30 - Pertentangan

72 6 0
                                    

~🖤~

"Hen, lo serius pacaran sama anak SMA itu?" tanya Arul dengan mata mengerut, Hendri dengan santai mengangguk memberi jawaban."Gila kali lo!" decak Arul.

Hendri mengerutkan keningnya bingung."Lah apa salahnya?" tanya Hendri.

Suasana dalam kamar Hiro berubah panas semenjak Arul mengambil topik untuk membahas hubungan antara Hendri dan Hana. Sebenarnya Arul dan Hiro sudah mengetahui sejak Hendri memposting foto tangannya yang bertautan dengan Hana, namun mereka belum tau kalau tangan itu adalah milik Hana.

Arul menggelengkan kepalanya tak percaya dengan kelakuan sahabatnya satu ini, bisa-bisanya dia bertindak tanpa berpikir. Sementara Hiro sedari tadi hanya sibuk memetik gitarnya pelan sambil sesekali melirik dan mendengarkan perdebatan kedua sahabatnya itu.

"Hen, dia itu masih sma, masih minor. Dan lo pacarin dia? Buat apa Hen?" tanya Arul penuh penekanan.

"Ya, karena gue suka sama dia."

Arul langsung tertawa sinis saat mendengar jawaban Hendri."Halah, gue gak yakin lo suka sama dia, sedangkan lo baru putus dari Linda. Terus tiba-tiba pacaran sama anak sma? Dikira gue percaya?"

"Lo kenapa sih, rul? Bukannya lo yang nyuruh gue buat pacarin aja walaupun masih SMA?"

"Itu cuma bercanda Hen, astagfirullah. Ini juga jadi salah satu alasan gue gak pernah pacarin murid les gue walau gue suka banget sama dia, dia masih sma, masih umur 16."

Hendri menghela napas panjang memutar matanya malas."Gue juga gak bakal ngapa-ngapain dia kali," sahut Hendri.

"Iya, sekarang, kalo nanti gimana? Lo itu udah dewasa, udah nginjak 21 tahun, kalo Lo tiba-tiba khilaf gimana Hen anak orang?"

Arul memerhatikan penuh wajah Hendri. Sementara Hendri memilih untuk diam sembari memainkan pulpen dengan memutar-mutarnya menggunakan jari.

"Orang tua dia mana sih, seriusan setuju emang sama hubungan kalian?" tanya Hiro setelah lama diam mendengarkan perdebatan antara Hendri dan Arul.

"Mamanya setuju kok," jawab Hendri cepat.

"Ayahnya?" tanya Hiro lagi.

Hendri terdiam tak menjawab pertanyaan Hiro lagi. Hiro dan Arul bertatapan sejenak setalah itu mendengus pelan.

"Udah gue duga ayahnya gak bakal setuju," sambung Arul.

"Ayahnya gak ada di sini dia masih di luar negeri karena kerja, bukannya gak setuju."

Hiro terkekeh sinis sembari meletakkan gitarnya ke atas kasur."Justru yang lo lakuin sekarang lebih parah sih menurut gue, lo malah berani pacarin anak orang sedangkan ayahnya sendiri gak tau."

Hendri memutar mata malas, kenapa malah jadi dirinya yang disalahkan? Hendri menegakkan tubuhnya kemudian menatap kedua sahabatnya penuh.

"Oke gue salah, tapi gue bakal tetap pertahanin hubungan ini sampai ayah dia sendiri yang bilang gak setuju."

Hendri mengalihkan pandangannya mengambil kunci mobil yang berada di atas meja kamar Hiro setelah itu berlalu pergi keluar dari kamar meninggalkan Arul dan Hiro di sana.

Arul dan Hiro hanya bisa menggeleng pelan, tak mengerti dengan jalan pikir Hendri saat ini.

Tak berapa lama ponsel Arul yang berada di atas kasur tepat di samping Hiro berbunyi dan menyala karena ada notifikasi masuk. Tak sengaja mata Hiro menangkap notifikasi itu, ia melihat jelas nama Linda tertera di sana.

Arul mendekat ke arah Hiro untuk mengambil ponselnya lumayan cepat, setelah membaca pesan dari Linda tersebut Arul langsung mengalihkan pandangannya pada Hiro dengan salah tingkah seperti orang yang tertangkap basah.

"G-gue ada urusan, gue pergi dulu," ujar Arul.

Hiro mengangguk pelan sebagai jawaban samb terus menatap gerak-gerik Arul yang aneh menurutnya, apalagi ditambah dengan chat dari Linda tadi. Walaupun Hiro tak sempat membaca pesannya, tapi apa urusan Arul dan Linda?

"Teman gue pada kenapa sih?"

Hiro mendengus kesal kemudian berdiri, mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja. Hiro berniat untuk mengikuti Arul secara diam-diam, ia masih diliputi kebingungan tentang Arul dan Linda.

~*~

Hiro memberhentikan mobilnya tak jauh dari taxi yang ditumpangi oleh Arul. Hiro memilih untuk berdiam diri di dalam mobil agar tidak ketahuan oleh Arul bahwa ia sedang mengikutinya.

Hiro memperhatikan Arul dari keluar taxi sampai masuk ke dalam cafe. Hiro pun mengambil jaket, topi serta maskernya, setelah itu keluar dari mobil untuk memasuki cafe agar bisa melihat apa yang dilakukan oleh Arul dan apa hubungannya dengan Linda.

Hiro memilih duduk tak jauh dari tempat Arul dan Linda, beruntungnya juga keduanya fokus berdua hingga membuat mereka tak menyadari ada Hiro di sini, ditambah Hiro juga duduk membelakanginya mereka.

"Jadi, Hendri sama cewek SMA itu pacaran?'tanya Linda yang cukup terdengar di telinga Hiro.

"Iya, mereka pacaran baru kemarin," jawab Arul.

Hiro terdiam sejenak memikirkan yang didengarnya saat ini, jadi selama ini Arul jadi mata-mata Linda? Selama ini Arul yang memberi informasi tentang Hendri pada Linda?

Hiro menutup matanya sembari mengelus perlahan keningnya, kenapa semua temannya begini sih. Padahal jika dilihat-lihat dirinya yang sering tidak waras kalau mereka berkumpul tapi kenapa sekarang yang terlihat hanya dirinya yang waras.

~🖤~

Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!

Terima kasih❤️

Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝

Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac

Taking My Neighbors Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang