CHAPTER 2

3.7K 220 3
                                    

"Kamu ingat pertemuan pertama kita?" tanya Giselle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ingat pertemuan pertama kita?" tanya Giselle.

Ryan menoleh kepada istrinya, lalu mengangguk. "Saat itu aku harus jujur kalau kamu sangat menyebalkan."

Giselle memicing, dan tangannya mencubit paha Ryan pelan. "Jangan bilang...." ucapannya terjeda, dan tatapannya pada Ryan semakin terlihat curiga. "Kamu lupa dengan pertemuan pertama kita?"

Kini berganti kedua mata Ryan yang memicing. "Enam tahun yang lalu, di rumah sakit saat aku sedang mengantarkan Keira check up kan?" tanyanya dengan raut tidak yakin, dan saat mendapati wajah Giselle yang kecewa, pria itu langsung sadar bahwa dia salah.

Sebagai informasi, Keira adalah satu-satunya sahabat perempuan yang dimiliki oleh Ryan yang mana juga pernah mengisi hatinya selama masa remaja dulu. Tapi apa daya, jangan harap untuk dibalas, Keira saja tidak pernah menyadari perasaan Ryan sedikit pun dulu. Bahkan sampai dia meninggal pun, Keira tidak pernah mengetahui kalau Ryan pernah sangat tergila-gila kepadanya.

Tapi tak masalah. Sekarang semuanya sudah berlalu. Ryan memang pernah sangat putus asa dengan takdir cintanya, tapi sekarang semuanya sudah berlalu. Sekarang sudah ada Giselleㅡistrinyaㅡwanitanyaㅡyang duduk di sampingnya, yang sudah bersama dengannya selama enam tahun terakhir. Tentu saja Ryan sangat mencintai Giselle, kalau tidak, mengapa juga dia menikahinya? Pernikahan selalu terbentuk karena adanya dua insan yang saling mencintai, kan?

"Delapan tahun yang lalu, saat orang tua aku meninggal. Kamu yang menyelamatkan aku waktu itu. Bagaimana kamu bisa lupa?"

Wajah Ryan berubah, dia terlihat berpikir, tapi sebagaimana dia melakukannya, dia tetap tidak bisa mengingatnya. Bibir Giselle mulai tertekuk. Dia menoleh ke depan, dan Ryan langsung merasa bersalah karena sampai sekarang dia masih belum bisa mengingatnya. Karena seingatnya, pertama kali mereka bertemu adalah ketika Giselle pura-pura jatuh di rumah sakit, dan Ryan hanya melakukan tugasnya sebagai seorang dokter residen muda.

Saat itu dia mengira kalau dia tidak akan bertemu dengannya lagi, tapi ketika dia kembali ke rumah sakit pada siang harinya untuk mengantarkan Keira ke sana, wanita itu tiba-tiba berubah dari seorang pasien yang kesakitan menjadi seorang wanita yang mengejarnya dan tergila-gila kepadanya.

"Ah...." Tapi karena pria itu tidak mau berlarut-larut melihat wajah Giselle yang sedih, Ryan akhirnya berpura-pura kalau dia mengingat semuanya. "Benar, benar. Delapan tahun yang lalu, ketika orang tua kamu meninggal. Kamu sangat pendiam saat itu. Aku bahkan nggak percaya kalau gadis pendiam itu tiba-tiba berubah menjadi seorang wanita yang sangat menawan ini."

Ryan mengamati raut Giselle, menerka-nerka bagaimana reaksinya terhadap cerita yang dia karang.

Seharusnya respon yang dimiliki oleh seorang putri ketika mendapati orang tuanya meninggal adalah menjadi pendiam, bukan? Dan setahu Ryan, Giselle sangatlah mencintai orang tuanya, dan mereka memiliki hubungan yang dekat.

Meaning of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang