HAPPY READING
♣♣♣
Alva sedang duduk sendiri di rooftop sekolah. Angin yang berhembus cukup kencang membuat perasaan Alva sedikit lebih tenang. Sudah satu bulan sejak pertemuannya dengan orangtuanya dan sejak itu pula dia tidak pernah melihatnya lagi.
Haaah.
Hembusan nafas Alva terdengar sangat berat mungkin dia masih marah. Pikiran Alva juga terus juga beradu untuk mencari sebuah argumen yang tepat.
Braaaakk
Pintu rooftop terbuka secara kasar. Alva memilih acuh karena dia tau siapa yang akan datang menemuinya.
"Waah gilaa. Bolos ga ngajak ngajak lo Al." ujar Pano kesal.
Alva hanya diam menikmati hembusan angin sambil memejamkan matanya.
"Gini nih punya mulut tapi ga pernah di pake." ujar Raka pada Alva. Karena Alva hanya diam tidak menjwab pertanyaan dari mereka.
Mereka semua menghampiri Alva yang sedang terduduk dan memejamkan matanya. Keempat temannya ikut duduk di kursi samping Alva.
Alva menatap tajam Raka dan Pano karena mengganggu ketenangannya. Alva lebih memilih bertanya pada Jeje karena dia ikut membolos.
"Lo bolos?" tanya Alva datar.
"Gue di paksa sama tu curut dua." balas Jeje menunjuk Raka dan Pano.
Raka dan Pano yang merasa tersindir menatap tajam Jeje. Jeje juga menatap tajam mereka berdua.
"Heh kutu buku. Gue cuma ngajak ga maksa lo ya." ucap Raka pada Jeje sambil berkacak pinggang.
"Dan gue bukan curut." tambah Pano yang ikut ikutan berkacak pinggang.
"Gue emang pinter. Tapi bukan kutu buku." ucap Jeje tidak terima.
Jeje juga ikut ikut berkacak pinggang. Mereka bertiga saling melempar tatapan tajam.
Alva dan Rafa hanya menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah teman temannya. Alva beranjak dari duduknya dan berdiri di tepian rooftop. Dia mengeluarkan sebungkus rokok dan mengambil satu batang, menyalakan rokoknya dan menghisapnya melalui mulut.
"Lo kenapa?" tanya Rafa yang juga ikut berdiri di tepian rooftop.
"Gue ketemu sama mereka." balas Alva datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...