Kepalaku terasa pening sekali.
Aku mengingat-ingat kejadian kemarin.
Ya..Reynan menolongku.
Hingga aku berakhir di mansionku.Setelah selesai dengan rutinitasku.
Aku turun kebawah, terlihat Nimas sedang menyiapkan sarapan.
Nimas pun menyapaku."Selamat pagi nona" sapa Nimas.
"Pagi"
"Bagaimana keadaan nona ?"
"Sudah mendingan"
"Kemarin Mas Reynan yang membawa nona kesini, saya panik begitu melihat nona tak sadarkan diri"
"Nimas, apa yang keketahui tentang keluargaku ?"
"Hah, yang saya tau keluarga nona adalah orang baik. Pak Antonio beliau sangat murah hati, Bu Viera sosok ibu yang sangat hangat bahkan orang tua nona rela melakukan apapun untuk menyelamatkan putr--" Nimas tak melanjutkan perkataannya
"Menyelamatkan ?"
"Eh, maksud saya waktu nona kecelakaan dulu.."
"Kau tau tentang Axelio ?"
Nimas hanya diam, tak menjawab pertanyaanku.
"Baiklah jika kau tak bisa menjawabnya, aku bisa mengerti. Terima kasih sarapannya, Nimas"
Nimas tetap menundukkan kepalanya.
Aku bersiap-siap untuk pergi ke kantor
Hari ini aku menggunakan sopir saja.
Bahaya jika dalam keadaan seperti ini aku mengendarai mobil.Sampai di kantor, aku dicegat oleh Sania dan Dinda.
Berbagai pertanyaan mereka lontarkan tanpa memberi jeda untukku bernafas.Seperti biasa, aku mulai berkutat dengan dokumen-dokumen.
Tak lama kemudian terdengar pintu diketuk.
Aku mempersilahkan masuk.
Ternyata Reynan dengan membawa beberapa berkas.Dokumen-dokumen yang ku minta kemarin sudah disiapkan Reynan.
Hari ini adalah hari pembatalan kontrak dengan Shinomura Corp.Dengan didampingi Dinda, aku menghadiri meeting dan menandatangangi surat pembatalan itu.
Xavier Group resmi tidak akan bekerja sama dengan Shinomura Corp.
Mengenai kehancuran Shinomura Corp, aku sudah tidak peduli lagi.Ketika makan siang, aku hanya ditemani Sania.
Tiba-tiba Sania mengejutkanku."Ar, nyokap lo foto sama siapa ?" tanyanya.
Aku hanya memandang raut muka Sania tanpa ada niat melihat foto yang dimaksudnya.
"Ish.. Buka ig lo dehh"
"Males"
Setelah mengatakan itu aku menyudahi makan siangku dan hendak akan kembali keruanganku.
Aku sempat berpapasan dengan Reynan, dia sekilas menanyakan keadaanku.Aku hampir lupa, aku meninggalkan Sania di kantin sendirian.
Ketika aku hendak berbalik, Sania sudah berdiri tepat di belakangku.
Aku sangat terkejut dengan keberadaan Sania."Astaga.. Lo kog bisa disini ?" Tanyaku.
"Lahh.. tadi kan lo ninggalin gue Ar. Makanya gue nyusulin lo. Ar, beneran deh. Buka Ig lo"
"Ponsel gue ketinggalan di ruangan, emang ada apa sih" tanyaku sambil merebut ponsel Sania.
Aku membuka aplikasi Instagram milik Sania.
Aku mengerutkan keningku ketika melihat postingan dari mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl (END)
Fanfiction"Larilah sejauh mungkin. Tapi perlu kau ingat, seekor singa tak akan melepaskan mangsanya begitu saja" -Ara- Kecelakaan yang terjadi pada usia 12 tahun membuat Ara kehilangan ingatannya pada seseorang yang penting dalam hidupnya. Di tahun yang sama...