AS-11

11.6K 500 22
                                    

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAPPY READING

♣♣♣

Aksa menatap Ayla yang berada di depannya. Bibirnya terangkat menampilkan senyuman yang manis.

"lo bilang next time. Jadi sekarang gue anter lo pulang." ucap Aksa.

Ayla hanya diam.

Padahal Ayla baru mengenal Aksa sekitar satu bulan dan selama itupun mereka tidak terlalu dekat. Mereka hanya sering berpapasan tidak pernah menghabiskan waktu bersama. Mungkin karena ucapannya kemarin. Aksa jadi memanfaatkan kata next time. Yang artinya Aksa bisa mengantar Ayla di lain waktu. Dan sekarang waktunya.

"Ayla." ucap Aksa yang melihat Ayla hanya diam menatapnya.

"Kalo lo ga mau juga ga papa." ucap Aksa.

Ayla terus saja berfikir. Harus menerima tawaran Aksa. Atau memilih menolak dan memesan taksi.

"Lo ga keberatan?" tanya Ayla.

"Engga Ay." jawab Aksa.

"Ga papa nih?" tanya Ayla lagi. Dia hanya merasa tidak enak hati merepotkan Aksa.

"Lo mah kebanyakan nanya. Sekarang naik!" ucap Aksa yang mulai jengah dengan pertanyaan Ayla.

"Naik nih?" tanya Ayla lagi. Mungkin dia akan membuat Aksa kesal.

"Iya Ayla. Lo kebanyakan nanya lama-lama gue tinggal nih." ucap Aksa dengan nada kesalnya.

Ayla tertawa pelan karena berhasil membuat Aksa kesal dengan pertanyaannya.

"Ngapa lo ketawa?" tanya Aksa.

"Engga." jawab Ayla. Setelahnya dia langsung menaiki motor hitam milik Aksa.

"Orang gila." gumam Aksa. Tapi masih bisa di dengar oleh Ayla.

"Gue bukan orang gila." ucap Ayla menonyor kepala Aksa dari belakang.

Aksa hanya diam tidak membalas perbuatan Ayla. Motor milik Aksa melaju meninggalkan gerbang sekolah. Di sepanjang jalan tidak ada percakapan karena mereka berdua bingung harus membahas tentang apa.

"Rumah lo di mana?" setelah keheningan di atas motor akhirnya Aksa mempertanyakan dimana rumah Ayla. Karena dia juga tidak tau dimana Ayla tinggal.

"Hah?" ucap Ayla yang tidak mendengar pertanyaan Aksa karena angin yang berhembus cukup kencang.

"Rumah lo dimana?" ulang Aksa yang membuka kaca helm full facenya agar Ayla bisa mendengarnya.

ASZAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang