Part 20

64 4 0
                                    

Siang pun tiba. Sakura pun terbangun dari tidurnya. " Alamak, aku harus cepat cepat pulang. Kalau tidak aku bisa dimarahi sama Sasuke san. Terus apa gue tinggalin aja Ino piggy ini. Arggghhh menyebalkan," kata Sakura.

Ino pun yang merasa ada orang berteriak lantas ia langsung terbangun dan langsung menuju ke ruang tamu. " Kenapa kau berteriak Sakura? Aku jadi terganggu tau!" kata Ino.

" Hehehe kau sudah bangun. Aku pulang dulu. Soalnya mungkin Sasuke san akan pulang. Kalau dia menemukanku tidak berada dirumah maka ia akan mengamuk padaku. Maaf aku harus meninggalkanmu disini Ino," kata Sakura.

   " Jangan, kalau kau pulang aku sama siapa? Mending kita ke rumahmu aja. Pliss aku ikut denganmu ya," kata Ino memohon. " Kau harus di apartement Ino! Jangan kayak gini dong. Kau sebentar lagi akan jadi seorang ibu. Seorang istri tuh harus stay di rumah. Jangan ngebantah aku lagi Ino. Aku pulang dulu," kata Sakura sambil mengambil tasnya.

   Lalu ia keluar dari apartement Ino. Ia pun memesan taksi online. " Dia emang selalu kayak gitu. Kayak anak kecil. Arrrggghhh menyebalkan Ino piggy itu," kata Sakura sambil mengomel.

   Taksi yang ia pakai itu akhirnya datang. Ia pun sampai di rumah. Ia pun langsung memasuki rumahnya. Pas pula Sasuke pulang. " Kau darimana saja sejak kita bertemu di tempat kerjaku?" kata Sasuke.

    " Daritadi aku di apartement Ino. Sudahlah aku mau masuk Sasuke san," kata Sakura. " Baiklah tetapi kau buatkan aku makanan. Aku lapar tau," kata Sasuke. " Tadi kau kan sudah makan disana, masa makan lagi. Kau gak takut gendut Sasuke san?" kata Sakura.

   Sasuke pun melotot kan matanya ke arah Sakura. Sakura pun langsung menuruti perintah Sakura. Sasuke pun masuk ke dalam rumahnya.

    Begitupun dengan Sakura. Sakura pun menyiapkan makanan buat Sasuke. Sementara Sasuke sibuk membaca koran. Tiba tiba handphone Sasuke berdering.

   " Sasuke nanti malam kau bisa ke bar? Ada yang ingin ku curhatin denganmu," kata Shion di telepon. " Bisa, aku bisa kesana Shion. Emang kenapa kau ke tempat laknat itu? Besok kau kan mau bulan madu, nanti jika Uta tau bisa bisa aku dihabisin samanya," kata Sasuke.

   " Dia hanya mementingkan pekerjaannya. Dan tadi aku mendapat pesan dari manajernya jika dia sedang bersama wanita. Hatiku sakit Sasuke, sering kali aku mendapatkan pesan seperti itu. Aku ingin melampiaskan kekesalan ku di bar itu. Jangan halangi aku apalagi memberitahu hal ini kepada Uta kun," kata Shion.

   " Gak mungkin Utakata kayak gitu Shion. Jangan kau menuduh suamimu kayak gitu. Bisa aja wanita itu adalah rekan bisnisnya, kita gak tau kan apa yang terjadi sama Utakata. Sudahlah Shion jangan kekanakan kayak gitu deh. Jika kau ada masalah kau bisa curhat denganku sepuasnya. Aku akan selalu mendengarkan curhatan gilamu itu. Oke nanti kita bisa puas ngobrolnya disana. Akan kutunggu kau Shion," kata Sasuke.

   Sasuke pun mematikan teleponnya. " Ini makananmu Sasuke san. Tadi kau habis nelpon Shion san ya? Kudengar kau akan pergi ke bar. Sebaiknya jangan, nanti yang ada kau akan di ciduk oleh media. Saat ini statusmu adalah suamiku, jika kau berduaan dengan Shion san maka akan terjadi kesalahpahaman diantara aku dan Utakata san. Lebih baik jangan kau berduaan dengan Shion san. Aku tau kau sahabatan dengan Shion san, tetapi bagi masyarakat awam mungkin mengira kau berselingkuh dengan istri orang. Kau kan sempat melihat bagaimana pernikahan Utakatan san sebegitu mewahnya. Nanti salah satu kawan karib Utakata san melihat istri temannya akan mengadu kepada Utakata san bagaimana? Aku mohon jangan ya Sasuke san," kata Sakura.

   " Urusi aja urusanmu sendiri Sakura. Lagian selama ini kita menikah gak saling mencintai. Lagi jangan urusi urusanku. Kalau masalah Shion biar aku aja yang nanggung. Sudahlah kumakan makanan yang kau buat ini. Mending sekarang kau istirahat aja sana," kata Sasuke.

