CHAPTER 31

2.4K 125 4
                                    

Beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam yang lalu....

Giselle tengah berbaring di atas kasurnya dengan kedua mata yang terbuka lebar-lebar. Berkali-kali embusan napasnya terdengar berat. Dia melihat jarum pendek di dinding lalu mendesah panjang lagi.

Ryan tidak pulang ke rumah lagi.

Giselle membalikkan badannya menghadap ke sisi kasur suaminya, lalu tanpa sadar kedua matanya berubah panas. Kenapa sekarang pria itu terasa sangat jauh untuk digapai?

Giselle menarik napas panjang, memejamkan kedua mata dan memutuskan untuk tertidur agar menyudahi semua perasaan ini. Beberapa bulan terakhir, perasaan seperti ini sudah sering dia rasakan. Tapi Giselle selalu berhasil mengatasinya dengan tidur. Karena ketika bangun pada keesokannya, semua akan tampak seperti biasanya lagi.

Tapi untuk beberapa menit kemudian, dia masih belum bisa masuk ke alam mimpi. Alhasil, Giselle memutuskan untuk beranjak dan mengambil air minum di dapur.

Saat sampai di dapur, dua matanya memicing ketika mendapati mobil Kakeknya yang terparkir di perkarangan rumahnya. Giselle melirik jarum di dinding lalu alisnya terangkat. Sudah jam sepuluh malam, dan tak biasanya Kakeknya mendatanginya semalam ini.

Giselle membuka pintu, dan wajah Gandra Adrianno yang terkejut langsung dia dapati. "Kenapa Kek?"

"Kakek mau mengabari kamu kalau Kakek mau ke sini. Tapi sepertinya kamu juga belum tidur."

Giselle mangut-mangut. Lantas Gandra Adrianno beserta istrinya masuk ke dalam rumah Giselle dan ketiganya duduk bersama di sofa ruang tamu.

"Suami kamu, ke mana?"

"Lagi ada masalah di rumah sakit," jawab Giselle pelan. Kedua matanya lantas langsung menerawang lama lagi.

"Kamu yakin?" tanya Gandra Adrianno dengan wajah datar. "Suami kamu berbohong."

"Maksud Kakek?"

"Suami kamu nggak ada di rumah sakit."

Alis Giselle langsung menyatu. "Sudahlah, Kek. Jangan berusaha untuk menghancurkan rumah tangga aku. Aku mohon sama Kakek, berhenti urusin keluargaㅡ"

"Kalau kamu nggak percaya sama Kakek, kamu bisa tanya Jonas atau Lucas sekarang."

"...."

"Kamu tanya mereka, apa Ryan punya jadwal operasi. Apalagi di jam seperti ini."

Giselle menggelengkan kepalanya lagi. "Kek, please. Aku percaya sama Ryan. Kakek nggak perluㅡ"

Alasan yang tidak masuk akal. Karena biasanya Ryanㅡtidak hanya Ryan, tapi dokter-dokter spesialis lainnya, juga sering menjalani operasi di tengah malam.

"Suami kamu punya wanita lain."

Jantung Giselle langsung berhenti berdetak. Lalu dua detik kemudian berdegup tak normal. Dia mengerjapkan kedua mata lalu segera tertawa hambar. "Omong kosong macam apa lagi ini, Kek?" Nadanya mulai meninggi. "Jujur saja, selama ini setiap Kakek merecoki rumah tangga kami, aku masih diam saja karena aku mau menghormati Kakek. Tapi, Kek. Tolong. Ini rumah tangga aku bersama Ryan. Kakek nggak seharusnya ikut campur."

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang