Part 55

81 3 0
                                    

    Fugaku, Mikoto, dan Izumi pun sudah sampai di rumah sakit. Mereka pun langsung masuk ke ruangan Sasuke.

    " Tumben ibu, ayah, dan Izumi datang berbarengan. Dan dimana Itachi? Apa dia masih di kantor, ayah?" kata Sasuke. " Ya dia masih di kantor. Hari ini biar ayah yang menemanimu. Soalnya Itachi gak bisa berjauhan dengan istrinya," kata Fugaku.

   " Iya, soalnya Itachi sangat bucin denganmu, Izumi. Hihihi, oh ya Sasuke ibu beliin makanan buatmu dan Izumi membelikanmu sebuah novel gitu. Mana tau kau bisa mengisi waktu luangmu berada dirumah sakit ini. Fugaku kun, kita pulang pas Itachi datang kesini ya. Nanti anak anak Izumi biar dijagain sama pelayan kita," kata Mikoto.

   " Iya ayah, kasian Sasuke sendiri disini. Lagian aku mau menghukum adik iparku ini. Masa dia menggoda kami tadi malam ayah. Kan aku kesal dibuatnya. Sini kau Sasuke," kata Izumi yang langsung mencubit Sasuke.

   " Sakit Izumi! Habisnya kalian sering manja manja denganku, ya aku balas perbuatan kalian. Eh malah kalian gak terima dong. Ah sudahlah aku mau makan dulu. Ibu suapi aku," kata Sasuke.

  " Jangan kau rebut istriku ya Sasuke," kata Fugaku. " Oh ayolah ayah, istrimu itu adalah ibuku sendiri. Ya wajarnya seorang anak bermanja manja dengan ibunya. Bukan begitu Sakura," kata Sasuke. " Kurasa ucapan Sasuke kun benar ayah," kata Sakura.

   " Kalian benar benar ya. Ya sudah kalau begitu aku mau ngerjain pekerjaan kantor disini," kata Fugaku. " SEMPAT SEMPATNYA KAU BEKERJA FUGAKU KUN! BENAR BENAR MANIAK KERJA SUAMIKU INI! KAU PILIH ANTARA AKU ATAU PERUSAHAANMU! CEPAT PILIH SEKARANG FUGAKU KUN," teriak Mikoto.

   " Ya aku pilih kamu dong sayang, cuma perusahaan juga lebih penting. Kalau aku gak punya perusahaan, kita mau makan apa nanti. Sudahlah suapi aja anak manjamu ini," kata Fugaku. " Awas nanti malam kau gak akan mendapatkan jatahmu, Fugaku kun," kata Mikoto.

   " Jatah? Oh ayah ibu, kalian udah pada tua. Kalian ingin nambah anak lagi? Lihat kearah kami ibu ayah, Itachi sudah punya anak, dan aku akan memiliki seorang anak. Nanti adikku lahir pasti dia akan bermain dengan keponakannya. Aku gak mau, Itachi aja sudah membuatku pusing apalagi punya adik nanti ibu. Pliss jangan nambah," kata Sasuke.

   " Kayaknya ini waktu yang pas untuk mengatakan kepada mereka. Tapi tunggu Itachi datang kesini. Gimana sayang?" kata Fugaku. " Iya tunggu anak kita satu lagi datang," kata Mikoto.

   Sementara di perusahaan Uchiha. Itachi baru aja siap dari rapat. " Kisame, tolong kau bawakan berkas berkas ini. Hari ini aku gak mau nyetir, bisakah kau nyetirin aku?" kata Itachi. " Bisa, kebetulan aku gak lagi sibuk. Jadi aku bisa mengantarmu ke rumah sakit," kata Kisame.

   Mereka pun akhirnya ke rumah sakit. Merek pun akhirnya sampai di rumah sakit. " Kau mau disini atau masuk ke dalam?" kata Itachi. " Disini aja Itachi san," kata Kisame. " Oke ya udah aku masuk dulu. Jaga berkas berkasku. Jangan kau apa apain," kata Itachi.

   Itachi pun akhirnya sampai di ruangan Sasuke dan masuk ke dalam. Ia disambut oleh ibunya, istrinya, ayahnya, adiknya, dan adik iparnya.

   " Nah Itachi kan sudah pulang, sekarang katakan apa yang mau kalian katakan kepada kami semua," kata Sasuke. " Emangnya apa yang mau ibu katakan? Aku benaran baru datang tau, Sasuke, Izumi, Sakura, jelaskan kepadaku apa yang terjadi hari ini?" kata Itachi kebingungan.

