Aku mengetuk pintu rumah mama dan tak membutuhkan waktu lama pintu itu dibuka oleh Bi Asih pembantu rumah ini.
Bi Asih menyapaku dan aku langsung menanyakan keberadaan Mama.
Terlihat mama sedang nonton TV di ruang tengah sambil merajut.Mama yang tak mengetahui keberadaanku, terlihat terlalu asyik dengan apa yang dikerjakan.
Aku ingin menangis ketika melihat mama.
Rindu yang kurasakan semakin membuncah.
Aku tak bisa lagi menahannya."Mama" panggilku.
Mendengar panggilan itu, mama langsung menoleh dan menghentikan aktivitasnya.
Mama langsung berdiri dan menghambur ke pelukanku.Mama memelukku dengan erat, hingga ku rasakan pundakku basah.
Mama menangis.
Tanpa sadar pun aku membalas pelukan mama."Tuhan, aku merindukan wanita ini" batinku.
Bahkan tanpa sadar pun aku menitikkan air mataku.
"Ara, ini beneran kamu nak ? Kamu disini ? Mama kangen sama kamu" kata Mama.
"Ya, Ara disini"
Mama kembali memelukku dan menangis.
"Cukup ma, jika mama terus menangis. Ara akan pergi lagi" kataku.
"Baiklah mama akan berhenti nangis, kamu udah makan. Yuk makan sama mama"
"Tidak, Ara sudah makan"
"Jangan membohongi mamamu"
Aku hanya diam ketika mama mengatakan itu.
Dan pada akhirnya aku tetap makan bersama mama.
Terlihat raut muka mama sangat bahagia.
Dan entah kenapa aku juga bahagia melihat mama bahagia.Sesekali mama menyuapiku, awalnya aku menolak.
Tapi melihat mama murung ketika aku menolaknya, aku langsung menuntun tangan mama untuk menyuapiku.Bahkan sekilas aku melihat Bi Asih sedang memperhatikanku dan mama ketika makan tersenyum bahagia juga.
Setelah acara makan dengan mama selesai.
Aku menemani mama di ruang tengah."Ara, mama boleh minta sesuatu sama kamu ?" tanya mama sedangkan aku mengernyitkan dahi.
"Mama minta kamu nginep disini ya, mama besok akan berangkat. Mama mohon kamu tidur disini ya nak, di rumahmu" pinta mama sambil menunduk ketika mengatakan itu.
Hatiku terasa sakit ketika mama meminta hal itu sambil menunduk.
Aku menegakkan badan mama untuk menatapku dengan benar.
Aku menyayangi mama, itulah fakta sebenarnya.
Cukup aku jadi anak durhaka."Permintaan diterima" kataku.
Mama langsung senang dan memelukku dengan sayang.
"Ini yang ingin aku rasakan waktu aku mencapai keberhasilanku dulu ma" batinku.
Mama langsung menyuruh Bi Asih untuk membersihkan kamarku.
Sebenarnya kamarku sudah bersih menginggat Bi Asih selalu membersihkannya meskipun aku tak ada.
Tapi mama benar-benar mengusahakan apapun untuk membuatku lebih nyaman lagi di rumah ini.Ketika aku menaiki tangga, aku berpapasan dengan Bi Asih yang membawa seikat bunga lily yang telah layu.
Bi Asih pun menghentikan langkahku."Non, kamar nona sudah bersih. Bunganya juga sudah bibi ganti. Jika butuh apa-apa panggil bibi saja" katanya.
"Iya"
Aku memasuki kamarku, sudah berapa tahun aku tak memasuki kamarku ini ?
Kamar yang luas dengan nuansa biru laut ditambah dekorasi yang elegan membuat siapapun akan nyaman tidur disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl (END)
Fanfiction"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara- Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya. Di tahun yang sama...