Part 36

32 6 0
                                    

Beberapa bulan kemudian. Kini hubungan Sasuke dan Sakura makin dekat. Dan beberapa hari ini Sakura sering mengalami mual.

" Kau yakin kerja Sakura? Mending gak usah. Nanti biar kuizinkan kepada ibu supaya beberapa hari ini kau gak usah kerja ditempatnya," kata Sasuke khawatir.

" Aku gak apa apa Sasuke kun. Kasihan jika ibu bekerja sendiri. Dan sekarang ini Ino sedang cuti. Bentar lagi dia akan melahirkan, nanti gak ada yang bantuin ibu. Sedangkan kak Izumi sering pergi pergi dengan kak Itachi. Aku gak apa apa kok. Mending kau kerja sana. Semangat kerjanya Sasuke kun," kata Sakura.

" Gak aku gak jadi kerja Sakura. Aku sangat khawatir. Kau jangan bandel, sekarang kita ke rumah sakit. Beberapa hari kau mual terus. Jangan ngebantah. Aku siap siap dulu," kata Sasuke.

Sakura pun hanya pasrah. Sebenarnya ia tak tau apa yang terjadi dengan tubuhnya. " Semoga baik baik aja dengan tubuhku ini," kata Sakura. Sakura pun mengambil beberapa barangnya.

Beberapa menit kemudian mereka pergi ke rumah sakit. Mereka pun akhirnya sampai di rumah sakit. Tiba tiba Sakura merasa mual lagi. " Sasuke antarkan aku ke kamar mandi. Aku mual lagi nih," kata Sakura.

" Iya," kata Sasuke sambil menuntun Sakura ke toilet. Sakura pun memuntahkan isi perutnya. " Kenapa denganku ini. Kenapa beberapa hari ini aku sering mual. Dan sudah beberapa hari ini aku jarang menstruasi. Apa jangan jangan aku hamil. Kebetulan pula aku di rumah sakit. Mending aku check aja disini," kata Sakura.

Sakura pun akhirnya keluar. " Sudah mendingan?" kata Sasuke. " Sasuke kita ke ruangan dokter kandungan sekarang," kata Sakura. " Dokter kandungan? Buat apa Sakura? Kau gak hamil Sakura," kata Sasuke.

" Bukan gak Sasuke, tetapi rasa rasanya aku mengalami gejala seperti orang hamil. Beberapa hari ini aku jarang ada datang bulan dan aku sering mual mual gitu. Mungkin gak sih jika aku hamil? Sasuke aku sangat bingung nih," kata Sakura.

Sasuke pun mencerna ucapan Sakura. " Jika kau hamil mending kita periksa ke dokter. Aku pun juga memikirkan hal yang sama denganmu Sakura. Jika benar kau hamil, aku sangat bahagia dengan hadiah yang kau berikan kepadaku. Ayo kita check sekarang," kata Sasuke.

Mereka pun pergi ke ruangan dokter kandungan. Mereka pun sangat terkejut. Ya Sakura sedang hamil. Mereka sangat bahagia. Sasuke pun tak henti hentinya memeluk Sakura.

" Sasuke lepaskan. Banyak orang tau," kata Sakura. " Sakura aku sangat bahagia. Aku akan jadi seorang ayah. Astaga, aku benar benar bahagia dengan hadiahmu ini Sakura. Terimakasih Sakura, terimakasih banyak," kata Sasuke.

" Iya Sasuke kun. Aku pun juga bahagia. Kita akan menjadi orangtua. Astaga, aku tak sabar melihat anak kita lahir nanti. Sasuke pas aku lahiran nanti kau harus berada disampingku ya," kata Sakura.

" Pasti, tapi ingatlah pesanku ini. Kau jangan sampai kelelahan. Yok kita ke tempat ibu. Kita beritahu kabar bahagia ini kepada mereka," kata Sasuke.

" Iya Sasuke," kata Sakura sambil merangkul pinggang Sasuke. Mereka pun akhirnya pergi ke kedai coffee milik orangtuanya Sasuke.

Mereka pun akhirnya sampai di kedai tersebut. " Sakura jangan lari lari. Gak baik buat anak kita nanti," kata Sasuke. Sakura pun hanya menggembungkan pipinya saja. Ia pun akhirnya masuk.

" Kalian darimana saja? Untung para pegawai ibu yang bantuin ibu," kata Mikoto. " Kami habis dari dokter ibu," kata Sakura. " Siapa yang sakit Sakura? Sasuke baik baik aja kan?" kata Mikoto cemas.

" Aku baik baik aja ibu. Yang gak baik itu minantu ibu," kata Sasuke. " Sakura kau lagi sakit ya? Mending istirahat aja di rumah. Nanti ibu nyuruh ayah Fugaku untuk menemani ibu," kata Mikoto.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang