♣♣♣
Sekarang akhir pekan telah tiba. Ayla masih membaringkan tubuhnya pada ranjang kasur padahal matahati sudah berada di atas kepala. Tidak ada orang selain dirinya dan para pembantu di mansionya. Sang kakak yang sudah berada di kantor dan orangtuanya yang masih berada di Chicago.
"Gini bener hari minggu." gumam Ayla.
Mungkin Ayla bosan hanya berbaring di atas ranjang dan memainkan ponselnya.
Sebenarnya Ayla ingin pergi bersama teman temannya. Tapi saat Ayla menghubungi mereka. Mereka semua mengatakan.
"Gue ga bisa."
Jadilah Ayla hanya diam di kamar. Ayla juga belum mengganti piyamanya dan belum membersihkan tubuhnya. Karena Ayla berfikir. Ngapain mandi ga kemana mana juga. Itu yang dipikirkan Ayla.
Dia terus memainkan jarinya diatas ponselnya. Entah apa yang sedang Ayla lihat. Dia hanya menggeser geser layar ponselnya.
"Haahh gue pengin ice cream." ucap Ayla yang melihat gambar ice cream pada layar ponselnya. Karena cuacanya yang panas Ayla jadi menginginkannya.
"Gue beli dehh." ucap Ayla yang beranjak dari tidurnya dan berjalan masuk ke arah kamar mandi.
Selang beberapa menit Ayla keluar dari dalam kamar mandi dan memasuki bathroom di kamarnya. Kaos putih lengan pendek dan celana jeans panjang melekat pada tubuh rampingnya. Rambutnya yang di ikat membuat wajah cantiknya terlihat sangat jelas. Karena cuacanya yang panas Ayla lebih memilih mengikat rambutnya. Dia juga membawa tas selempang kecil untuk menyimpan uang dan ponselnya.
Ayla keluar dari kamar menuju bagasi untuk mengambil mobil pemberian dari sang kakak. Dia memasuki mobil BMW berwarna putih dan mobilnya melaju meninggalkan pekarangan mansionnya.
-----------
Ayla sudah berada di salah satu cafe ice cream di pinggir jalan. Dia sedang menikmati ice cream pesanannya. Coklat dan vanila menjadi favorit Ayla jika memesan ice cream. Setelah menghabiskan beberapa menit di cafe untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Ayla beranjak keluar dan pergi dari cafe.
Mobil milik Ayla terus melaju melewati jalanan kota yang ramai. Saat Ayla melewati jalanan yang sepi. Dia melihat segerombolan remaja laki laki sedang mengepung seseorang di tengah tengah. Ayla otomatis menghentikan laju mobilnya dari jarak jauh.
"Gue bantuin ga yahh?"
"Kalo gua ga bantuin tu orang bisa sekarat." ucap Ayla pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...