CHAPTER 14

1.3K 87 4
                                    

Tujuh Tahun yang Lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh Tahun yang Lalu

Ryan baru saja mengantarkan Keira pulang setelah sahabatnya itu menyelesaikan check up bulanannya. Keira memang sedang sakit, tapi semua orang yakin kalau dia akan sembuh. Wanita itu ceria, baik hati, hanya sedikit bodoh saja.

Ryan menggelengkan kepala, tak bisa mempercayai bagaimana bisa dia jatuh cinta kepada seorang wanita yang jelas-jelas memusatkan dunianya pada pria lain. Tapi itu adalah masalah hati. Manusia tidak bisa mengatur ingin jatuh cinta dengan siapa. Sekeras mungkin manusia mencoba untuk menghapusnya, tapi kalau sudah berhubungan dengan hati, semuanya tampak sulit. Ya, semua itu hanya karena satu perasaan yang sangat sentimentil itu: cinta.

"Dokter?" Tubuhnya terkesiap. Lantas lamunannya mengenai Keira langsung buyar. "Direktur Utama sedang memanggil dokter." Alis Ryan menyatu. Seorang perawat yang sedang membawa beberapa berkas di tangannya lantas langsung meninggalkannya setelah memberikan informasi itu.

Dia menghadapkan wajah ke depan lagi lalu tampak berpikir. Direktur Utama? Apa ini ada hubungannya sama Giselle? Beberapa jam yang lalu saat dia sampai di rumah sakit bersama Keira, Ryan masih mendapati keberadaan Giselle yang ternyata belum pergi dari sana. Wanita itu juga sudah tidak lagi berpura-pura tidak bisa berjalan. Wanita itu bahkan melambaikan tangan dengan sangat riang kepadanya lalu mengoceh panjang lebar tadi.

Kakinya melangkah menuju ke lift, lalu segera menekan tombol lantai ruangan yang ingin dituju.

Dua menit, benda elektronik itu akhirnya membawa Ryan ke lantai itu. Ryan ke luar, lalu setelah mengetuk pintu, dia langsung masuk ke dalam.

Matanya mendapati Giselle, Dokter SeanㅡDirektur Utamaㅡdan seorang pria tua yang dia yakini sebagai Pendiri Yayasan tengah terduduk di sofa. Ryan melirik Giselle yang tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya. Tapi Ryan tidak menanggapinya.

"Ah, dokter Ryan." Dokter Sean menoleh padanya lalu tersenyum hangat. Dokter senior itu melambaikan tangan pada Ryan lalu menyuruhnya untuk ikut duduk bersama di sofa.

"Perkenalkan, ini pak Gandra Adrianno, Pendidi Yayasan rumah sakit Adrianno, dan wanita cantik di sebelahnya itu adalah cucunya, Giselle Adriano." Ryan menatap Dokter Sean dalam diam lalu mengangguk sekali.

"Begini. Saya tahu ini melanggar privasi kamu, tapi apa benar kalau Ayah kamu sedang sakit dan tengah mengalami perawatan intensif sekarang?"

"...." Ryan masih diam. Tapi matanya menatap Dokter Sean sedikit terkejut. Ketika melirik Giselle, pria itu langsung memalingkan wajahnya begitu mendapati wanita itu tersenyum sangat lebar kepadanya. "Benar," jawabnya pendek.

"Baik. Saya mendengar kalau Ayah kamu sedang menunggu adanya donor transplantasi hati?" .... "Saya tahu ini biayanya nggak sedikit, dan kamu mungkin ... maaf, belum mampu untuk membayarnya juga karena mengingat harga pengobatannya yang tidak sedikit." Alis Ryan mulai terangkat.

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang