HAPPY READING♣♣♣
Malam ini Alva sedang duduk di ruang tengah markas ASZAIR. Tidak semua anggota berkumpul di markas hanya anggota inti yang sedang berkumpul. Semua temannya sedang sibuk pada kegiatannya masing masing. Pano, Raka, Jeje sedang bermain playstation di layar televisi. Mereka bertiga tidak henti hentinya mengeluarkan celotehan. Berbeda dengan Alva dan Rafa yang sedang diam dengan pikirannya masing masing.
Alva terus memikirkan apa yang di lihatnya tadi siang saat di sekolah. Dia tidak bisa menerima bahwa Ayla berdekatan dengan laki laki lain. Alva akan mencari cara agar Ayla menjadi miliknya seutuhnya tidak akan ada oranglain yang berani mendekati miliknya.
Alva juga akan mencoba agar Ayla mengingat dirinya. Bahwa Alva pernah ada bersama Ayla walau dengan waktu singkat tidak begitu lama. Walaupun bertemu hanya dengan waktu singkat Alva sudah jatuh hati pada pandangan pertama. Karena Ayla lah yang bisa membuat dirinya tersenyum kembali.
♣♣♣
Ayla berangkat sekolah lebih awal dari hari hari sebelumnya. Pagi pagi buta kakaknya membangunkan Ayla untuk bersiap siap ke sekolah karena Gio harus pergi ke luar kota untuk mengurus pekerjaannya. Gio tidak akan menginap di sana. Dia akan pulang ke rumah pada sore hari. Karena itu Gio berpesan kepada Ayla untuk menjaga dirinya selama Gio tidak dirumah.
Ayla melewati koridor sekolah yang sepi. Suasana pagi yang di selimuti kabut membuat sepanjang jalan koridor menakutkan. Ayla tidak sama sekali takut dengan itu karena Ayla bukan perempuan penakut yang takut pada hal hal gaib.
Dia sudah berada di dalam kelas hanya ada beberapa tas yang berada di dalam kelas. Mungkin itu tas para anggota OSIS yang berangkat pagi untuk menjalankan tugas mereka. Hari ini Ayla memakai pakaian olahraga karena jam pertama adalah meteri olahraga. Dia juga membawa seragam yang biasanya ia pakai untuk berganti pakaian jika jam olahraga telah usai.
Ayla duduk di bangkunya. Dia melihat jam pada pergelangan tangannya. Jam menunjukan pukul 06.50 dia merasa perutnya sangat lapar karena tadi pagi dia tidak sempat utntuk sarapan.
Ayla memilih bangkit dari duduknya dan dia akan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang terus saja meronta ronta untuk diisi. Dia sudah berada di kantin dan duduk di bangkunya. Mulutnya terus saja mengunyah makanan di dalam. Tidak ada orang selain dirinya dan para penjual.
Ponsel yang berada di atas meja terus saja bergetar. Ayal melihat notifikasi pesan tertera pada layar ponselnya. Dia meliaht isi pesan yang ada pada ponselnya.
Siska : Ay lo dimana? Tasnya ada tapi orangnya ga ada.
Me : Gue di kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
ASZAIR
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU ] [ SEBELEM MEMBACA ] Alva Reano Afair. Anak tunggal dari keluarga Afair. Memiliki garis wajah yang terpahat sempurna dengan rahang tegas, hidung mancung, iris mata yang tajam bagaikan mata elang, alis tebal dan memili...