Part 27

47 2 0
                                    

    Sakura pun akhirnya menuju dapur lagi. " Udah dibangunkan suamimu nak?" kata Mikoto. " Udah bu, dia lagi bersiap siap. Ibu tenang aja," kata Sakura.

   " Hah syukurlah. Ayah dan anak sama aja. Suka bangun terlambat. Anata ayo kita sarapan. Sakura ibu ke kamar dulu. Ibu mau bangunin ayah mertuamu dulu," kata Mikoto.

    " Iya bu," kata Sakura. Mikoto pun langsung ke kamar untuk membangunkan Fugaku. Sedangkan Sakura merapikan makanan untuk di makan.

   Sasuke pun keluar dari kamar. Ia melihat Sakura dan langsung aja pergi menuju dapur.

    " Kau sudah bangun Sasuke kun, ayo kau duduk. Makanannya udah kami siapkan," kata Sakura. " Dimana ibu? Tadi kudengar ada suara ibu diluar," kata Sasuke.

   " Ah, ibumu pergi kekamar untuk membangunkan ayahmu. Kau mau sarapan yang mana?" kata Sakura. " Yang itu aja," kata Sasuke. Mikoto dan Fugaku pun menuju ke dapur.

   " Oh anak ibu sudah bangun. Sakura kau sudah menyiapkan makanan buat Sasuke kan? Kalau sudah, mending kau temani suamimu makan," kata Mikoto.

   " Ibu jangan memperlakukanku kayak anak kecil. Aku sudah punya istri sekarang," kata Sasuke kesal. " Terus kalau kau punya istri kenapa? Lagian kau masih kayak anak kecil. Susah dibangunkan. Untung kau punya istri sekarang, jadi kau gak perlu dibangunkan oleh ibumu ini," kata Mikoto.

    " Aku hanya kelelahan aja bu. Lagian kemarin kami sibuk membersihkan rumah untuk menyambut kalian datang. Makanya aku jadi kurang istirahat," kata Sasuke.

   " Maka dari itu kau carilah pekerjaan yang tidak memberatkanmu. Ya carilah pekerjaan yang ringan ringan. Fugaku kun jangan kau mempromosikan dia di perusahaanmu. Cukup Itachi kau korbankan. Jangan anak keduamu kayak Itachi. Bisa bisa dia jarang menghabiskan waktunya bersama istrinya," kata Mikoto.

    " Aku gak kayak gitu lagi Miko chaan. Aku ingin menuruti apa yang menjadi keinginan Sasuke. Jika Sasuke berminat dibidang akting, maka kita sebagai orangtuanya harus mendukungnya. Iya kan Sakura," kata Fugaku.

    " Hah iya. Aku setuju dengan perkataan ayah. Lagian ya bu, mungkin minat Sasuke kun memang dibidang akting, jadi ya kita harus mendukungnya dan jangan kita mengekangnya. Nanti bisa bisa Sasuke bisa stress dan itu bisa mempengaruhi batinnya bu," kata Sakura.

   " Baiklah baiklah aku takkan memaksamu nak. Sakura nanti kita bikin kue yuk. Udah lama ibu gak bikin, kau mau kan bantu ibu?" kata Mikoto.

   " Baiklah bu, bagaimana kalau aku usul. Uhmm apa ibu gak kepingin jualan kue? Dulu aku sempat berjualan bersama temanku, tapi karena dia lagi hamil terpaksa dia gak berjualan. Ibu mau gak? Itung itung ibu gak bosan dirumah gitu," kata Sakura.

    " Wah ide yang bagus itu Sakura! Kebetulan kemarin ada bapak bapak yang jual tanah ke kita kan Fugaku kun. Bagaimana kalau kita bangun kedai disana? Sasuke kau kan public figure, kau promoin nanti kedai kami ya," kata Mikoto.

   " Nah itu baru betul. Bantuin kami ya Sasuke kun," kata Sakura. " Belum apa apa udah mencetuskan aja. Ya udah nanti akan kubantu kalian. Tapi aku ada imbalan gak nih bu. Kan biasanya kalau public figure mempromosikan suatu barang ia akan mendapatkan imbalan gitu, apa aku juga akan mendapatkan imbalan dari ibu?" kata Sasuke.

   " Kau ini ya! Gak ada imbalan imbalan. Kau harus ikhlas membantu kami. Atau Fugaku kun menyuruh Itachi buat mempromosikannya di kantor. Aku gak mau tau," kata Mikoto.

   " Mikoto, kau baru aja memulai usaha. Nanti bisa bisa jualanmu tak laku. Mending kau berusaha dulu tanpa meminta bantuan dari kami. Ya itung itung kerja keras gitu. Jangan langsung instan aja. Tau tau usahamu bangkrut bagaimana? Okelah suami dan anakmu ini bisa membantumu, jika mereka lagi ada masalah, mereka takkan bisa membantumu Miko chan. Aku tetap akan tetap membelikan toko buatmu tapi itu atas namamu dan Sakura. Biar itu usaha milik kalian. Kalau ada yang mau kau tambahin, bilang aja ke aku," kata Fugaku.

