CHAPTER 21

1.6K 77 14
                                    

Jangan lupa lagunya diputar sembari baca part ini. Thank you. 🤍

Kedua mata wanita itu terbuka, dan seakan masih tak percaya dengan apa yang dia lihat, dia bahkan tidak berkedip untuk dua menit ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua mata wanita itu terbuka, dan seakan masih tak percaya dengan apa yang dia lihat, dia bahkan tidak berkedip untuk dua menit ke depan.

Pria itu masih ada di sana, di ruangan yang sama dengannya, dan yang paling penting, ada di sampingnya.

Selene mengerjapkan mata, merasakan degup jantungnya yang mulai berdentuman tidak karuan. Bahkan sampai selama ini, dia masih sangat mencintai pria itu. Bahkan sampai selama ini, hatinya masih terus berdegup kencang setiap kali melihat wajahnya.

Selene masih sangat mencintainya walaupun tahu kalau pria yang dia cintai sudah beristri.

Tapi... jatuh cinta, bukanlah sebuah kesalahan kan?

Selene mencintai Ryan, dan dia tidak bisa menahan hatinya untuk berhenti mencintai pria itu.

Selene melirik tubuh polosnya yang kini tertutupi oleh selimut. Lalu matanya melirik Ryan yang tengah terpejam dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana tidur.

Wanita itu tersenyum samar. Jarinya terangkat ke udara, menyentuh wajah Ryan. Ternyata dia nyata.

Akibat sentuhannya, Ryan membuka mata, dan mereka berakhir saling menatap. "Hari ini tanggal merah," ucap Selene pelan tanpa melepaskan tatapannya dari Ryan.

"Hmmm," gumam Ryan dengan suara serak. Dia mendekat pada Selene lalu memeluk tubuh polos wanita itu erat. Wajahnya mendekat pada Selene lagi dan bibir mereka mulai menyatu.

Selene memejamkan kedua mata, menikmati sentuhan lembut yang diberikan oleh Ryan. Kemarin mereka melakukannya dengan sangat tergesa-gesa. Seolah-olah mereka tak punya waktu lagi untuk melakukannya.

Tapi, pagi ini, Ryan menyentuh Selene dengan sangat lembut, seolah-olah wanita itu adalah porselen yang akan retak jika dikasari. Selene terbuai, sangat terbuai dengan semua perlakuan yang diberikan oleh Ryan.

Lalu saat perut Ryan tiba-tiba berbunyi, ciuman mereka langsung terlepas. Saat itu Selene langsung tersenyum samar. "Aku akan buatkan sarapan."

Ryan mengangguk, membiarkan Selene beranjak dari kasur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Wanita itu menoleh dan mendapati Ryan yang masih menatapnya sedari tadi. "Kamu bisa mandi dulu."

Suara pintu tertutup terdengar, meninggalkan Ryan sendirian di kamar tidur lamanya. Saat itu dia tertegun. Apa yang baru saja dia lakukan? Dia menoleh ke kasur yang sudah sangat berantakan akibat ulahnya kemarin. Entah mengapa, untuk alasan yang tidak dimengerti, perasaan bersalah langsung meliputi hatinya.

Ryan menggelengkan kepala, segera bangkit dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

Pria itu selalu merasa marah setiap kali melihat Selene bersama pria lain. Dan puncaknya adalah kemarin ketika dia melihat Samuel mencium Selene.

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang