35 - Welcome home

1.6K 95 15
                                    

Ara pov

Ini adalah hari ke sepuluh aku berada di rumah sakit.
Banyak dari kolega bisnis papa yang mengirimiku karangan bunga.
Entah mereka berfikir seperti apa.
Rasanya ini seperti terlalu berlebihan.
Bahkan luka tembak yang ku alami pun sedikit mulai membaik.
Namun mereka tetap menganggapnya masih parah.

Kadang kala entah Sania atau Reynan pasti mereka sempatkan untuk menjengukku.
Sedangkan Axel ?
Axel sudah standby menemaniku.
Bahkan dimana ada aku disitulah Axel berpijak.
Sepertinya dia masih belum bisa lepas dariku.

"Hallo Ara, dokter ada berita bagus untukmu" kata Dokter yang menangani ku.

Aku hanya melengos, aku memang sudah sangat jenuh berada di rumah sakit.
Namun mama, papa dan Axel sangat antusias ingin mendengar apa yang akan dikatakan dokter itu.

"Kamu boleh pulang hari ini" lanjutnya.

Aku hanya menampilkan muka datar.
Axel sudah memelukku dengan rusuhnya.
Mama dan papa pun senang mendengarkannya.
Dan papa pun langsung keluar mengurus administrasi.

"Xel, kapan lo berhenti meluk gue ?" Tanyaku.

"Gue gak akan berhenti meluk lo, baby"

"Tapi mama juga pengen meluk gue, Axel"

Aku melepaskan lengan Axel dan beralih merentangkan tangan untuk mama.
Mama tersenyum sambil meneteskan air mata dan berakhir memelukku dengan hangat.

Setelah beberapa menit, mama pun melepaskan pelukannya.

"Akhirnya aku bisa kembali ke mansion" kataku.

Mendengar hal itu Axel langsung menatapku tajam.

"Apa lo bilang ?" Tanya Axel.

"Gue yakin lo mendengarnya, Xel" jawabku dengan acuh.

Mama yang menduga akan terjadi cek-cok antara aku dan Axel memilih diam dan mengamati.

"Lo punya rumah, ngapain lo pulang ke mansion ?"

"Ya kan memang bener, mansion kan rumah gue" jawabku enteng.

Axel menggerutuki kebodohannya dan mencoba mencari celah.

"Ya tapi, rumah yang gue maksud Kediaman Xavier, Bel. Lo gak pengen tinggal satu atap dengan gue, mama dan papa ? Lo gak pengen keluarga kita lengkap lagi ? Lo gak pengen memulai semuanya dari awal lagi ? Astaga Bella, gue pulang demi lo Bel, gue ingin keluarga kita seperti dulu, seperti sebelum kecelakaan hari itu. Lo tau perlu berapa tahun buat gue untuk menahan semua tentang lo ? Gue cuma pengen keluarga kita harmonis lagi, Bel" kata Axel dengan amarahnya.

Aku menatap Axel lembut dan berganti menatap mama.
Tanpa kusadari juga papa sudah berdiri di depan pintu mendengarkan perkataan Axel.

"Beruhige dich Axel, (Tenanglah), kau tak bisa memutuskan semuanya sendiri. Bagaimana dengan mama dan papa selaku pemilik Kediaman Xavier ? Apa yang mereka inginkan. Aku hanya akan mendengarkan mereka berdua, Xel. Keputusan ada pada mereka..." Kataku terpotong.

"Mama ingin kamu pulang ke rumah kita sayang" kata mama tiba-tiba.

"Papa pun setuju dengan mama" sambung papa.

Senyum Axel merekah dan dengan tiba-tiba dia melompat naik ke bankar ku dan berakhir dengan memelukku erat.

"Tak ada penolakan baby, kau sudah mendengarnya sendiri bukan. Paduka Raja dan Ibunda Ratu telah menurunkan titah kepadamu" kata Axel di tengah memelukku.

The Cold Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang