43 - After Axel Wedding

1.7K 65 13
                                    

Ara POV

Astaga wajahku benar-benar merah padam mengingat kejadian semalam.
Mengapa aku ganas sekali.
Baru ku sadari Reynan sudah tidak ada di sampingku.
Kemana perginya laki-laki itu.

Ketika aku hendak beranjak dari tempat tidur, seketika aku langsung ambruk dan merasakan ngilu yang luar biasa di area sensitif ku.

"Astaga, sakit sekali" lirihku.

Tanpa diduga-duga, entah datangnya Reynan darimana dia segera menggendongku bridal menuju kamar mandi.
Aku melihatnya masih menggunakan jubah mandi.

Reynan mendudukkan ku diatas closet.
Wajahku merah padam mengingat kejadian semalam dan kondisiku sekarang yang bugil di depan Reynan.

"Bisakah kau keluar, aku sudah benar-benar malu setengah mati di hadapanmu" kataku

Dia tersenyum mendengar pernyataanku.

"Apa aku pernah bilang, bahwa aku hanya perlu waktu 20 menit untuk berperilaku gila setelah mabuk karna wine itu ? Dan mengapa sekarang kau malu sayang ?" Kata Reynan.

Aku semakin terpojokkan dengan kata-kata Reynan.
Wine sialan.
Untuk anakku nanti tak akan kubiarkan kalian mencoba wine itu walaupun hanya setetes.

"Apa masih sakit ?" Tanyanya

"Sedikit"

"Jangan membohongiku. Kau bahkan tak bisa berjalan. Maafkan aku Ar"

"Why are you apologizing when you didn't do anything wrong to me? Aku tak menyesalinya Rey. Jangan merasa bersalah seperti itu. Aku tak suka"

Reynan mencium bibirku sekilas dan melanjutkan ritual memandikanku.

Ketika aku memakai baju, Reynan sempat bertanya padaku.

"Aku baru tau kau punya luka sayatan di bagian perut. Kurasa itu cukup dalam. Apa yang terjadi waktu itu ?" Tanyanya.

Aku hanya menatapnya sekilas dan tersenyum.

"Bagian dari masa lalu. Tak perlu di ungkit lagi"

Setelah selesai dengan tata riasku.
Aku bersama Reynan langsung check-out dari hotel.
Sepertinya yang lain juga sudah pulang.

Sepanjang perjalanan pulang, Reynan sangat gelisah.
Aku mengerti bagaimana nantinya dia berhadapan dengan keluargaku.
Terutama papa selaku atasannya.

Aku mencoba menenangkannya.
Berkata semuanya akan baik-baik saja dan berjalan lancar.
Tiba-tiba ponselku bergetar hebat..
Aku melihat ID pemanggilnya, ternyata mama.

"Ya"
"Sudah check-out ? Maaf sayang tadi semuanya tak sempat mengabarimu. Lagian takutnya mengganggu prosesi kamu" kata mama diselingi tawa banyak orang
"Lagi perjalanan pulang"
"Hati-hati sayang. Langsung pulang ya nanti kita bahas acara pernikahanmu"
"Ya"

Aku tersenyum simpul mendengar perkataan mama.

"Sudah kubilang sayang, tenang saja" kataku ke Reynan.

Reynan tak mengindahkan perkataanku.
Dah lah, biarkan saja.

Setelah berkutat dengan padatnya jalan raya.
Akhirnya sampai juga di rumah.
Ketika aku hendak keluar dari mobil, Reynan mencegahku untuk tetap di dalam.
Aku sedikit bingung dengan apa yang akan dilakukannya.
Reynan pun keluar dari mobil.
Dan lihatlah.
Dia akan menggendongku bridal masuk kedalam.

"Kau pikir aku lumpuh ?" tanyaku

"Diamlah, aku tak mau lihat kau berjalan seperti habis sunat"

Perkataan Reynan membuatku naik darah.
Sontak aku memukul-mukul dada Reynan.

The Cold Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang