"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara-
Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya.
Di tahun yang sama...
Antonio tau benar bahwa luka-luka pada tubuh putrinya itu bukan karna goresan sewaktu latihan. Tentu saja dia tau dari Reynan. Namun Antonio berpura-pura tak tau. Antonio juga berharap agar Reynan menerima tawaran dari Ara.
"Jadi bagaimana Rey?" tanya Antonio.
Reynan terkejut dengan pernyataan dari Antonio. Bagaimana mungkin dia harus tinggal satu atap dengan dua gadis. Tapi janjinya dengan Antonio membuatnya harus menerima tawaran itu. Dengan berat hati dia mengatakan.
"Saya menerimanya pak" kata Reynan.
Antonio tersenyum senang ketika Reynan menerima tawaran itu.
"Baiklah, Reynan saya bawa sekarang" kata Ara.
"APAAA ?" teriak Reynan kaget.
Antonio pun langsung menatapnya, terlebih Ara yang sudah menatapnya dengan tatapan yang tajam dan membunuh.
"Maaf, Apa gak sebaiknya nanti sore saja. Saya juga harus menyiapkan barang-barang saya" kata Reynan.
Ara melemparkan kunci mobilnya kearah Reynan. Dengan sigap Reynan menangkapnya.
"Kerumahmu sekarang, saya tak menerima penolakan" kata Ara lalu pergi dari ruangan Antonio.
"Jika dia bukan anak dari bos gue, gue udah mengutuknya sejak tadi" gumaman Reynan masih terdengar jelas di telinga Antonio.
Antonio terkikik geli mendengar gumaman Reynan dan menepuk bahu reynan pelan membuat Reynan sadar bahwa dia masih di ruangan Antonio.
"Itu bukan sifat Ara yang sesungguhnya. Saya titip Ara, Rey. Syukur kalo kamu bisa mengembalikan sifatnya yang dulu"
"Baik. Saya akan berusaha semampu saya pak, saya akan menjaga kepercayaan Pak Antonio. Kalau begitu saya permisi pak" kata Reynan.
Reynan hendak menjabat tangan Antonio. Tapi Antonio malah memeluknya. Reynan terkejut bukan main karna baru kali ini Antonio memeluknya. Reynan pun membalas pelukannya.
"Kamu sudah saya anggap seperti anak sendiri Rey"
Ara pov
Aku menunggu Reynan di depan pintu mobilku. Aku tadi ketika melihat raut muka papa yang merindukanku hampir menangis. Aku merasa ini semua tak benar, apa yang aku lakukan ini salah. Tapi rasa egoku lebih menguasai diriku ketika sekilas masa lalu muncul. Aku kembali menjadi Ara yang dingin dan kejam.
Tak ada suara ketika aku dan Reynan dalam perjalanan. Reynan sibuk menyetir sedangkan aku hanya sibuk dengan pikiranku. Setelah beberapa menit, akhirnya sampai di rumah Reynan. Ternyata rumah Reynan berdekatan dengan rumah Sania. Reynan turun dari mobil sedangkan aku masih duduk di mobil.
Namun beberapa menit kemudian. Aku turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah Reynan. Rumah reynan sangat rapi. Ada yang menarik perhatianku yaitu foto Reynan dan Sania.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.