19 - Kedatangan Rendy

6.8K 377 7
                                    

Hari ini, hari dimana aku akan memulai pekerjaanku.
Hari dimana mama dan papa akan berangkat ke Jerman yang katanya saudaraku membutuhkan kehadiran mereka.

Mama terus memelukku sambil menangis ketika aku mengantarnya ke bandara.
Aku senang dengan perlakuan mama.
Jadi ku biarkan mama melakukan apa yang dia mau.

Sebelum memasuki pesawat, papa mengarahkan beberapa hal yang perlu aku ketahui tentang perusahaan.
Setelah dirasa cukup, papa memelukku dan berakhir mengecup keningku.

Aku ingin meneteskan air mata.
Hari ini papa dan mama mencurahkan semua perhatiannya kepadaku.

"Jaga dirimu baik-baik nak, jika kau kesepian kau boleh tinggal atau membawa Reynan dan Sania ke rumah" pesan papa.

Aku hanya menganggukkan kepala saja.

Skip...

Setelah dari bandara, aku langsung menuju perusahaan.
Sampai disana aku langsung disambut para Head of Department (HoD).

Seperti biasa, mungkin mereka berfikiran aku terlalu cuek dengan mereka semua.
Mengingat posisi ku sebagai CEO, aku hanya sedikit berhubungan dengan mereka.
Paling sering nantinya aku akan komunikasi dengan Dinda, sekertaris papa.

Aku membaca berkas-berkas yang menupuk di meja papa yang sekarang jadi meja kerjaku.
Ku baca dan ku pahami satu persatu.
Semua berkas berisi tentang kontrak kerja.

"Ini akan menguras banyak pikiran" batinku.

Ditengah aku fokus dengan pekerjaanku, terdengar suara pintu diketuk.
Aku pun mempersilahkan masuk.

"Permisi bu"

Ah ternyata Pak Javid General Manager Xavier Group

"Ya. Silahkan duduk"

"Ini laporan pengeluaran dan pemasukan produksi bulan ini bu"

Aku mengecek dan membacanya satu persatu.

"Siapa yang membuat ini ?"

"Saya sendiri bu"

"Grafik yang saya terima dari Dinda berbeda dengan punya anda"

"Ba..bagai.mana bisa. Ini laporan baru saya buat kemarin, mungkin punya Bu Dinda merupakan laporan bulan lalu. Ibu baru menggantikan Pak Antonio hari ini, ibu mungkin masih belum mengenal Bu Dinda lebih dalam lagi"

"Anda meremehkan saya ? Apa anda mencurigai Dinda ?"

"Ma..maaf bu, saya tidak bermaksud meremehkan anda, tapi faktanya begitulah sifat Bu Dinda. Laporannya selalu berbeda dengan saya. Kadang saya harus mengoreksi pekerjaannya kembali" kata Pak Javid tanpa sadar.

"Baiklah"

Aku menelfon Dinda untuk datang ke ruanganku.
Tanpa menunggu lama pun dia segera datang.

"Permisi bu, ada yang bisa saya bantu ?" kata Dinda.

"Besok pagi saya akan mengadakan briefing untuk seluruh HoD Xavier group..."

"Tapi bu, kemarin kita baru saja briefing dengan Pak Antonio tentang hasil penjualan bulan ini" kata Pak Javid memotong pembicaraanku dengan Dinda.

Aku langsung menatap tajam Pak Javid.

"Dimana kesopanan anda ? Saya disini adalah CEO. Saya bisa pecat anda sekarang juga jika saya mau"

"Maaf bu" kata Pak Javid sambil menunduk.

"Besok pagi adakan briefing dan saya minta laporan dari setiap HoD" sambungku ke Dinda.

"Baik bu"

The Cold Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang