CHAPTER 29

1.5K 89 13
                                    

Chapter ini tolong dibaca pelan-pelan ya.... Thank you :)

Tujuh Tahun yang Lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh Tahun yang Lalu.

Sudah tinggal satu bulan lagi dan Selene akan mengakhiri program internshipnya sebagai ahli gizi di rumah sakit Adrianno.

Kantin rumah sakit hari ini tampaknya lebih sepi dari hari-hari biasanya. Hanya ada beberapa perawat dan dokter muda yang tengah duduk di kantin. Sepertinya suasana hari ini juga tidak sekacau biasanya.

Tiba-tiba ponsel Selene berbunyi. Ada seseorang yang mengirimkan pesan rupanya.

Ryan:
Lin...

Senyum di wajah wanita itu langsung terukir samar. Ryan adalah seorang dokter residen muda yang sudah menjadi kekasihnya selama hampir satu tahun terakhir ini.

Jari-jarinya sudah mengetik, ingin memberikan balasan lebih lanjut tapi Ryan mengirimkan pesan lagi kepadanya.

Ryan:
Keira meninggal hari ini....

Senyum di wajah Selene menghilang begitu membaca pesan Ryan. Dia tahu kalau Keira adalah sahabat kekasihnya yang tengah sakit sekarang.

Ryan:
Bisa kamu naik ke bangsal VVIP? Aku temui kamu di depan bangsal nanti.

Selene belum membalasnya, tapi seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dua kali. Lantas wanita itu langsung menoleh. "Kamu dipanggil Direktur Utama."

Kening Selene langsung mengerut dalam, tak mengerti. Kenapa dia dipanggil? Seingatnya dia tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Selama hampir satu tahun terakhir, Selene menjalani program internshipnya dengan sangat baik. Dia bahkan sering merangkap tugas para intern lainnya.

Kakinya ke luar dari bilik dapur lalu segera masuk ke dalam lift. Lift berdenting dan tak lama kemudian terbuka. Selene ke luar lalu segera menghampiri ruangan Direktur Utama.

Tangannya mengetuk pintu beberapa kali, sebelum akhirnya dia masuk ke dalam.

Tubuhnya langsung terpaku begitu mendapati satu orang pria di sana. Tidak ada Direktur Utama, hanya ada Gandra Adrianno.

Selene menelan ludahnya sekali, lalu menghampiri Kakeknya dalam keheningan.

"Saya nggak mau berbasa-basi. Kamu punya pacar?"

Kedua mata Selene sedikit membulat, tak bisa menebak kalau pertanyaan semacam itulah yang akan ke luar dari bibir Gandra Adrianno dari semua pertanyaan yang dia bayangkan.

Perlahan, Selene menganggukan kepala.

"Pacar kamu, dia dokter Ryan kan?"

Selene mengangguk lagi walaupun masih bingung.

Gandra Adrianno terlihat sedang menghela napas panjang. "Lepaskan dia."

Lantas Selene langsung menyatukan alis. "Giselle menyukai Ryan."

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang