CHAPTER 41

3.3K 138 41
                                    

Hal pertama yang Ryan harus lakukan dalam rangka memperbaiki hubungannya bersama Giselle adalah dengan mendatangi Selene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang Ryan harus lakukan dalam rangka memperbaiki hubungannya bersama Giselle adalah dengan mendatangi Selene.

Pada awalnya dia merasa kesulitan karena Selene ternyata sudah tidak bekerja lagi di kafe depan rumah sakit Adrianno. Tapi untungnya dia masih ingat rumah makan yang menjadi tempat Selene bekerja di malam hari. Ya walaupun dia sempat menyuruh wanita itu untuk tidak bekerja lagi di sana, tapi tidak ada salahnya mencoba kan?

Langit gelap gulita seperti biasa, dan Ryan terlihat sedikit gugup ketika melihat wanita kurus itu keluar dari rumah makan. Dia bekerja di sana lagi ternyata.

Wanita itu juga terlihatㅡsedikitㅡterkejut ketika mendapati kehadiran Ryan, tapi beberapa detik kemudian dia tidak menanggapinya. Ryan seolah-olah kembali melihat Selene yang dulu. Selene yang tidak pernah peduli pada sekitarnya dan selalu menutup diri pada siapapun.

"Lin," panggil Ryan pelan sambil mengejar langkah kecil Selene. Sampai di depannya, wanita itu tidak berusaha untuk menjauh atau pergi. "Aku mau bicara sama kamu. Bisa kan?"

Selene mendongak, menatapnya dengan tatapan hampanya. Dan beberapa detik kemudian wanita itu mengangguk sekali. "Di sini."

Ryan ikut mengangguk, menuruti Selene. Dia memasukkan tangannya ke dalam kantong celana sambil mengedarkan pandangan ke sekitar. Pria itu menarik napas panjang, lalu tatapannya jatuh pada perut Selene yang sudah terlihat sedikit membuncit. "Gimana keadaan kamu?"

"...."

Ryan seharusnya tahu kalau Selene tidak akan menjawab pertanyaan basa basi seperti itu. "Aku mau minta maaf sama kamu."

"...."

"Aku mau jujur sama kamu, Selene...." Ryan menarik napas panjang lagi. Dia dua kali tampak lebih gugup. "Kamu ingat keadaan Papa aku yang kritis dulu?"

"...."

"Waktu itu aku sudah selingkuh dari kamu. Aku minta maaf sama kamu. Aku bener-bener minta maaf. Dari dulu aku selalu merasa bersalah sama kamu setiap kali bersama Giselle, tapi kamu tau aku nggak punya pilihan waktu itu, Lin...."

"...."

"...."

"...."

"Lin? Katakan sesuatu."

Selene hanya menatap Ryan dengan raut tanpa ekspresinya. Lalu dia tersenyum samar. "Untuk sekali aja, apa aku boleh menampar kamu, Ryan?"

Ryan terlihat terpaku, terkejut dengan pertanyaan itu. Dan beberapa saat rautnya dua kali lebih terkejut ketika sebuah tamparan jatuh pada pipinya. Tidak terlalu keras, tapi entah mengapa terasa begitu menohok.

"Sekarang kamu bisa pergi."

Ryan masih terlihat terkejut. Selene berbalik dan dia bahkan masih terpaku di tempat.

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang