~🖤~
Hana berbaring telungkup sambil membuka room chat-nya dengan Hendri. Dibacanya ulang semua isi chat dari awal mereka chatan sampai chat terakhirnya tepat seminggu lalu waktu Hana mengabari dirinya hendak pergi ke rumah Hendri, malah pulang-pulang menangis.
Banyak sekali chat mereka yang random hingga membuat Hana terkekeh sendiri membacanya.
Mata Hana membulat saat melihat Hendri ternyata online, Hana langsung mengubah posisinya menjadi duduk sambil menatapi nama kontak Hendri dan tulisan online itu.
Hana menghela napas berat."Apa gue chat aja ya Mas Hendri?" tanyanya.
"Gak, gak boleh, kalo Mas Hendri gak bales gimana?" Hana menggelengkan kepalanya cepat."Tapi kan gue pacarnya? Masa tega gak bales sih!"
"Eh gue masih pacar Mas Hendri kan?"
Hana mendengus kesal sambil menghentak-hentakan kakinya di atas ranjang merengek karena tak tau harus melakukan apa.
~*~
Hendri menghempaskan tubuhnya ke sofa depan tv, semenjak disuruh Adam menjauh dari Hana, Hendri memutuskan untuk menetap sebentar di apartemen. Bukan hanya karena disuruh menjauh, banyak faktor lain juga yang membuatnya lebih baik tinggal di apartemen, ia pasti akan kembali sampai keadaan membaik.
Hendri membuka layar ponselnya beralih menatap room chat-nya dengan Hana, aneh jika dia tak merindukan gadis itu. Tentu saja Hendri sangat merindukannya, hanya saja ada rival di antara mereka yang membuat mereka harus memberi jarak terlebih dahulu.
Mata Hendri teralihkan saat pintu terbuka dan menampakkan kedua sahabatnya mulai masuk dan mendekat ke arahnya.
"Kenapa lo?" tanya Arul yang peka dengan wajah Hendri.
"Apa lagi, kangen Hana lah." Hiro lalu mengambil duduk di samping Hendri.
"Di chat dong, Hen. Gak papa kali, nanya kabar doang gitu," balas Arul sambil ikut duduk.
Hendri menggelengkan kepalanya lemah menyenderkan tubuhnya ke punggung sofa sambil perlahan menutup matanya membuat Arul dan Hiro mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa?"
"Malu."
Arul dan Hiro berdehem kesal sambil membuang muka, bisa-bisanya Hendri tak ingin chat Hana duluan hanya karena malu. Alasan seperti apa itu? Tapi memang begitu lah Hendri, jika gengsinya tidak tinggi itu bukan Hendri namanya.
"Gue rasa lo tuh kena karma, Hen," ujar Hiro tiba-tiba.
Hendri dan Arul mengerutkan kening bersamaan tak mengerti apa yang dimaksud dengan Hiro barusan.
"Karma?"
"Iya, lo tuh kena karma karena udah durhaka sama ayah lo. Makanya hubungan lo sama pacar lo pasti kehalang restu ayahnya."
"Sok tau lo!" decak Hendri.
Hiro langsung mengedikkan bahunya acuh, sementara Arul terdiam beberapa saat mengartikan semuanya. Sebenarnya jika dipikir-pikir lebih jauh, apa yang Hiro ucapkan tadi adalah benar.
~*~
Arul dan Hiro berjalan keluar halaman apartemen, semalam mereka menginap di tempat Hendri dan pagi-pagi begini mereka ingin pergi ke rumah makan untuk membeli sarapan pagi ini. Awalnya mereka Hendri mereka suruh ikut, tapi karena Hendri masih ada tugas yang harus ia kerjakan jadi, mereka pun mengalah dan sekalian membelikan untuk Hendri.
Langkah Hiro terhenti matanya fokus menatap mobil yang terparkir tak jauh dari tempat apartemen itu, melihat Hiro yang berhenti Arul jadi ikut memberhentikan langkahnya dan menatap apa yang Hiro tatap.
"Mobil Om Taufan kan itu?" tanya Hiro.
"Iya," jawab Arul mengangguk.
"Ayo samperin."
Arul dan Hiro berdiri di samping kaca mobil yang mereka tau adalah mobil milik Taufan, tak butuh waktu lama Taufan langsung membuka kaca mobilnya sambil tersenyum ramah pada keduanya.
"Hai," sapa Taufan.
"Hai juga om," balas Arul dan Hiro bersamaan."Oh iya, om mau nyamperin Hendri? Dia ada kok di dalam," lanjut Arul.
Taufan menggeleng cepat."Dia baik-baik aja kan?" Arul dan Hiro langsung mengangguk bersamaan sebagai jawaban.
Taufan memberikan senyuman lega."Syukurlah," ucapnya.
"Oh iya, kalo hubungan Hendri sama Hana gimana?" tanya Taufan lagi.
Arul dan Hiro terdiam sebentar sedikit bingung harus menjawab bagaimana. Membuat Taufan semakin penasaran.
"Mereka lagi gak baik-baik om," jawab Arul."Ayahnya Hana gak setuju sama mereka berdua, itu juga salah satu alasan kenapa Hendri pindah ke apartemen."
Hiro dan Taufan membulatkan matanya terkejut. Hiro terkejut karena Arul memberi tau tentang ini kepada Taufan padahal sebelumnya Hendri sudah berpesan untuk merahasiakannya terlebih dahulu. Sementara Taufan tentu saja terkejut, karena ia kira selama ini hubungan keduanya baik-baik saja walau waktu itu sempat ada berita tentang mereka.
Taufan jadi kembali teringat dengan hubungan Hendri denganyang sebelumnya saat masih bersama Linda. Taufan mengetahui tentang hubungan mereka, namun dirinya terlalu sibuk dan terlihat sombong di mata keluarga Linda saat kedua keluarga itu hendak membuat pertemuan, sehingga itulah yang membuat Malik tak merestui hubungan keduanya.
Dan Taufan akan belajar agar tak mengulangi untuk yang kedua kalinya pada hubungan Hendri dan Hana.
~🖤~
Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!
Terima kasih❤️
Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝
Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac
KAMU SEDANG MEMBACA
Taking My Neighbors Heart
RomanceHendri adalah lelaki berusia 21 tahun, merupakan anak dari seorang aktor terkenal bernama Taufan. Suatu hari ada masalah yang membuat Taufan dan Hendri bertengkar dan menyebabkan Hendri minggat dari rumah. Belum cukup sampai di sana, ternyata masala...