    " Ah kau benar Fuga kun. Bagaimana jika istri Itachi kita masukkan kedalam usahaku ini. Bagaimana kau setuju kan Sakura?" kata Mikoto. " Aku ikut ibu aja. Yang penting kita ada usaha selagi suami suami kita sibuk. Kita sebagai istri juga ikut menyibukkan diri," kata Sakura.

   " Baiklah, setelah sarapan ini anata harus menjumpai Itachi dan menyuruhnya untuk membeli gedung itu. Dan jika ada karyawanmu di phk atau apalah itu, kau rekrut aja ke toko kami. Biar kami bantu untuk pekerjaan mereka," kata Mikoto.

    " Itu bukanlah hal sepele bagiku Miko chaan. Sasuke setelah sarapan kau harus mengantarku ke tempat Itachi. Ayah gak mau tau," kata Fugaku. " Iya ayah," kata Sasuke.

    Setelah sarapan mereka semua ke tempat Itachi. Mereka pun sampai di manshion. " Oh hai semuanya, kenapa kesini? Bukannya ayah dan ibu menginap dirumah Sasuke? Apa ada barang kalian ketinggalan dirumah ini?" kata Itachi.

    " Carikan kami toko yang kosong buat ibumu. Soalnya ibumu dan adik iparmu akan membuka usaha kecil kecilan disana. Dan carilah pegawai kita yang kena PHK untuk memperkerjakan ditempat ibumu," kata Fugaku.

    " Memangnya ibu dan Sakura mau bikin usaha apa?" kata Itachi. " Usaha toko kue anakku Itachi. Mana istrimu, ibu ingin bicara dengannya," kata Mikoto.

    Tiba tiba istrinya Itachi menghampiri mereka. " Iya bu, ada apa ibu mencariku? Maaf aku habis mengurusi cucumu bu," kata Izumi.

    " Ah gini Izumi, uhm apa kau mau bergabung di usaha kueku Izumi? Ibu tau kau gak sibuk, jadi kita luangkan waktu kita selagi suami suami kita pada sibuk dengan pekerjaannya," kata Mikoto.

   " Boleh, Itachi kun boleh ya aku ikut. Soalnya kasihan ibu sendirian disana. Sakura gakkan bisa menghandle semuanya," kata Izumi.

   " Baiklah kau boleh ikut bersama mereka. Tetapi kau jangan lupakan tugasmu sebagai seorang ibu. Aku tak ingin anakku terlantar gara garamu," kata Itachi.

   " Itachi kau jangan khawatir. Ada kami yang akan membantu Izumi. Kau jangan berkata seperti itu," kata Mikoto. " Baiklah, ayo ayah kita pergi sekarang. Takutnya orang itu menjualnya kepada orang lain," kata Itachi.

   Itachi dan Fugaku pun pergi. " Ibu, Sakura, Izumi, aku pergi dulu. Soalnya hari ini aku ada janjian dengan sebuah brand," kata Sasuke. " Baiklah, hati hati kau ya nak. Jangan cari pengganti Sakura. Ibu gak ingin Sakura diduain olehmu Sasuke," kata Mikoto.

   " Hn," kata Sasuke. Sasuke pun pergi. Ia pun menuju ke tempat Shion. Kebetulan ia sudah ada kontrak dengannya. Ia pun sampai di butik Shion.

   " Oh hai Sasuke. Kau kesini lagi. Mau langsung ganti pakaian? Akan kusiapkan untukmu," kata Shion. " Hn, apa kau sudah membaik dengan Utakata? Dan kenapa matamu sembab? Apa yang dia lakukan kepadamu Shion?" kata Sasuke.

   " Nanti aja siap kau pemotretan. Yang ada para kameramen meliputmu lagi. Aku gak ingin mempermalukanmu di kalangan masyarakat," kata Shion.

  " Baiklah, siapkan aja baju untukku," kata Sasuke. Shion pun mencarikan baju untuk Sasuke. " Pakailah ini. Hari ini temanya sudah kutulis di kertas itu. Kau bisa membacanya Sasuke," kata Shion.

   " Baiklah, setelah ini kita ngobrol. Aku ingin tau hubunganmu dengan suamimu itu," kata Sasuke. " Iya Sasuke, cepat kau bersiap siap. Supaya pemotretan ini selesai," kata Shion. " Hn," kata Sasuke.

   Sasuke pun langsung bergaya didepan kamera. Shion sangat kagum dengan ketampanan Sasuke. " Seandainya aku memilih Sasuke, hidupku mungkin akan bahagia. Tetapi aku saat ini masih mencintai Utakata. Aku ingin mempertahankan rumah tanggaku dengan Utakata. Tuhan bantu aku dalam menjalani semua ini," batin Shion.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang