AS-12

11K 511 7
                                    

♣♣♣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♣♣♣

alva sudah berada di sekolahnya sekarang. Entah hasrat dari mana dia berangkat lebih awal dari biasanya. Biasanya Alva akan berangkat saat jam pelajaran sudah dimulai. Dia sedang beradaa di roftoop sekolah seorang diri. Karena teman temannya belum datang ke sekolah. Mungkin teman temannya masih tertidur pulas di rumah masing masing.

Alva terus saja memikirkan perkataan Rafa tadi malam. Apa yang Rafa maksud dengan mengatakan hal itu. Apa Rafa menyukai Ayla? Tapi itu tidak mungkin. Tadi malam Alva memang berfikir bahwa Rafa hanya mengenal Ayla tidak lebih. Tapi sekarang pikirannya bercabang kemana mana. Opini Alva tentang Rafa menjadi lebih negatif jika membahas Ayla. Sebenarnya Alva akan mempercayai Rafa untuk saat ini. Dia akan melihat bagaimana Rafa jika berada di dekat Ayla. Itu akan membuktikan semuanya.

"Gue bakal buktiin sendiri." gumam Alva.

Alva melihat jam hitam pada pergelangan tangannya jam menunjukan pukul 07.00 yang berarti bel masuk akan berbunyi sebentar lagi. Tapi tidak ada tanda tanda kedatangan teman temannya. Alva memilih pergi dari roftoop sekolah. Entah kemana dia akan pergi. Dia akan mengikuti langkah kakinya melangkah.

---------------

Ayla berjalan seorang diri melewati koridor sekolah yang ramai akan para siswa siswi. Mungkin para teman temannya sudah duduk manis di dalam kelas. Karena saat tadi Ayla masih di jalan Siska memberi tahu bahwa mereka sudah berada di sekolah.

Ayla terus melangkahkan kakinya menuju kelasnya berada. Dia sudah berada di depan kelas dan masuk ke dalam. Saat sudah berada di ambang pintu. Ayla mengernyitkan dahinya. Kenapa semua orang yang berada di dalam kelas mengarahkan pandangannya ke arah Ayla. Apa ada yang salah dengannya hari ini. Ayla memilih menoleh ke arah kursinya berada. Sosok laki laki tampan dengan wajah datarnya sedang duduk manis di bangkunya.

Ayla mengangkat satu alisnya pada teman temannya untuk bertanya. Tapi teman temannya mengedikan bahunya tidak tau. Dia memilih menghampiri laki laki yang sedang duduk di bangkunya. Dan akan bertanya mengapa orang ini bisa berada di kelasnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Ayla.

Bukannya menjawab Alva malah menarik pergelangan tangan Ayla agar duduk di kursi milik Siska. Kursi milik Siska itu berada di antara dinding dan kursi milik ayla. Jadi dia tidak bisa pergi kemana mana. Ayla sempat memberontak tapi tidak berhasil karena kekuatannya kalah banding dengan Alva. Ayla terpaksa duduk karena di paksa oleh Alva.

Alva terus saja menatap ke arah Ayla. Tubunya yang sepenuhnya menghadap ke arah Ayla membuat Alva mudah untuk meneliti setiap inci wajah milik Ayla. Ternyata tidak ada yang berubah dari Ayla.

ASZAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang