17 - Dua Orang

77 6 0
                                    

~🖤~

Hana dan Rio duduk berdua di depan tv, niatnya untuk menonton film horror bersama. Tapi, ini hanya seperti Rio saja yang menonton, karena Hana malah fokus pada pikirannya yang memikirkan tentang hubungan antara Hendri dan wanita kemarin.

Mereka putus? Kok bisa? Mas Hendri gak papa kan? Apa perlu gue hibur dia? Batin Hana terus mengatakan itu, matanya ke tv, pikirannya memikirkan, hatinya membantin, dan tangannya fokus mengambil camilan snack di tangannya.

Rahma berjalan mendekat ke arah Hana dan Rio yang duduk di sofa depan tv di ruang tengah. Rahma mengambil duduk tepat di samping kiri Hana.

"Kalian makan gih, mama udah masak tuh," ucap Rahma.

"Iya, nanti, ma," jawab Rio.

Rahma dan Rio pun bingung, dan langsung mengarahkan pandangan mereka pada Hana yang pantas saja tak menjawab, karena saat ini gadis itu sedang hanyut dalam lamunan.

Rahma melirik Rio yang duduk di samping kanan Hana, lalu menggerakkan dagunya sembari mengerutkan keningnya isyarat menanyakan Hana sedang kenapa. Rio pun menggelengkan kepala sambil mengedikkan bahunya.

"Ana?" panggil Rahma memegang tangan kiri Hana perlahan.

Hana langsung mengerjapkan matanya, memutar kepalanya perlahan pada Rahma dan langsung menaikkan alisnya menunjukkan isyarat bertanya kenapa, tanpa mengatakan sesuatu.

"Kamu kok melamun? Ada masalah?" tanya Rahma.

Hana tersenyum pelan sembari menggelengkan kepalanya. Namun, saat Rahma menaikkan kedua alisnya membuat Hana jadi ingin menceritakannya.

"Jadi, gini...," tutur Hana membuat Rahma tersenyum memposisikan dirinya siap mendengarkan pembicaraan Hana.

"Kemarin waktu Ana sama Iyo ke cafe temen lesnya Iyo, Ana ketemu sama Mas Hendri tetangga baru kita. Dia sama pacarnya kayak baru putus gitu kemarin, soalnya Ana gak sengaja liat pacarnya nangis dan Mas Hendri pergi dari cafe." Hana menjelaskan, sedikit membuat senyuman di wajah Rahma lagi.

"Apa Mas Hendri gak papa? Ana harus hibur dia gak?" tanya Hana mengalihkan pandangannya pada Rahma.

"Kamu mau hibur Mas Hendri?"

Hana menggigit bibir bawahnya sembari mengarahkan pandangannya ke atas."Ya, kalo itu yang Mas Hendri butuhin, aku mau-mau aja sih."

"Ajak dia kesini gih." Rahma mengambil ponsel Hana yang berada di atas meja, lalu menyodorkannya pada Hana sembari berkata,"ajakin Mas Hendri nonton, makan, nyemil, pokoknya apa aja yang bisa bikin Mas Hendri lupa sama hal kemarin."

"Gitu ya?" tanya Hana dengan wajah bingung, sambil mengambil ponselnya perlahan."Emang bisa, ma?"

"Makanya dicoba dulu, sayang."

Hana menghembuskan napasnya ragu sambil terus mengetikkan sebuah pesan untuk Hendri.

~*~

Sebuah chat masuk saat Hendri sedang fokus-fokusnya bermain game bersama temannya. Hendri mendengus pelan saat melihat pengirimnya. Hendri segera membuka chat Hana itu.

Hana
Mas, aku pengen pecel, beliin dong

Hendri membulatkan matanya, ternyata Hana chat dirinya hanya untuk menyuruhnya membelikan pecel.

Hendri
Gak mau, gue sibuk. Gofood aja sono.

Hana
Please, lah, mas. Mama gak masak hari ini, kalo gofood ribet mas, mending sama mas, ya gak?
Mau ya? Please....
Laper banget ini, gak lama kok belinya serius, beli yang di dekat mini market depan komplek ajaaa

Hendri mengedus malas sembari mengerutkan keningnya, tapi saat Hana bilang mama entah kenapa hatinya ingin mengiyakan saja.

Hendri
Yaudah, oke

Hana
Pake, duitnya mas dulu ya

Hendri
Hah, kok?
Duit gue?
Hana, gue ini supir lo, bukan bapak lo!

Hana
Hehe, pleaseeee....

Hendri memutar mata malas sembari menghela napas pelan, untung saja beli pecel tidak akan membuat uang di atmnya habis. Jadi, ia akan menuruti saja permintaan Hana, walaupun ia sudah persis seperti sedang dimanfaatkan.

~*~

Hendri meminggirkan mobilnya di dekat rumah makan pinggir jalan yang menjual beberapa macam makanan untuk makan siang.

"Pak, saya pesan 3 ya pecelnya," ucap Hendri pada penjualnya yang sedang berdiri di depannya gerobak tempat menaruh lauk-pauknya.

"Oh iya mas, tunggu ya, silakan duduk."

Hendri pun beralih berjalan ke dalam meja dan bangku disediakan untuk yang ingin makan di tempat. Hendri duduk di salah satu bangku kosong yang berada tak jauh dari tempat penjualnya menyiapkan makanannya.

Hendri diam memperhatikan bapak penjualnya menyiapkan makanannya. Hingga fokusnya menjadi teralihkan saat datang dua orang, satu laki-laki dan satunya perempuan, datang ingin memesan juga.

"Hendri?"

~🖤~

Tebak dong!

Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!

Terima kasih❤️

Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝

Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac

Taking My Neighbors Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang