CHAPTER 7

1.7K 117 2
                                    

Ryan masuk ke dalam kamar dan berhenti di depan pintu begitu mengetahui kalau Giselle dan Max masih tertidur lelap di tempat masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryan masuk ke dalam kamar dan berhenti di depan pintu begitu mengetahui kalau Giselle dan Max masih tertidur lelap di tempat masing-masing. Dia mengamati istrinya yang tengah meringkuk seperti bayi kecil, lalu sekelebat kejadian yang baru saja terjadi tiba-tiba berputar di depan matanya.

Dia baru saja berbohong pada Giselle, istrinya. Dan tiba-tiba saja hatinya diliputi oleh perasaan bersalah. Bagaimana bisa dia tega membohonginya tadi?

Kedua kaki Ryan melangkah mendekati Giselle lalu menunduk sambil menggeleng kecil saat sadar kalau wanita itu belum mengganti pakaiannya.

Tangannya menepuk bahu Giselle pelan, dan ketika wajah wanita itu terlihat sedikit terusik, Ryan tersenyum tipis. "Hey, kamu belum ganti baju kamu."

Kedua mata Giselle masih terpejam, "Hmmm. Kamu sudah pulang?" Ryan segera mengangguk kecil. "Bagaimana pasien kamu? Semuanya baik-baik saja kan?"

Senyum di wajah Ryan perlahan lenyap, dan perasaan bersalah itu semakin besar. Kedua mata Giselle mulai terbuka walaupun masih terkatup-katup. Dia mengamati wajah Ryan dan senyum lembut terpatri di wajahnya. "Kamu pasti sangat lelah ya?"

"Hmmm, nggak terlalu," balas Ryan kikuk. Dia membingkai wajah cantik Giselle dan saat wanita itu mengecup bibirnya, Ryan tersenyum tipis.

"Kalau begitu kamu masih bisa menggantikan baju aku kan?"

Ryan menyatukan kedua alisnya lalu membalas Giselle dengan tawa kecil. "Kamu sengaja menunggu aku?"

"Hmmm," balas Giselle dengan kedua mata yang kini sudah benar-benar terbuka lebar. Dia mengalunkan tangannya pada Ryan, dan Ryan langsung melingkarkan tangannya pada pinggang wanita itu.

Dan tak perlu ditunggu, wajah mereka saling mendekat, dan bibir itu langsung bertaut mesra. Alhasil, malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi keduanya. Berterima kasihlah kepada Max yang bahkan masih bisa tertidur pulas walaupun kedua orang tuanya saling meneriakkan nama masing-masing.

...

Ryan membuka kedua matanya, lalu langsung terkesiap begitu sadar kalau dia terlambat bangun. Dengan cepat, dia menoleh ke samping dan ketika sadar kalau Giselle sudah tidak ada di sampingnya, dia langsung beranjak.

Matanya melirik kasur kecil di samping lalu mengangkat alis ketika Max juga sudah tidak ada di sana. Dia melirik jam di dinding, dan langsung menghela napas lega ketika tahu kalau jarum pendek masih berada di pukul enam. Pukul enam, dan Giselle sudah bangun?

Tangannya membuka pintu kamar, dan aroma gosong makanan langsung dia dapatkan. Senyum terpatri di wajahnya ketika dia menghampiri dapur dan mendapati punggung Giselle yang tengah berkutat sibuk di sana.

Kedua tangannya melingkari perut wanita itu lalu mengecup leher jenjangnya lama. "Good morning," ucapnya sambil memejamkan kedua mata.

Giselle menoleh ke Ryan dengan alis menyatu, "Ry, sepertinya ada yang salah."

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang