Part 15

57 3 0
                                    

   Keesokan harinya. Sasuke dan Sakura pergi menemui Utakata dan Shion. Mereka sudah ada janjian di sebuah caffee. Mereka pun akhirnya sampai di caffee.

   " Kau mau pesan atau nunggu mereka datang?" kata Sakura. " Nunggu mereka datang aja Sakura. Kalau kau, apa pesan dulu atau sama kayak aku?" kata Sasuke.

   " Sama kayak kau aja Sasuke kun. Aku jadi gak sabar mendengar pendapat mereka tentang cerita yang kubuat ini. Sebelum mereka datang, alangkah baiknya kau baca dulu ceritanya baru setelah itu kau komen ceritaku," kata Sakura.

   " Baiklah, aku akan membacanya," kata Sasuke. Sasuke pun membaca karangan Sakura. " Bagaimana? Seru kan ceritaku?" kata Sakura. " Agak gak nyambung dengan ceritanya. Perbaiki lagi. Aku gak ingin cerita yang difilmkan itu gak nyambung dengan cerita yang kau buat ini," kata Sasuke.

   " Baiklah kalau kau emang bilang kayak gitu. Akan ku perbaiki ceritaku ini. Lama kali temanmu itu, aku gak sabar dengar kritikan darinya," kata Sakura.

    " Sabarlah, mungkin aja macet atau tidak kan kita gak tau. Sudahlah mending kita tungguin aja mereka," kata Sasuke.

   Utakata dan Shion akhirnya datang. " Sasuke Sakura maaf kami datang telat. Tadi jalanan agak macet. Apa kalian udah pesan makan? Kalau udah nanti kita nyusul, iya kan Shion chan," kata Utakata.

   " Kami belum pesan apapun Uta. Duduklah, hari ini biar aku yang bayarin makanan kalian," kata Sasuke. " Ya sudah aku mau pesan yang mungkin kau tau Sasuke. Ya pesan kan aja itu. Kau Shion chaan?" kata Utakata.

   " Aku sih ikutin apa yang kamu pesan aja anata. Kalau Sakura san apa yang ingin kau pesan? Mumpung dibayarin oleh suamimu itu gak apa apa kali," kata Shion.

   " Aku pasta sama minumannya milkshake strawberry aja deh," kata Sakura. " Oke, kalian berbincang bincang aja dulu. Aku akan memesan makanan untuk kalian sebentar ya," kata Sasuke.

   Sasuke pun pergi ke suatu tempat. " Mana cerita yang ingin kau tunjukkan itu Sakura san?" kata Utakata. " Ah ini cerita yang saya buat. Cuma kata Sasuke kun masih banyak kesalahan dalam penulisannya," kata Sakura.

   " Ah baiklah, aku akan tetap membacanya. Uhm benar sih kata Sasuke, masih banyak kesalahan dalam cerita yang kau buat ini. Tapi ceritanya lumayan menarik, cuma kata katanya yang masih agak rancu. Mungkin kau bisa memperbaikinya," kata Utakata.

   " Begitu, baiklah nanti saya akan memperbaikinya. Makasih atas sarannya Utakata san," kata Sakura sambil tersenyum. Utakata pun terkesima dengan senyumannya Sakura.

   " Indah sekali senyumannya. Menghangatkan, beruntung Sasuke memilikimu Sakura. Aku jadi iri melihat Sasuke bisa memilikimu. Sudah Utakata, dia sekarang sudah jadi milik orang. Urusi aja hidupmu bersama istrimu itu," batin Utakata.

   " Oke, cerita yang kau buat itu mulai dari sekarang aku akan membuatkan film untuk proyek film Sasuke. Shion kau urusi pakaian yang akan dipakai oleh Sasuke serta rekan rekan yang akan ikut andil dalam film ini," kata Utakata.

   " Baiklah anata akan kukerjakan apa yang kau suruh anata. Semoga dengan film terbaru Sasuke bisa menutupi skandal yang dibuat oleh Sasuke sendiri. Benar kan Utakata kun," kata Shion.

   " Hmm kau betul sekali," kata Utakata. " Akhirnya cerita yang kubuat akan ditayangkan di bioskop. Makasih banyak Utakata san, Shion san. Aku sangat bahagia mendengar berita ini. Bahagianya aku," kata Sakura.

