CHAPTER 23

1.3K 82 35
                                    

Dua minggu sudah berlalu sejak kesalahan yang sudah Ryan lakukan bersama Selene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu sudah berlalu sejak kesalahan yang sudah Ryan lakukan bersama Selene. Ryan tidak bisa membohongi hatinya kalau dia selalu merasa bersalah setiap kali bersama Giselle. Apalagi jika wanita itu tersenyum, rasa bersalahnya seperti akan lebih menggunung dari sebelumnya.

Maka dari itu, Ryan sengaja menyibukkan diri di rumah sakit selama dua minggu terakhir. Dia sibuk menyibukkan diri agar bisa menjernihkan pikirannya dan menghindari perasaan bersalah itu.

Selama itu juga, Ryan tidak pernah menemui Selene lagi. Lebih tepatnya, dia menghindari wanita itu. Setiap kali Lucas dan Jonas mengajaknya untuk pergi ke kafe depan rumah sakit, maka dia akan terus menolak.

Ryan meyakinkan dirinya sendiri, bahwa apa yang dia lakukan dua pekan yang lalu hanyalah kesalahan, kesalahan yang sangat besar.

Dia menarik napas panjang. Its ok. Dia yakin dia masih bisa memperbaiki masalah yang ada. Maka dari itu, rencananya hari ini Ryan akan pergi ke rumah lamanya untuk mengatakanㅡmengklarifikasiㅡpada Selene bahwa dia ingin mengakhiri semuanya.

Dia akan mengatakan pada Selene, bahwa apa yang terjadi di antara mereka hanyalah sebuah kesalahan.

Ya, kesalahan. Hanya sebuah kesalahan.

...

Mobil Ryan berhenti di depan pagar rumah lamanya setelah kejadian dua minggu lalu itu. Ryan ke luar dari mobil dengan raut gugup. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang sendiri tanpa sebuah alasan tertentu. Kepalanya mulai sibuk menerka-nerka, memikirkan berbagai skenario mengenai apa yang akan terjadi nanti.

Tangannya menekan bel dua kali, sabar menunggu Selene untuk keluar.

Ryan akui, bahwa dia berperan lebih besar pada kejadian dua minggu lalu. Saat itu karena dirubung amarah yang sangat tinggi, Ryan membuka gembok rumah lamanya sendiri tanpa meminta izin Sang Pemilik.

Ryan tahu, dia yang salah.

Maka dari itu, dia ingin menyelesaikannya sekarang.

Tapi untuk lima belas menit kemudian, masih belum ada jawaban.

Selene masih belum ke luar dari rumahnya.

Lantas Ryan langsung mengeluarkan ponsel dari saku celana.

Ryan:
Lin, bukain pagarnya. Aku ada di depan rumah.

Ryan masih sabar menunggu jawaban Selene.

Tapi untuk beberapa menit kemudian, masih belum ada balasan apa-apa walaupun Ryan sudah menekan bel lagi.

Mungkin sudah tidur, batin Ryan. Sekarang sudah pukul sebelas malam. Seharusnya wajar kalau Selene sudah tidur pada jam seperti ini.

Tubuhnya berbalik hendak masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah. Tapi di saat itu, tubuhnya membeku di tempat.

Kira-kira, lima meter di depannya, seorang wanita sedang berdiri sambil menatapnya datar. Ryan langsung merasakan kalau degup jantungnya mulai berirama tidak normal lagi.

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang