♣♣♣
Ayla dan ketiga temannya sudah berada di kamar milik Ayla. Ketiga temannya sedang meniliti setiap penjuru yang berada di kamar milik Ayla.
"Kenapa lo tadi ga masuk sekolah?" tanya Siska duduk di atas ranjang bersama Ayla.
"Gue udah di sekolah tadi pagi." balas Ayla.
"Terus kenapa lo ga masuk ke kelas?" tanya Siska lagi. Belum juga di jawab suara Cyntia sudah terlebih dahulu mendahuluinya.
"Lo semua tau? Tadi pagi Alva sama Rafa berantem." ucap Cyntia yang ikut duduk di atas ranjang. Salsa yang sedang melihat koleksi buku Ayla juga ikut duduk bersama ketiga temannya.
"Hah berantem? Kenapa gue ga tau." ucap Siska.
"Lo tau dari mana?" tanyanya lagi.
"Nih gue liat di komunitas, semua orang bilang mereka berantem." balas Cyntia mengangkat ponselnya. Siska langsung mengambil ponsel milik Cyntia untuk memastikan.
"Gue ko ga tau sih. Kalo gue tau udah gue pisahin." ucap Siska yang fokus pada layar ponsel.
"Lo semuakan dari tadi pagi di sekolah, masa ga tau mereka berantem." ucap Ayla pada ketiga temannya.
"Gue paling males liat orang berantem. Pasti banyak yang ngrubungin. Panas borr." balas Salsa.
"Bentar." Siska menghentikan kalimatnya dan mengangkat ponsel milik Cyntia berada di depan wajah Ayla.
"Alva sama Rafa berantem karena ngrubutin lo Ay?" ucapnya lagi sedikit bingung.
"Ngga mungkinlah. Rafa sama Ayla kan saudara, gimana ceritanya seorang saudara suka sama saudaranya sendiri." ucap Salsa diangguki setuju oleh Ayla.
"Berarti mereka berantem karena salah paham?" tanya Cyntia. Ayla menganggukan kepalanya.
"Dan berarti Alva suka sama lo?" tanya Cyntia lagi.
Ayla diam karena ucapan Cyntia. Dia juga tidak tau. Alva menyukainya atau tidak. Saat di danau tadi Alva memang mengatakan hal itu. Tapi Alva hanya menanyakan tanpa memperjelasnya. Ayla sebenarnya juga ingin mengetahui kebenaran perasaannya dan perasaan Alva. Apa mungkin mereka saling menyukai atau sebaliknya.
"Heh malah bengong." ucap Salsa menyenggol tangan Ayla.
"Ngga mungkinlah Alva suka sama gue." balas Ayla mengedikan bahunya. Dia hanya tidak ingin berharap terlalu lebih kepada Alva.
"Kalo Alva beneran suka sama lo gimana?" tanya Cyntia. Enam pasang mata menatap ke arah Ayla untuk menunggu jawaban.
"Ya ga gimana gimanalah." balas Ayla acuh. Ketiga temannya mendengus pelan dengan balasan yang Ayla ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...