Only Axel point of view
Bagaimana perasaanmu jika kau harus berpisah dengan orang yang kau sayangi selama lebih dari 15 tahun lamanya.
Bagaimana perasaanmu jika kau di tuntut untuk melupakan bagian dari hidupmu.
Bagaimana rasanya jika kau diharuskan untuk membunuh perasaanmu sendiri ?Hari-harimu selalu saja terngiang-ngiang akan dirinya.
Namun setelah bertemu dia sama sekali tak mengingatmu.
Dia melupakan semua tentangmu.
Tentang kenangan yang kalian berdua ciptakan sewaktu kecil.Ada aliran darahku yang mengalir dalam tubuhnya.
Menyatu menjadi satu bersama jiwanya.Dia Arabella Refri Xavierra.
Adik semata wayangku.
Wanita yang paling ku sayang setelah Mama.
Bagian dari hidupku.Semua hancur ketika kecelakaan itu terjadi yang menyebabkan Bella kehilangan ingatan hanya denganku.
Ingin ku berontak ketika orang tua ku memisahkanku dengan adikku.
Flashback on...
10 Tahun yang lalu di Jerman
Ku buka mata perlahan, silau dari cahaya membuatku ingin memejamkan mata kembali.
Tetapi ingatanku langsung tertuju pada kecelakaan itu dan adik semata wayangku."Bella" lirihku.
"Axel, akhirnya kau sadar juga nak. Terima kasih tuhan" suara pahlawanku yang tiada duanya, Papa.
Badanku rasanya remuk dan sakit semua.
Para Dokter pun mengerumuniku."Der Zustand von Axel wird sich mit der Zeit verbessern. Aber sein Herzschlag ist immer noch sehr schwach" (Kondisi Axel akan membaik seiring waktu. Tapi detak jantungnya masih sangat lemah) kata dokter itu menggunakan bahasa yang tak ku mengerti.
Aku diam sejenak.
"Kita dimana pa ? Mama mana ? Bella bagaimana keadaannya ?" tanyaku dengan suara lemah.
"Axel dengarkan papa, simpan dulu semua pertanyaanmu. Kau boleh bertanya ketika kondisimu sudah membaik" kata papa.
Aku hanya diam tak menyahuti perkataan papa.
Aku cuma berharap semuanya baik-baik saja.****
Hampir 3 bulan lamanya aku tak mengetahui keberadaan mama dan tak menerima kabar tentang kondisi Bella.
Hingga saatnya pun tlah tiba."Pa, papa pernah bilang padaku untuk menyimpan semua pertanyaan yang berputar di kepalaku setelah kondisiku sudah membaik. Sekarang kondisiku sadah stabil meskipun aku masih belum bisa jalan. Pertanyaanku masih sama pa, kita dimana ? Mama mana ? Dan bagaimana kondisi Bella ?"
Terlihat papa menghembuskan nafas berat
"Axel putra papa dan mama kuat ya" jawab papa dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
"Apa yang papa sembunyikan dari Axel" tanyaku.
Papa memelukku sekilas.
"Nak kita sekarang ada di Jerman, mama ada di Indonesia menemani Bella kita sayang"
"Jerman ? Memangnya aku separah itu sampai aku harus berobat ke Jerman ? Bella bagaimana keadaannya pa ? Aku tak sabar ingin bertemu dengannya"
"Princess kita baik-baik saja. Tapi papa boleh minta satu permintaan buat Axel ?" Tanya papa
"Hah, kenapa pa ? Ada apa ?"
"Papa minta kamu lupakan Bella ya"
Bagai disambar petir, aku berharap papa salah ngomong.
Lidahku rasanya kelu untuk mengucapkan sepatah kata saja."Axel putra papa, Bella kita baik-baik saja itu berkat Axel. Axel hebat menyelamatkan princess kita. Axel..."
"LALU KENAPA PAPA MENYURUH AXEL MELUPAKAN BELLA" Kataku memotong pembicaraan papa.
"Tenang dulu nak, dengarkan penjelasan papa. Bella mengalami Amnesia Retrogrande. Dia sama sekali tak mengingat Axel, hanya Axel. Bella akan semakin parah jika terus dipaksa mengingatmu nak. Jadi, biarkan Bella mengingatmu dengan sendirinya ya. Papa percaya suatu saat nanti Bella akan kembali mengingatmu sebagai kakak tersayangnya"
"Kenapa hanya Axel pa ?" Tanyaku sambil bercucuran air mata.
"Karna Axel adalah orang yang paling berharga dalam hidup Bella"
Kenyataan macam apa ini.
Bella melupakanku.
Aku langsung diam seribu bahasa ketika papa menceritakan lebih detailnya lagi.Benar kata papa, aku harus melupakan Bella demi kesembuhannya.
Seiring berjalannya waktu, papa menyembunyikan identitasku.
Hingga aku tumbuh dewasa dan mengenal Alexa yang sekarang menjadi kekasihku.Sampai aku mendengar bahwa adikku mengganti nama panggilannya dan berubah 180 derajat.
Dari yang penyayang, lembut dan sopan menjadi kejam, dingin bak dewi kematian.Aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia setelah orang tuaku datang ke Jerman untuk mengurus perusahaan yang sedikit mengalami masalah.
Tentu saja bersama Alexa dan dengan restu kedua orang tuaku.Ketika aku membuat kejutan sedemikian rupa, ternyata isu itu benar.
Aku tak mengenal adikku yang sekarang, dia sungguh kejam, datar dan dinginFlashback off
Namun tak sampai disitu ketika Bella memelukku karna dia sudah mengingatku.
Timah panas langsung menembus punggung Bella.Kebahagiaan yang baru ku dapatkan langsung hancur begitu saja ketika melihat Bella ambruk di dekapanku.
Semua orang yang dalam ruangan kerja Bella sangat panik.
Kecuali Reynan.Reynan yang notabene kekasih Bella (mungkin) langsung dengan sigap mengejar pelaku penembakan Bella.
Sedangkan aku langsung membawa Bella ke rumah sakit.Ketika aku turun ke lantai satu sambil menggendong Bella ala bridal.
Ternyata keadaannya benar-benar kacau.Ini merupakan aksi teror, aku berhenti sebentar ke resepsionis yang ketakutan.
Dengan tegas aku mengatakan :"Segera telfon Pak Antonio, laporkan kejadian ini. Ini perintah dari Axel"
Resepsionis itu malah melongo, dengan terpaksa aku bentak.
"APALAGI YANG KAU TUNGGU, KAU INGIN KU PECAT, HAH"
Resepsionis itu langsung gelagapan dan buru-buru mengambil gagang telfonnya.
Sedangkan aku langsung lari menuju parkiran mobil yang disusul oleh Alexa dan Sania.Aku memacu mobil dengan sangat cepat.
Sania sedari tadi menangis dan aku melihat ada raut wajah sedih dan kasihan dari Alexa.Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel berdering.
"Halo kak"
Oh tenyata dari ponsel Sania.
"Iya kak, ini orangnya"
Sania langsung mengarahkan ponselnya kearahku.
"Halo"
"Xel, gue kehilangan jejak tapi gue hafal nomer plat mobil yang dipakainnya"
"Bagus Rey, gue gak akan lepasin begitu saja"
"Gue tau. Posisi lo dimana ? Bagaimana Ara ?"
"Gue otw RS XXX, lo kesini cepet"
"Ok"Sambungan pun terputus.
Aku gak akan lepasin begitu saja yang sudah berani mencelakai Bellaku.Sampai di Rumah Sakit Bella langsung ditangani dengan dokter.
Tak lama kemudian pun Reynan datang.
Informasi yang Reynan berikan sangat jelas hingga aku bisa melacak orangnya.Meskipun Reynan mengatakan bahwa dia orang lama.
Aku akan memberinya pelajaran yang setimpal.To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl (END)
Fanfic"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara- Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya. Di tahun yang sama...