan napas lega, setidaknya ia mengetahui bahwa lelaki itu baik-baik saja dan itu cukup bagi Hana.
Meski Hana sendiri sangat merindukannya.
~🖤~
Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!
Terima kasih❤️
Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝
Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking My Neighbors Heart
RomanceHendri adalah lelaki berusia 21 tahun, merupakan anak dari seorang aktor terkenal bernama Taufan. Suatu hari ada masalah yang membuat Taufan dan Hendri bertengkar dan menyebabkan Hendri minggat dari rumah. Belum cukup sampai di sana, ternyata masala...