   " Aku menasehatimu demi kepentinganmu Sasuke san. Jika kau gak mau dinasehati ya itu terserah padamu aja Sasuke san. Yang penting aku udah mengingatkan kepadamu. Tinggal kau yang akan ngelaksanain," kata Sakura.

    Sasuke pun terdiam dengan ucapan Sakura. " Betul juga apa yang dikatakan Sakura. Tapi inilah saatnya aku membuktikan bahwa aku sebegitu cintanya kepada Shion. Aku gak peduli apa yang akan dikatakan oleh orang lain yang terpenting aku bisa menemani Shion disaat dia membutuhkanku. Arrggghhh menyebalkan. Shion aku berjanji akan selalu bersamamu disaat Utakata gak membutuhkan dirimu. Aku berjanji," batin Sasuke.

   Sakura pun memasuki kamarnya. " Sudah kuperingatkan kepadanya jangan terlalu menganggap Shion san sebagai sahabatnya. Jika dia ada masalah, apa Shion san mau membantunya? Arrrgggh Sakura sudahlah jangan dipikirkan lagi. Biarlah ini urusan dirinya. Aku akan mengikuti keputusan Sasuke san," kata Sakura.

   Sakura pun berbaring di ranjangnya. Malam pun tiba. Sakura tadi sudah mendapat setoran dari Sai. Sai sempat mampir ke rumah Sakura untuk mengasih setorannya. Sakura sangat senang.

   Dan Sasuke sudah pergi ntah ke mana. Yang pasti Sasuke pergi untuk menemui sahabatnya sekaligus cintanya. Sasuke pun sampai di bar. Ia melihat Shion sudah minum minum.

   " Hai Shion aku sudah tiba. Sekarang kau puas bercerita denganku. Hari ini aku lagi gak sibuk. Oh ya uhm mungkin besok aku gak akan menemuimu. Aku harus mengajak istri tercintaku untuk honeymoon sama kayakmu. Maaf ya Shion," kata Sasuke.

   " Apa!! Kau honeymoon. Ya sudah itu terserahmu. Kau harus menyayangi istrimu itu. Beruntungnya kau memiliki istri sebaik Sakura, coba aja aku seberuntung istrimu mungkin aku bahagia kayak kau dan Sakura. Aku jadi iri dengan kalian," kata Shion.

   " Seharusnya aku yang iri denganmu Shion. Kau dengan egomu mau menerima Utakata menjadi suamimu. Coba saja kau mendapatkan pria yang lebih dari Utakata mungkin kau bahagia dengan pria tersebut. Bersabarlah kau menghadapi suamimu itu. Janganlah kalian sampai berpisah. Nanti aku sedih melihat sahabatku berpisah dengan suami tercintanya. Ya sudah aku harus pulang dulu. Gak baik berlama lama denganmu. Aku sudah menelpon suamimu untuk menjemputmu. Bye Shioon," kata Sasuke.

   Sasuke pun pergi dari bar. Ia pun segera memasuki mobil. " Semoga langkahku ini benar. Betul kata Sakura, aku gak boleh ikut campur urusan rumah tangga Shion. Lama kali Utakata menjemputnya. Jangan sampai media tau aku ada disini, jika tidak bahaya nasibku dengan Shion. Lagian ngapain aku takut begini, kan aku gak ngapa ngapain dengan Shion. Ya sudah mending aku pulang aja dari sini," batin Sasuke.

   Sasuke pun pulang ke rumahnya. Ia pun akhirnya sampai di rumah. Ia pun langsung menghampiri Sakura. " Cepat sekali Sasuke san pulang. Padahal aku ingin melihatmu mabuk terus aku bisa memapahmu sampai ke kamar. Apa kau mabuk Sasuke san?" kata Sakura.

   " Kau ini ingin suamimu mabuk hah! Aku gak ada minum minum. Lagian kau sendiri yang bilang jangan berlama lama dengan istri orang apalagi dia adalah sahabatku. Daripada kau nganggur mending kau siapin kopermu. Besok kita akan pergi honeymoon ke Bali. Agensiku sudah membiayai semuanya. Aku juga sudah mengurus biaya kita untuk berbelanja disana. Biar aku yang akan mengitung setoranmu hari ini," kata Sasuke.

   " Benarkah kau gak mabuk Sasuke san? Wah Bali, aku belum pernah kesana. Apa sebaiknya kita beritahu keluargamu bahwa besok kita akan pergi ke Bali Sasuke san?" kata Sakura.

   " Sudah, cepatlah kau beresin barang barangmu itu. Besok kita akan tinggal berangkat aja dari sini," kata Sasuke. " Okelah kalau begitu. Akan kuturuti permintaanmu itu Sasuke san," kata Sakura sambil bahagia. Sakura pun langsung ke kamarnya dan berberes beres untuk keperluan besok.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊



Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang