HAPPY READING
♣♣♣
Braakk.
Pintu utama terbuka secara kasar. Tiga laki laki jangkung yang tidak kalah tampan berdiri di ambang pintu.
"Gila lo Pan. Kalo pintunya copot gimana? Emang lo mau ganti." ucap salah satu dari ketiga orang tersebut.
Orang yang membuka pintu secara kasar hanya bisa tertawa sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.
"Hehehe sory sory. Lagian ni markas sepi bener, udah ke kuburan aje." ujar orang yang membuka pintu secara kasar.
Alva, Rafa dan kedua temannya hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkah salah satu teman mereka.
"Hallo pak bos. Apa kabar niih? Makin ganteng aja." ucap orang yang membuka pintu secara kasar.
Alva hanya menatap tajam orang tersebut.
Mereka bertiga berjalan memasuki markas dan duduk di ruang tengah.
"Heh Pano mending lo diem. Dari pada lo jadi bahan samsak tinju pak bos." ucap orang yang duduk di samping Pano.
Pano yang di tatap tajam oleh Alva langsung bergidik ngeri dengan tatapan Alva yang seperti akan membunuhnya.
"Iya lo Pan. Dateng dateng malah bikin ribut, ditatap sama pak bos aja langsung ciut mental lo." ucap orang yang berada di samping Rafa.
Rafa sedaritadi hanya diam fokus pada layar ponselnya. Tanpa minat bergabung dengan omong kosong teman temannya.
"Hehehe maaf pak boss. Gue cuma becanda elah." ucap Pano sambil terkekeh dan menangkat dua jarinya.
Peace.
Alva hanya diam. Dia malas meladeni orang seperti Pano. Alva memejamkan matanya untuk mencari kenyamanan dan ketenangan.
Fano Kurniawan. Orang yang membuka pintu secara kasar. Dia memiliki sifat paling bar bar di antara teman temannya. Sifatnya yang tidak bisa diam dan selalu onar membuat teman temannya geleng geleng kepala dengan tingkah Fano. Walaupum memiliki sifat bar bar banyak kaum hawa yang mengagumi ketampanannya.
Raka Sebastian. Orang yang duduk di samping Pano. Sifatnya yang sama bar bar tapi tidak sebar bar Pano. Raka yang juga menyandang predikat fakboy sering kali berganti pasangan dan menggoda kaum hawa di sekolahnya. Dia tampan tapi sering mainin perasaan cewe. Jangan tanyakan berapa mantannya. Pasti banyak.
Jeje Oktafaero. Orang yang duduk di samping Rafa. Mungkin di antar keempat temannya Jeje paling normal. Karena tidak terlalu bar bar dan tidak terlalu dingin. Jeje anak paling pintar di antara teman temannya.
"Ni markas sepi bener. Yang laen pada kemana?" tanya Pano pada temannya.
Matanya terus menelusuri penjuru ruangan untuk mencari anggota lain. Tapi nihil tidak ada orang selain dirinya dan keempat temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...