♣♣♣Ayla mendengarkan dengan seksama ucapan yang terlontar dari mulut milik Pano. Apa!? Alva dan Rafa berkelahi karena dirinya? Dan apa Pano bilang. Alva menyukainya? Ayla sedikit terkejut dengan apa yang Pano katakan. Hatinya berdegub sedikit lebih kencang dari biasanya. Ayla tidak ingin berharap lebih hanya karena perkataan Pano. Mungkin Pano salah mengartikan perkelahian Alva dan Rafa. Pikirnya.
"Haha. Jadi itu penyebabnya? Raf kenapa lo ga bilang aja sih?" ucap Ayla tertawa terbahak bahak.Alva dan ketiga temannya. Menatap heran ke arah Ayla. Mengapa Ayla tertawa di saat suasana yang serius dan sedikit menegangkan. Masalahnya Alva dan Rafa baru saja berkelahi dan Ayla tetawa terbahak bahak setelah penuturan yang Pano ucapkan? Berbeda dengan Rafa yang hanya diam menunjukan ekspresi biasanya.
"Lo kenapa ketawa? Gue ngomong serius." ucap Pano pada Ayla. Ayla menghentikan tawanya dan menatap orang orang di sekitarnya. Dia menyeka matanya yang sedikit mengeluarkan air karena tertawa.
"Lo mau tau? Tanya aja ke Rafa." ucap Ayla terkekeh pelan.
"Maksudnya apa sih? Tanya ke Rafa apaan? Gue ga maksud sumpah." ucap Raka.
"Apa lo emang beneran pacaran sama Ayla?" ucapnya lagi pada Rafa. Alva langsung menatap tajam ke arah Raka dan Rafa bergantian.
"Ya engga lah gila kali. Gue sama Rafa saudara." ucap Ayla. Alva dan ketiga temannya langsung menatap ke arah Ayla. Terkejut.
"Hah! Maksud lo? Lo satu darah sama Rafa?" tanya Raka tidak percaya. Ayla menganggukan kepalanya.
"Kalo lo semua ga percaya, tanya aja ke Rafa." ucap Ayla. Mereka berempat menatap ke arah Rafa untuk menunggu jawaban darinya. Rafa hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.
Bruk
"Heh Pano. Lo ngapain anjrr?" ucap Jeje pada Pano.
Pano bersimpuh di atas tanah di hadapan Ayla. Tangannya mengangkat sebagai permohonan. Ayla menatap heran sekaligus terkejut dengan kelakuan Pano. Tidak terkecuali dengan keempat temannya yang menatap heran ke arah Pano.
"Ayla. Gue minta maaf. Gue ga tau kalo lo saudaraan sama Rafa. Gue ga sungguh sungguh ko sama omongan gue barusan." ucap Pano meminta maaf pada Ayla. Karena Pano yang sudah berpikiran tidak tidak tentang Ayla.
"Hahaha. Anjrr gue kiraan lo kebelet berak." ucap Raka tertawa terbahak bahak.
"Jangan di maafin Ay. Mending lo kasih pelajaran." ucap Jeje tertawa.
"Sebenernya gue sedikit kesel sama omongan lo yang nyalahin gue terus terusan." ucap Ayla menatap Pano yang berada di bawahnya.
"Ay, gue bener bener minta maaf." ucap Pano. Dia memutar badannya bersimpuh di depan Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...