PROLOG

11K 367 19
                                    

Seorang pria memasuki kamar, lalu melangkah mendekati kasur, lebih tepatnya kepada seorang wanita yang sedang berdiri di depan jendela sambil bersedekap dan memejamkan kedua matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria memasuki kamar, lalu melangkah mendekati kasur, lebih tepatnya kepada seorang wanita yang sedang berdiri di depan jendela sambil bersedekap dan memejamkan kedua matanya.

Dia memasukkan kedua tangan ke dalam saku, lalu tersenyum walau hanya dengan menatap punggung wanita itu. Tangannya melingkar, memeluknya dari belakang, lalu dia menenggelamkan wajah di leher polosnya. Senyumnya terbit, dan kedua matanya terpejam perlahan. Dia menghirup aroma tubuh wanita-nya untuk sejenak, sebentar saja, karena pikirannya sedang kacau selama beberapa hari ini.

Wanita di dalam pelukannya membuka kedua mata dan ikut tersenyum, walaupun hanya terlihat samar. Dia menyentuh tangan pria itu, lalu mengusapnya lembut. Kedua matanya tetap menatap jalanan Jakarta di depannya yang tampak macet walaupun langit sudah berubah gelap. Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi merasakan hatinya menghangat walaupun hanya mendengar napas teratur pria itu di lehernya.

"Ayo kita mulai semuanya lagi dari awal," kedua alis wanita itu terlihat terangkat ke atas. "...." alih-alih melanjutkan ucapannya yang masih menggantung, pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya.

Tubuhnya lelah, mulutnya kelu, dan pikirannya semakin kacau. "... Sel ...."

Kedua mata wanita di dalam pelukannya sedikit membelalak, tubuhnya menegang, dan mulutnya terbuka. Dia menoleh ke samping, ke arah pria di sebelahnya, dan menatapnya tak percaya.

Beberapa Tahun Kemudian

"Jaga bayi itu baik-baik."

"...."

"...."

"Oh, tentu saja, kamu nggak perlu khawatir. Aku akan memastikan kalau aku akan memberikan kasih sayang aku sebaik-baiknya sebagai seorang Mamaㅡdan sekaligus Papaㅡkepada bayi ini."

Keduanya hanya saling menatap.

"...."

"...."

"...."

"...."

Keheningan menemani mereka selama sepuluh menit.

".... tapi ... bagaimana dengan kamu?"

"...."

"...."

Tangannya mengambang di udara, dan raut wajahnya terkesan ragu-ragu. Tapi akhirnya dia jatuhkan juga pada bahu ituㅡmasih ragu-raguㅡlalu meremasnya pelan. "Jaga diri kamu dengan baik juga, ya. Ini adalah permintaan terakhir aku."

...

Jangan lupa vote dan comment supaya jejak kalian bisa aku lihat! Thank you. 🤍

Untuk pembaca TDWMA, anggap di sini Ryan udah gak simpan rasa apa-apa untuk Keira ya. 🥲 Terima kasih....

 🥲 Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang