Part 9

57 3 0
                                    

  Siang pun tiba. Sasuke pun turun ke bawah. Ia pun sudah terbangun dari tidurnya. Ia pun langsung menuju ke dapur.

   " Dimana Sakura? Aku sudah sangat lapar. Apakah para wartawan itu sudah pergi? Apa aku makan diluar aja ya? Ah menyebalkan," kata Sasuke.

   Sasuke pun menuju kamar Sakura. Ia pun membuka pintunya. " Ada apa Sasuke san? Mending jangan ganggu aku dulu. Aku lagi pusing memikirkan proyekmu ini hah," kata Sakura.

   " Kau mau makan siang diluar bersamaku? Ayolah, aku bosan disini. Cepatlah kau bersiap siap," kata Sasuke. " Aku tak mau, aku ingin di rumah saja. Lagian di luar pasti banyak para wartawan. Aku gak mau di terkenal gara gara dirimu Sasuke san," kata Sakura.

   " Ya sudah kalau kau gak mau, bikinkan aku makan siang. Perutku sudah lapar daritadi. Cepatan bikinnya, nanti kau lanjutkan pekerjaanmu itu," kata Sasuke.

   " Iya," kata Sakura yang beranjak dari mejanya. Ia pun menuju dapur. Ia pun memasak makanan buat Sasuke. Sementara Sasuke sibuk mengintip diluar jendela.

   " Ngapain Sasuke san ngintip ngintip? Daripada ngintip ngintip mending anda  nonton tv aja. Itung itung anda gak nganggur," kata Sakura.

   " Aku lagi ngeliatin para wartawan. Ternyata mereka gak pergi pergi. Bagaimana aku bisa keluar? Ah nyebelin deh," kata Sasuke.

   " Gak enak kan jadi public figure, lihatlah diriku ini. Gak ada orang yang mau mengintai diriku," ejek Sakura. " Kau ngejek aku ya, ya kau benar. Terkadang aku iri kepadamu. Kau bebas melakukan apa saja diluar. Sementara aku, aku sering diatur kesana sini oleh banyak orang. Rasanya aku pingin mengundurkan diri dari dunia ke artisan," kata Sasuke.

   " Kalau mau mengundurkan diri ya itu terserah Sasuke san aja. Ini makananmu. Aku balik ke kamar lagi ya Sasuke san," kata Sakura. " Kau gak makan Sakura? Temani aku makan. Please," kata Sasuke.

   " Aku banyak kerjaan di kamarku. Ini makanannya akan kubawa ke kamarku. Aku permisi dulu Sasuke san," kata Sakura.

   Sakura pun pergi ke kamar. Sementara Sasuke sibuk makan sambil menonton televisi. Sakura pun berusaha menyelesaikan ceritanya.

   Sore pun tiba. Tiba tiba ada seseorang bertamu ke rumah Sasuke. Sasuke pun membukakan pintunya. " Akhirnya kau bisa ditemui Sasuke. Lihat berita hari ini. Aku gak mau tau, kau harus menyelesaikan hal ini Sasuke," kata manager perusahaan tempat Sasuke bekerja.

   " Akan kuatasi nanti nyonya. Kan kau tau aku sering digosipi, kenapa kau gak tutup aja itu beritanya. Kan beres, alihkan aja para penggemar kepada berita yang lain. Mungkin mereka akan lupa dengan kasusku ini," kata Sasuke.

   " Kami sering mengalihkan perhatian mereka Sasuke. Tapi sekarang kami gak akan melakukannya lagi untukmu. Jika kau memang berkencan, ya kencanlah dan berhentilah dari pekerjaan ini. Kau bisa bekerja ditempat ayahmu itu. Sudahlah Sasuke, atasi masalahmu sendiri," kata manager tempat bekerja Sasuke.

   " Nyonya kau tau aku tidak suka bekerja ditempat ayahku. Pekerjaan ini adalah mimpiku sejak kecil, aku gak ingin mimpiku hancur gara gara masalah sepele ini. Aku gak mau tau, aku akan menunjukkan kekasihku didepan masyarakat. Ya saat ini aku sedang berkencan dengan seorang gadis dan akan kutunjukkan mukanya dihadapan publik," kata Sasuke.

   " Kau gila Sasuke! Terserah kau aja, aku capek mengurus beritamu ini. Lakukan aja maumu Sasuke," kata manager tempat bekerja Sasuke. Manager pun langsung pergi dari rumah Sasuke.

   Sementara Sasuke memegang kepalanya. Ia begitu pusing dengan masalah yang menimpanya. " Argghh, kalau aja si cewek itu tak muncul takkan berita ini ada," kata Sasuke kesal.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang