CHAPTER 28

1.5K 89 20
                                    

"Ry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ry." Ryan yang tengah menyantap sarapannya lantas langsung mendongak begitu mendengar namanya dipanggil.

Giselle tengah duduk di depannya sambil memicingkan kedua maga. "Cincin kamu...." ucapnya pelan sambil menatap jari manis polos Ryan. "Cincin pernikahan kita ke mana?"

Ryan langsung terkesiap. Dia menarik tangannya dan menyembunyikannya di atas pangkuan. Tatapannya langsung jatuh pada jari manisnya. Kedua matanya ikut memicing, di mana cincinnya?

"Cincin kamu hilang?" Wajah Ryan terangkat, menatap Giselle yang tengah menatapnya curiga.

Ryan langsung menggelengkan kepala. "Nggak," jawabnya singkat. "Sepertinya aku lepas kemarin waktu lagi operasi. Kamu tau kita nggak boleh pake cincin waktu operasi kan?"

Kedua mata Giselle masih memicing. "Biasanya juga langsung kamu pake."

"Iya. Aku lupa."

"Lupa?"

Ryan menelan ludah sekali. "Iya. Aku lupa, Giselle."

"Memangnya cincin kamu ada di mana sekarang?"

"Ada di ruangan pribadi aku. Nanti aku pake ya."

Giselle mengangguk walaupun masih ada perasaan mengganjal di hatinya. "Oke."

...

"Lo mau ke mana?" tanya Ryan saat Lucas malah melaju ke arah yang berlawanan dengannya dan Jonas. Mereka bertiga sedang berjalan menuju kantin khusus dokter spesialis untuk menikmati istirahat makan siang mereka.

Tapi yang terjadi adalah Lucas malah berjalan ke arah yang berlawanan dengan mereka.

"Biasalah." Jonas menepuk pundak Ryan berkali-kali. "Lagi pdkt."

"Pdkt?" tanya Ryan dengan mata menyipit. "Sama Selene?"

Jonas mengangguk. "Gue baru tau kalau ternyata Selene itu adik sepupunya Giselle. Kenapa lo nggak pernah cerita apa-apa?"

Ryan segera membuang wajah, terlihat sedikit kesal. "Gue rasa gue nggak perlu melakukannya?"

"Harus dong, Ry." Jonas malah kesal sendiri. "Sebagai teman yang suportif, kita harus saling mendukung. Tapi untung sih. Kayaknya udah ada lampu hijau dari Selene buat Lucas deh."

Alis Ryan menyatu. "Gue lihat mereka jadi sering ngobrol sekarang. Selene juga sering ketawa kalau bareng Lucas."

"Masa?"

"Hooh." Jonas mengangguk berkali-kali. "Lo sih, makin ansos aja lo. Jadi lo nggak tau apa-apa kan."

Ryan menggumam sebentar, lalu dia mengangkat bahu. "Kalau gitu gue mau lihat."

Kini berganti Jonas yang menyatukan alisnya. "Gue mau lihat perkembangan mereka."

"Buat apa woi?" Jonas terlihat ssmakin kesal. "Nggak usah ganggu pdktnya orang lah, Ry."

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang