Hari yang ditunggu-tunggu Axel akhirnya tiba juga.
Hari ini adalah hari pernikahan Axel.
Pesta di gelar di gedung bernuansa biru ini.
Aku benar-benar tak percaya Axel akan menikah.Ketika Alexa dirias, mama setia mendampinginya.
Aku berdiri di ambang pintu ruang rias ini.Alexa terlihat sangat cantik dengan balutan wedding dress putih yang dikenakannya.
10 menit aku berdiri, ternyata mama baru menyadari keberadaanku."Bella, ngapain berdiri disana. Masuk nak" kata mama
Aku tak menjawabnya dan memasuki ruangan Alexa.
Dia terlihat bahagia."Ma, bisa tinggalkan aku dengan Alexa saja" kataku kemudian.
Mama hanya menganggukkan kepala dan berjalan keluar kamar.
"Happy wedding Alexa, aku menitipkan Axel padamu. Aku percaya kau lebih mengenal seluk-beluk Axel daripada aku. Mungkin kau lebih mengetahui apa yang disuka dan tidak disukainya dan jika diingat-ingat awal pertemuan kita sangatlah tidak baik. Aku hampir menembakmu waktu itu, aku minta maaf untuk kejadian hari itu dan aku mendoakan yang terbaik buat kalian. Terima ini" kataku sembari memberikan hadiah pernikahannya.
"Makasih Bel, eh boleh ku panggil Bella ?" Tanyanya
"Tentu saja, kau akan menjadi kakakku juga"
"Aku sama sekali tak menganggap awal pertemuan kita tidak baik. Axel telah banyak cerita mengenai dirimu, aku tau kamu seperti ini bukan mutlak dari keinginanmu. Bagiku kamu tetaplah adik yang baik dan manis. Boleh ku buka kadonya ?"
Aku hanya menganggukkan kepala tanda menyutujui.
"Ini ?"
"Hadiah mu ada di luar" kataku
"Terimakasih Bella"
Alexa langsung memelukku dan aku pun membalas pelukannya.
Skip...
Acara pernikahan Axel di gelar sangat mewah.
Sedari tadi aku hanya terdiam duduk di sebelah Reynan.
Axel benar-benar menikah.
Ketika ikrar pernikahan mereka ucapkan, setitik air mataku jatuh.
Reynan yang melihat air mataku langsung membasuhnya dengan ibu jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl (END)
Fanfiction"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara- Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya. Di tahun yang sama...