AS-29

6K 254 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♣♣♣

"Gimana? Kalian udah tau kelemahannya?"

"Tenang bos kita udah cari tau semuanya."

Orang tersebut tersenyum penuh arti dengan penuturan suruhannya.

"Bagus. Gue ga akan kalah sama satu cewe." ucap orang itu.

"Gue akan hancurin mereka semua." ucapnya lagi tersenyum miring.

"Jadi kapan kita mulai?"

"Awasin dia dulu, jangan sampai kecelongan." suruhannya mengangguk patuh.

Orang itu tersenyum. Senyum yang penuh akan kelicikan. Senyum yang penuh akan rasa benci dan tidak suka.

♣♣♣

Ayla keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya. Sekarang sudah pukul tujuh malam. Tapi Aksa belum datang kerumahnya ataupun menghubunginya. Ayla berjalan ke arah ranjang dan duduk di tepian ranjangnya.

Drttt drttt

Tangan yang tadinya sibuk mengeringkan rambut. Beralih mengambil ponsel yang berada di atas meja nakasnya. Dia menggeser ikon hijau dan menempelkan pada daun telinganya.

"Ayla. Gue di depan rumah lo." ucap Aksa di sebrang sana.

"Oke. Bentar." balas Ayla singkat.

Ayla langsung mematikan ponselnya dan berjalan ke arah bathroom. Dia memakai jeans panjang dan atasan berbahan kaos berwarna cream dengan lengan pendek. Ayla memoleskan sedikit pelembab pada bibirnya agar tidak terlalu pucat. Setelahnya dia mengambil tas selempang dan memakai sepatu sneakers.

"Mau kemana lo?" tanya Gio. Ayla baru saja tiba di bawah, langsung mendapat sodoran pertanyaan dari sang kaka.

"Gue mau keluar bentar." jawab Ayla.

"Jangan malem malem pulangnya." ucap Gio.

"Gue ga bukain pintu kalo lo pulang malem. Biarin tidur di luar kek orang gembel." setelahnya pergi dari hadapan Ayla. Ayla hanya mendengus pelan dengan perkataan sang kaka.

Ayla membuka gerbang rumahnya. Pemandangan pertama yang Ayla lihat adalah Aksa yang duduk di atas motor dengan mata yang fokus pada ponselnya. Dia sedikit terpukau dengan pesona yang Aksa miliki. Ayla akui Aksa memang tampan.

"Aksa."

Aksa mengalihkan matanya menatap Ayla. Matanya tidak bisa lepas dari sosok perempuan di depannya. Penampilan Ayla yang sederhana tapi tidak mengurangi pesona dari dirinya. Mata Aksa beralih pada baju Ayla yang pendek dan tidak menutupi seluruh tangannya.

ASZAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang