Part 2

167 11 1
                                    

Sasuke pun mencari sebuah kursi kosong dan ia pun menemukannya. Ia pun akhirnya duduk disana.

Sakura yang sibuk memperhatikan disekitarnya tiba tiba ia terkejut melihat aktor duduk disebelahnya. " Kau yang dikoran hari ini kan? Astaga aku tak menyangka jika kau duduk disebelahku. Aku Haruno Sakura seorang penulis, ya walaupun belum terkenal tetapi aku benaran penulis. Kau bisa membaca ceritaku," kata Sakura.

" Hn, lebih baik kau diam. Aku gak ingin kau menganggu istirahatku. Dan aku juga gak peduli dengan ceritamu itu," kata Sasuke tajam.

" Apaa! Awas saja nanti, pasti dia akan membutuhkanku. Tidak bukan dia yang membutuhkanku, tetapi aku yang akan membutuhkannya. Hanya dia yang kukenal disini. Selama ini gak ada orang yang kukenal di negeri lain selain di Jepang," batin Sakura.

" Baiklah. Tetapi sesekali aku boleh memintamu kan. Kau tau, hanya kaulah yang kuketahui. Pliss, jadikan aku suruhanmu. Aku gak apa apa kok. Pliss ya," kata Sakura.

" Aku sudah punya asisten. Aku gak perlu bantuanmu itu," kata Sasuke. " Sesama manusia itu harus saling membantu, Sasuke san. Kalau tidak hidupmu akan hampa, sudahlah mending aku istirahat aja," kata Sakura.

Sasuke tertegun dengan perkataan Sakura. Ia hanya terdiam dan tak bisa berkata apa apa. Ia pun hanya bisa melihat Sakura tertidur pulas.

" Selama ini jarang orang yang mau menasehatiku. Kata katanya sangat menyakiti hatiku, kau benar seharusnya aku membantumu tapi ya karena egoku makanya ya seperti ini aja. Hmm," batin Sasuke sambil menghela nafas.

Sasuke pun akhirnya menyelimuti Sakura. Lalu ia pun langsung tertidur. Beberapa jam kemudian. Mereka terbangun dan mereka harus mengisi perut mereka.

Sakura dengan lahapnya memakan semua makanan yang disediakan oleh pihak pesawat. " Astaga, makanan ini sungguh enak. Baru kali ini aku merasa hidup mewah," kata Sakura bahagia.

" Jangan norak deh. Aku aja yang sering makan di pesawat gak seantusias dirimu. Malu sedikit napa, kau dilihat oleh banyak orang," kata Sasuke tajam.

" Biarin, yang penting aku bahagia. Walaupun aku kayak begini, hidupku selalu bahagia. Gak kayak dirimu. Aku minta makanan punyamu ya. Boleh kan?" kata Sakura sambil membujuk Sasuke.

" Punyamu masih banyak tau. Habisin itu dulu," kata Sasuke. " Sesama manusia harus saling berbagi. Kau gak pernah diajarin hal begitu oleh orangtuamu? Gini gini aku ingat selalu perkataan orangtuaku. Ya walaupun sekarang mereka sudah tiada, tetapi aku akan selalu mengingat pesan mereka," kata Sakura.

" Orangtuaku gak sempat ngajarin hal begituan. Sudahlah, habisin punyamu itu," kata Sasuke. " Hah, masa orangtuamu gak ngajarin hal begituan? Orangtua macam apa itu, ish untungnya aku diingatin kayak gitu. Jika tidak ntah apa nasibku nanti," kata Sakura.

" Terserah kau aja, aku capek berdebat denganmu," kata Sasuke. " Baru kali ini ada orang yang kalah berdebat denganku. Sahabatku aja jarang mengakui kekalahannya. Boleh ni ya ku ambil makananmu?" kata Sakura.

" Terserah, aku udah gak mood makan. Habisin aja makananku itu. Paling nanti kau gak kuat ngehabisin semua itu," kata Sasuke.

" Aku bisa kok menghabisi semuanya. Gini gini aku juara lomba makan loh. Jangan remehin diriku, Uchiha Sasuke," kata Sakura dengan pedenya.

" T-E-R-S-E-R-A-H," kata Sasuke kesal. Sakura pun menghabisi semua makanan Sasuke dan tentu saja makanannya. Sasuke sampai terkejut melihat Sakura kayak gitu.

" Kau itu raksasa atau bukan sih. Makan aja dengan lahap kayak gitu. Kau ini mungkin raksasa. Kan raksasa itu suka makan banyak, ish dasar ratu raksasa," kata Sasuke.

" Hei aku ini manusia tau, mana ada raksasa. Jaga ya ucapanmu itu," kata Sakura kesal. " Kalau bukan raksasa apa dong aku sebut? Uhm monster kah, atau bukan? Tidak kau adalah raksasa penjaga bunga Sakura. Hahaha," kata Sasuke.

" Dasar kau ini! Awas saja nanti," kata Sakura kesal. Sakura pun akhirnya selesai makan. Setelah itu ia sibuk membaca bukunya.

Sementara Sasuke bosan berada di pesawat. Ia sangat ingin menganggu Sakura. Namun lagi lagi egonya menahannya.

Sakura pun akhirnya selesai baca buku. " Ah aku sangat bosan disini. Kau pasti juga bosan disini? Iya kan?" kata Sakura. " Hn," kata Sasuke.

" Hn itu iya atau tidak sih? Aku jadi bingung. Kapan pesawat kita mendarat?" kata Sakura. " Ntah, mungkin kita mendarat di planet yang baru," kata Sasuke sedikit bercanda.

" Masa sih! Gak mungkin deh, ah sudahlah aku bosan disini. Mending aku tidur aja lagi biar gak bosan," kata Sakura.

Sasuke hanya terdiam aja. Sejujurnya ia sedikit bosan. Dan lagi, kenapa ia bisa tertawa hanya didekat cewek yang baru ia kenal di pesawat. Sebelumnya jarang Sasuke ketawa didepan orang. Apalagi didepan sahabat sahabatnya. Mungkin ini kali pertamanya ia tertawa.

Akhirnya pesawat mendarat. Sasuke berusaha membangunkan Sakura. Sakura pun akhirnya bangun. " Setelah ini kau mau kemana? Mungkin aku bisa membantumu. Cepat katakan kau mau kemana setelah ini?" kata Sasuke.

" Mau ke hotel, cuma uangku sedikit. Boleh ya aku pinjam uangmu. Ya ya ya," kata Sakura. " Baiklah, sebelum itu mulai hari ini kau jadi asistenku. Aku gak mau tau," kata Sasuke.

" Benarkah! Asyik, kapan aku bisa bekerja bersamamu?" kata Sakura. " Besok, hari ini kita cari hotel. Barang barangmu akan dibawa oleh suruhanku. Ayo ikuti aku," kata Sasuke.

Mereka pun akhirnya menuju hotel. Sepanjang perjalanan, Sakura mengagumi pemandangan luar. " Disini sangat indah. Lebih indah dari Jepang. Kau pernah kesini Sasuke san? Kalau aku sih baru pertama kalinya aku kesini," kata Sakura.

" Waktu kecil aku sering kesini bersama keluargaku. Dan banyak yang sudah berubah disini," kata Sasuke. " Apanya yang berubah? Menurutku sama kok," kata Sakura bingung.

" Ada kok berubah. Dulu sedikit bangunan disini, sekarang sudah banyak. Sama seperti Jepang, sudahlah kau jangan norak," kata Sasuke kesal. " Ish, orang tuh cuma bertanya doang. Sedikit sedikit kesal, apalah kamu ini Sasuke san," kata Sakura kesal.

Akhirnya mereka sampai di hotel. Sasuke memesan kamar yang luas dan bisa muat dua orang. Setelah itu mereka pergi ke kamar.

Mereka pun akhirnya sampai di kamar. " Kita akan sekamar Sasuke san?" kata Sakura bingung. " Tidak, didalam sana ada kamar lagi. Sudahlah ayo kita masuk," kata Sasuke.

" Baiklah kalau begitu. Selamat malam, semoga mimpimu indah Sasuke san," kata Sakura. " Kau pun Sakura," kata Sasuke.

Mereka pun memasuki kamarnya masing masing. Sakura pun akhirnya senang jika ada orang yang membantunya. Tiba tiba ia teringat kepada sahabatnya. Ia pun segera mengambil telepon.

Namun mereka tidak mengangkat telepon dari Sakura. " Mungkin mereka sibuk, mending besok aja aku menelponnya," kata Sakura. Sakura pun langsung berbaring di atas ranjang.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang