AS-37

5K 219 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♣♣♣

Sudah terhitung satu bulan kehadiran Alva di tengah-tengah keluarga Afair. Benar apa kata Ayla. Bahwa lambat laut Alva akan menerima kedua orangtuanya kembali. Buktinya sekarang. Dia lebih dekat dengan kedua orangtuanya. Walaupun sifat dinginnya dan irit bicaranya tidak pernah berubah sama sekali.

Bryan dan Katline tidak pernah mempermasalahkan sifat Alva. Mereka memaklumi akan hal itu. Mungkin dengan timbulnya sifat Alva yang seperti itu. Juga dikarenakan kesalahan mereka di masalalu yang selalu meninggalkan Alva.

Bryan dan Katline juga jarang berpergian ke luar kota maupun luar negeri setelah kehadiran Alva kembali. Mereka berdua lebih ingin menembus semua kesalahan di masa lalu. Dimana Bryan dan Katline hanya mementingkan pekerjaan tanpa meperdulikan kehadiran Alva.

Ting tong.

Katline yang sedari tadi sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan pagi. Berhenti.

"Biar bi Sutri yang buka pintunya." ucap bi Sutri yang juga berada di ruang makan.

"Engga usah. Biar saya aja, bibi disini siapin makanan aja." ucap Katline.

Bi Sutri mengangguk. "Baik nyonya." ucapnya. Dia kembali pada kegiatan memasaknya.

Setelah membasuh tangannya. Katline berjalan ke arah pintu utama kekediamannya. Setelah pintu terbuka dia bisa melihat siapa orang yang datang berkunjung.

"Assalamualaikum tante." ucap Ayla.

Iya Ayla. Di karenakan sekarang hari minggu dia bekunjung kekediaman keluarga Alva. Sebenarnya Ayla datang ke rumah Alva juga memiliki alasan. Karena tadi pagi ibunda Alva meneleponnya untuk datang dan sarapan pagi bersama.

Sebenarnya bukan pertama kalinya bagi Ayla berkunjung kekediaman keluarga Afair. Dia sering berkunjung karena ajakan Alva maupun undangan dari kedua orangtua Alva.

"Waallaikumsalam. Kamu udah dateng, sinih masuk." ucap Katline. Dia merangkul pundak Ayla untuk masuk ke dalam rumah.

Ayla dan ibunda Alva berjalan ke arah ruang makan. Di sana. Tepatnya di meja makan tunggal. Ayahanda Alva sudah duduk manis. Dengan ipad hitam ditangannya.

"Halo om."

Mata Bryan yang tadinya fokus menatap layar ipad. Mendongak.

"Ayla." ucapnya tersenyum.

Ayla membalas tersenyum. Setelahnya dia menggapai tangan ayahanda Alva untuk dia salami.

"Serius banget om liat ipadnya." ucap Ayla setelah selesai menyalami punggung tangan ayahanda Alva.

Bryan terkekeh. "Om lagi liat berkas kantor." ucapnya.

Ayla hanya manggut-manggut menanggapi.

"Tante. Alva belum bangun?" tanya Ayla pada ibunda Alva.

ASZAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang