♣♣♣
Alva sudah menyiapkan beberapa baju yang akan dia bawa ke rumah masa kecilnya. Tidak semua baju dia bawa. Jika sewaktu-waktu dia ingin kembali ke apartemennya masih ada baju yang bisa dia pakai.
"Baju yang lo bawa udah gue masukin ke koper semua." ucap Ayla. Dia berada di kamar milik Alva. Membatu untuk membereskan semuanya.
"Makasih." balas Alva. Tangannya terangkat menepuk pucuk kepala Ayla dengan lembut.
Ayla hanya tersenyum.
"Mau berangkat kapan?" tanya Ayla. Alva melihat jam yang berada di pergelangan tangannya.
18:30
"Sekarang mau?"
"Kan lo yang mau pulang kenapa tanya gue." ucap Ayla. Dia memutar bola matanya tidak paham.
Alva terkekeh kecil. "Ya udah ayo." dia berdiri dari duduknya. Tangan kanannya terangkat menggenggam tangan Ayla. Tangan satunya lagi. Dia gunakan untuk menyeret koper.
Keempat orang yang berada di ruang tamu. Menatap ke arah Alva dan Ayla yang baru saja keluar dari dalam kamar.
"Berasa liat pasutri baru gue." ucap Raka.
"Iri bilang." balas Alva. Dia masih saja setia menggenggam tangan Ayla.
"Mentang-mentang udah punya lo Al. Pamernya kebangetan." ucap Raka.
"Ayla ga akan kemana-mana kalo lo lepas tu tangan." ucapnya lagi malas.
"Ka, kaya ga pernah aja lo." ucap Jeje. Dia menggeplak pelan kepala Raka. Raka hanya menyengir.
"Sekarang?" tanya Rafa. Alva menganggukan kepalanya.
"Ayo. Gass gue ga sabar makan enak." ucap Pano. Toyoran langsung mendarat di kepalanya. Siapa lagi kalo bukan Raka dan Jeje pelakunya.
"Bang Bobi ikut yaa." ucap Bobi. Alva menganggukkan kepalanya.
"Ngapain juga lo ijin. Biasanya juga lo ngintilin kita-kita terus kaya kucing yang mau di kasih makan." ucap Pano.
"Bobi kucing bang Pano tikusnya." balas Bobi.
"Apaan sih Bob, ga jelas lo." balas Pano. Pano keluar terlebih dahulu dari dalam apartemen Alva. Diikuti orang-orang yang berada di belakangnya.
Enam laki-laki dan satu perempuan itu. Berjalan beriringan menuju bassment apartemen.
"Pake mobil gue, biar gue yang bawa motor lo." ucap Rafa. Dia memang membawa mobil tidak membawa motor besarnya. Rafa menyerahkan kunci mobil kepada Alva. Dan sebaliknya.
Setelah berada di bassment mereka semua menghampiri kendaraannya masing-masing. Alva terlebih dahulu memasukan kopernya ke dalam bagasi mobil. Setelahnya dia masuk ke dalam mobil. Yang di dalamnya sudah ada Ayla yang terduduk manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...