   " Sama sama Sakura san. Umm, selama ini kau diperlakukan baik oleh Sasuke? Kami sebagai sahabatnya kaget jika Sasuke menaruh hati kepadamu dan ditambah lagi dengan kabar pernikahan kalian. Semoga pernikahan kalian baik baik saja ya," kata Shion.

   " Iya saya gak menyangka aja sekarang saya sudah jadi nyonya Uchiha Sasuke. Suatu kebanggaan dari saya, karena selama ini saya bukan berasal dari keluarga kaya tiba tiba mendapatkan suami kaya raya membuat saya bahagia rasanya gitu. Ditambah lagi Sasuke kun menyayangi saya menjadi nilai plus buat kehidupan saya. Saya sangat bersyukur aja gitu," kata Sakura.

   " Saya sangat senang jika kau senang Sakura san. Sasuke emang begitu, jika dia menyayangi sesuatu pasti dia gak akan mudah melepaskannya. Iya kan anata?" kata Shion. " Iya Shion chan, apa yang kau katakan itu betul. Semoga kalian bahagia terus dalam hidup ini. Ah pokoknya kami bahagia melihat sahabat kami bahagia," kata Utakata.

   " Iya Utakata san," kata Sakura. Sasuke pun kembali ke tempat Sakura. " Makanannya lagi dibuatkan. Kalian bersabar aja dulu ya. Oh apa saja kalian bicara apa saja?" kata Sasuke.

   " Kau beruntung mempunyai istri seperti Sakura. Benar kan Shion chaan," kata Utakata. Shion pun menganggukkan kepalanya.

   " Iya dong, aku pun merasa demikian. Makasih ya sayang," kata Sasuke. " Asalkan kalian tau aja jika kami gak bahagia. Pernikahan yang dipaksakan akan berakibat buruk kedepannya. Tapi aku berdoa aja supaya kami tidak mengalami keburukan didalam hidup kami. Semoga aja," batin Sakura.

   " Oke sekarang kalian ada gak rencana untuk bulan madu gitu? Kalau iya, kemana? Kalau kami akan pergi ke Italia, katanya banyak tempat romantis gitu. Iya kan Utakata kun," kata Shion.

   " Iya sayang," kata Utakata sambil mencium kening Shion. " Brengseek! Kenapa kalian menunjukkan keromantisan kalian didepan kami sih? Cari kek tempat yang sepi gitu, biar gak ada yang lihat keromantisan kalian. Lama lama akan kubawa aja Sakura pulang. Gak betah aku lihat mereka mesra mesra gitu," batin Sasuke menjerit.

   " Kalau kita ke London, iya kan Sakura?" kata Sasuke sambil mengode Sakura. Sakura pun paham dengan kodean Sasuke.

   " Iya, tapi selesaikan dulu pekerjaanmu Sasuke kun. Aku tak ingin pekerjaanmu terganggu gara gara bulan madu kita," kata Sakura sambil mengelus pipi Sasuke.

   " Gitu, aku setuju denganmu Sakura san. Kadang kadang Shion chaan mendesak ku untuk pergi bulan madu gitu. Kubilang aja sabar, selesaikan urusanku. Eh dia kayak gitu, tapi ya aku akan kabulin permintaannya," kata Utakata.

   " Kenapa kau bilang bilang sih anata, kan jadi malu akunya. Sebel deh," kata Shion. " Gak apa apa Shion san, maklum aja suami suami kita sibuk jadi ya sebagai istri kita mengalah aja kepada suami kita. Kalau dia mengabulkan semua permintaan kita, kitalah nanti akan ketagihan. Ya itung itung belajar jadi istri yang baik gitu. Selalu melayani suaminya dalam keadaan senang maupun susah," kata Sakura.

   " Kalau itu aku setuju banget. Itu kayaknya makanan kita sampai. Sasuke panggil pelayan itu," kata Utakata. Sasuke pun hanya menyimak pembicaraan mereka. Sasuke pun memanggil pelayan.

   Setelah itu mereka makan. " Ini enak sekali. Makasih loh Sasuke," kata Shion. " Gak perlu terimakasih segala Shion, kan kita sahabat. Jadi gak masalah dengan makanan makanan ini. Anggap aja pengikat persahabatan kita. Iya kan sayang," kata Sasuke.

   " Iya sayang," kata Sakura. Mereka pun menikmati makanannya. Sasuke sesekali melirik ke arah Shion. Sedangkan Utakata diam diam melirik Sakura.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang