21 - Disappointment

6.6K 369 17
                                    

Dua hari setelah interview Rendy.
Hari ini adalah pengangkatan jabatan Reynan menjadi General Manager yang baru.
Sania pun sudah bisa mengusai tentang HRM.

Dari desas desus yang kudengar dari beberapa pegawai, ada beberapa yang tak menyukai caraku memimpin.
Tapi aku tak ambil pusing masalah itu.
Aku memberikan mereka kebebasan untuk berpendapat dan bergosip tentangku di luar jam kerja.

Setelah pengangkatan itu.
Aku menghubungi Rendy agar datang kekantorku untuk menerima hasil interview.

Tujuanku simple, agar dia syok melihat Reynan yang sekarang menjadi General Manager.
Aku menjadikan Reynan General Manager karna hasil kinerja Reynan yang tiap tahun terus meningkat dan perannya dalam membantu perusahaan sangat besar.
Hal itu pun juga sangat disetujui papa.

Tetapi setelah mengetahui perlakuan kakak dan ayah Reynan terhadapnya, membuatku berfikir bahwa jabatan Reynan akan mempengaruhi semuanya.

"Ini berkas hasil interview Rendy, kau yang akan menyerahkan" kataku ke Reynan.

"Ta..tap..tapi bu, ini ..." kata Reynan terpotong

"Saya tak menerima penolakan"

"Baik bu" jawabnya dengan lesu.

"Bagus, beritahu resepsionis jika Rendy datang, Suruh menemuimu saja"

Author pov

Rendy yang mendapat panggilan untuk datang ke Xavier Group sangat senang, dia segera bersiap-siap dengan semangat.

Sampai di Xavier Group.
Dia berjalan menuju resepsionis dan menyampaikan tujuan kedatangannya.

"Oh, Pak Rendy, silahkan ditunggu sebentar. Akan saya panggilkan Pak Reynan General Manager kami" kata Resepsionis itu

"Reynan ?" gumam Rendy.

Pikiran Rendy sudah berkeliaran dimana-mana.
Dia berharap bukan Reynan adiknya yang menjadi General Manager.

"Selamat siang" kata seseorang.

Begitu mendengar suara yang tak asing itu, Rendy langsung menoleh dan syok dengan apa yang dilihatnya.
Ternyata Reynan adiknya lah yang menjadi General Manager.

"Lo General Manager disini" kata Rendy.

"Ya, saya GM disini. Ini berkas yang dititipkan Bu Ara untuk anda" kata Reynan.

Rendy langsung mengambil dengan kasar berkas yang diberikan Reynan.
Dia langsung membuka dan membacanya.

Mata Rendy membulat sempurna.
Kilatan marah dari raut muka Rendy terlihat jelas.
Dia langsung melayangkan bogeman ke arah Reynan.

Reynan yang kaget dengan serangan Rendy yang mendadak tak dapat mengelak.
Rendy terus menyerang Reynan tanpa ampun.

Bahkan suasana pun menjadi ricuh.
Pegawai lain pun memisahkan Rendy yang terus menghajar Reynan.

"BANGSAT, MATI LO. GUE GAK KETRIMA DISINI GARA-GARA LO SIALAN. LAWAN GUE ANJING, PENGECUT" Kata Rendy berteriak-teriak.

Rendy yang terus dipegangi oleh para pegawai itupun terus meronta meminta dilepaskan.

"Saya tak bisa melawan anda, meskipun anda sudah membuang saya. Saya tetap menganggap anda sebagai kakak saya sendiri. Dan saya tidak tau menahu tentang isi dari berkas yang anda terima" kata Reynan dengan nada formal.

"BACOT LO. LAWAN GUE ANJING, GUE GAK BUTUH PENGAKUAN LO. LO BUKAN ADIK GUE, LO CUMA ANAK PUNGUT. SIALAN"

Mendengar perkataan Rendy, Reynan sangat kaget bahkan akan ambruk jika tak dipegangi oleh Pak Dion.

The Cold Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang