Aku sedari tadi menunggu Reynan kembali dari rapat yang diadakan oleh Axel mengenai peluncuran produk baru.
Hampir 2 jam aku menunggu Reynan kembali, tetapi tak kunjung balik juga.
Perasaan bosan pun mulai menggerogoti diriku.Aku berjalan keluar dari ruangan Reynan dan terlihat Sania fokus dengan pekerjaannya.
Aku pun menghampirinya.
"Kau tak ikut rapat ?" Tanyaku tiba-tiba
"Oh, hay Ar. Gue nyuruh Via buat gantiin gue. Gue masih ribet sama ini nih"
Aku pun memandang Sania sekilas lalu berjalan memutari meja kerjanya dan berakhir mengusir Sania dari tempat duduknya.
"Minggir lo, dasar gini aja nggak becus" kataku sarkatis.
Sania berdiri dengan menghentakkan kaki dan tak lupa ngedumel.
Aku mulai mengerjakan apa yang jadi hambatan Sania dalam mengerjakan laporannya.
Sania tetap berdiri di sampingku dan memperhatikan apa yang ku kerjakan.20 menit tepat bersamaan selasainya rapat.
Aku pun menyelesaikan laporan yang di buat Sania.Reynan melihatku berada di meja kerja Sania pun langsung menyapaku.
"Ar, ngapain kamu ?" Tanya Reynan
"Ah sedikit melemaskan pikiran, rapat sudah selesaikan ? Apa acara weekend kita ?"
"Weekend kan masih lama Ar"
"Pacaran terooooosssss" celetuk Axel yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
Aku memutar bola mataku malas.
"Eh Bel weekend lu ikut gue ke..." Kata Axel
"Gak, gue mau jalan-jalan sama Reynan. Lo pergi sama Alexa sana" kataku memotong
Axel hanya berdehem tanda mengiyakan.
Weekend....
Aku tengah bersiap-siap untuk berangkat jalan-jalan sama Reynan.
Entah mengapa Reynan mengajakku ke mall.Setelah 20 menit aku berkutat dengan meja rias, akhirnya selesai juga.
Aku pun turun ke lantai bawah dan akan berangkat.Namun, ketika aku melewati ruang keluarga, aku melihat Axel duduk dengan gelisah.
Aku pun menghampirinya.Aku duduk di sofa sebelah Axel.
"Kenapa Xel ?" Tanyaku
"Eh, mau berangkat Bel ?" Tanyanya balik.
"Gue tanya lo kenapa ?"
"Alexa dari 5 hari yang lalu nggak ngabarin gue sama sekali dan sedari tadi perasaan gue gak tenang"
Aku menaikkan sebelah alisku.
"Oke, gue berangkat. Kalau butuh apa-apa lo telfon gue aja" kataku seakan-akan tak peduli dengan Axel dan Alexa.
Aku tau ada semburat wajah kecewa dari raut muka Axel.
Pada dasarnya, bukannya aku tak peduli dengan keberadaan Alexa yang saat ini entah berantah seakan menghilang dari dunia Axel.Cuma aku sendiri ada setitik rasa khawatir dengan Alexa yang tiba-tiba tak ada kabar.
Aku pun mengendarai mobil dengan cemas.
Bahkan sampai di depan rumah Reynan pun aku masih gak bisa fokus.Ketika perjalanan, Reynan bertanya kepadaku.
"Ar, dari tadi kayak gelisah gitu ada apa ?"
"Nothing"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl (END)
Fiksi Penggemar"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara- Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya. Di tahun yang sama...