Reynan POV
Mungkin akan mengejutkan bagi Ara.
Tetapi tanpa kusadari perasaanku terhadap Ara sebenarnya sudah tumbuh sejak insiden di Malang.
Namun aku menepisnya jauh-jauh mengingat dia adalah atasanku.Beberapa hari ini Sania terus menerus meyakinkanku untuk menyatakannya pada Ara.
Takut ? Tentu saja aku sangat takut, takut ditolak sih sebenarnya.
Aku mengambil langkah awal yaitu meminta izin Bu Viera dan Pak Antonio untuk melamar Ara.Dan ternyata respon yang kudapat sangat diluar dugaan.
Mereka merestuinya, bahkan ingin mempercepatnya.
Aku benar-benar mendapat lampu hijau dari calon mertuaku.Sedangkan Axel, aku belum mendapatkan restunya.
Sepertinya dia ingin mengujiku terlebih dahulu.
Dikarenakan Ara adalah adik yang paling Axel sayangi.
Gak heran juga sih.
Tapi aku akan tetap berjuang.Di kediaman Xavier...
Aku mengajak Ara ke taman belakang, aku akan melamarnya disini.
Sebelum itu aku menggoda Ara, terlihat raut mukanya yang kesal, kecewa dan menahan amarah menjadi satu.
Aku tertawa melihat ekspresi Ara yang seperti itu, dia terlihat menggemaskan.Hingga aku mengutarakan maksud dan tujuanku yang sebenarnya.
Ketika dia mengatakan ancamannya terhadapku, aku langsung mencium bibirnya hingga dia syok dan langsung membeku di tempat.Kau akan menjadi milikku Ar.
Ara POV
Tunggu dulu...
Ini Reynan, menciumku ?
Astaga, aku benar-benar syok setengah mati.Ketika Reynan melepaskan ciumannya, aku menatapnya dalam-dalam.
"I Love You My Ice Queen" katanya.
Aku mencoba mencari kebohongan dari tatapan Reynan.
Namun hasilnya nihil.
Reynan jujur."Sejak kapan ?" Tanyaku
"Sebenarnya sejak kita di Malang, gimana kalau kamu langsung terima saja lamaranku. Aku sudah tak sabar ingin memasangkan cincin ini di jarimu"
"Bisakah kau mati saja ?"
Reynan sempat menekuk mukanya.
Aku memandangnya.
Dan langsung mencium bibirnya.
Dia agak syok dengan perlakuanku.
Namun semenit kemudian dia membalas ciumanku.Aku merasa dia sangatlah manis.
Tiba-tiba suara interupsi dari belakang mengagetkanku."Cie, Ara... My bestie gue" kata Sania
"Bisakah kau pergi dari muka bumi ini San"
Sania meninggalkanku dan Reynan sambil tertawa terbahak-bahak.
Pada akhirnya Reynan memasangkan cincin itu ke jari manisku.
Aku mengamati cincin itu dan tersenyum simpul.
Dan Reynan pun mencium keningku.Aku dan Reynan kembali ke ruang keluarga.
Raut wajah mama dan papa sangatlah bahagia.
Mereka memberiku selamat.
Kecuali...
Axel.Aku memandang Axel dengan penuh selidik.
Axel sangatlah berbeda.
Dia terlihat...
Tidak bahagia.Aku pun mendekatinya.
"Apa yang kau inginkan, Xel ?" Tanyaku
Bukannya aku menanyakan apa yang terjadi dengannya, aku malah menanyakan apa yang dia inginkan.
Bagiku antara aku dan Axel tak perlu basa-basi."Cihh, aku ingin kau pergi ke Jerman, mengurus perusahaan yang disana. Disana ada Alexa yang akan membantumu dan jangan khawatir, aku akan sering mengunjungimu. 2 tahun, aku perlu waktu 2 tahun untuk melepaskanmu" kata Axel dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl (END)
Fanfiction"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara- Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya. Di tahun yang sama...