   " Ibu mau memberitahu sesuatu, sayang. Kau pasti capek, duduklah disampingku," kata Izumi. Sementara Sasuke pun langsung merangkul Sakura.

   " Baiklah kalau begitu kita akan kedatangan calon Uchiha kecil. Yups saat ini ibu sedang mengandung adik kalian," kata Mikoto senang. " Apaaaa!" kata Sasuke dan Itachi kaget.

   " Iya sayang. Kandungan ibu sudah mau masuk tiga bulan. Apa kalian senang?" kata Mikoto. " Oh aku tentu senang sayang. Akhirnya kerja rodi kita berbuah manis. Sudah lama aku gak ngendong bayi dari istriku sendiri," kata Fugaku yang langsung mencium bibir Mikoto.

   Sementara Sasuke, Sakura, Izumi, dan Itachi cengo melihat orangtuanya. " Kami gak setuju kita adik kami lahir didunia ini. Cukup aku mempunyai adik tengil ini. Nanti apa yang mau dikata sama orang ayah ibu, Itachi Uchiha mengantarkan adiknya. Mau ditarok kemana mukaku nanti bu, kalian sudah tua. Mending kami aja yang memberi bayi buat kalian. Daripada kalian capek capek membuatnya, iya kan Sasuke," kata Itachi.

  " Betul kata Itachi bu. Kalian udah tua, ngapain ingin punya anak lagi. Cukup kami aja jadi anak kalian, jadi jangan nambah lagi," kata Sasuke. " Sasuke kun jangan bilang begitu kepada ibumu. Tuhan udah ngasih adik kalian, harusnya kalian bahagia, bukan seperti ini. Nanti kalau ibu sedih, itu bisa membahayakan nyawa adikmu Sasuke kun," kata Sakura.

   " Betul kata Sakura. Itachi aku gak apa jika kau punya adik lagi. Makin ramai anak kecil, maka kebahagian kita akan berlipat lipat kalinya Itachi kun. Ibu jangan dengarkan perkataan mereka. Nanti aku dan Sakura akan senantiasa menjaga ibu," kata Izumi.

   Itachi dan Sasuke hanya menurut dengan perkataan istri istrinya. Sedangkan Mikoto sangat senang didukung oleh minantunya. " Kali ini ibu didukung oleh istri istri kita. Tapi ingatlah satu hal, semua yang terjadi pada ibu nanti akan kami tanggung dan kami jaga nantinya. Jadi ibu jangan khawatir," kata Itachi.

    " Okelah, sekarang kau pulang Itachi. Aku tau kau gak sanggup berjauhan sama istrimu. Hari ini biar ayah yang jagain adikmu. Sekarang kau antarin mereka. Jaga mereka dengan baik," kata Fugaku.

   " Ya padahal aku mau jagain Sasuke lagi ayah. Ya sudah kalau begitu, akan kuantar mereka ke manshion. Sasuke besok aja kita ngomong. Aku mau berbicara padamu besok," kata Itachi.

   " Hn," kata Sasuke. Itachi, Sakura, Izumi, dan Mikoto pun akhirnya pergi. " Emangnya Itachi mau ngomongin apa denganmu? Oh ya kok kamu bisa kecelakaan? Apa kasusmu benar benar udah selesai? Soalnya kata asistenku, kau mengakui semuanya dihadapan awak media itu. Apa benar itu, Sasuke?" kata Fugaku.

   " Iya ayah. Dan dihari itu pula aku dicelakai. Gara gara mereka mengikutiku, aku sampai kecelakaan yang membuatku gak bisa bisa apa apa ayah. Setelah aku sembuh, aku akan nyari orang orang yang memata mataiku ayah," kata Sasuke.

    " Kau mau ayah bantu, Sasuke? Ayah bisa mencari pelakunya dalam sekejab. Gini gini ayah banyak kenalannya, Sasuke," kata Fugaku. " Biar aku cari dulu, kalau aku benar benar gak bisa baru nanti aku minta bantuan kepada ayah. Ayah benar benar unggul, gara gara ayah bergadang ibu sampai bisa hamil lagi. Apa sih rahasianya, ayah? Aku ingin belajar darimu tau," kata Sasuke.

   " Hah kalau itu akan kuberitahu rahasianya. Tapi ini kita kita aja yang tau. Resepnya mudah, kau bujuk pasanganmu lalu ikatlah dia diranjang. Tetapi ikatlah pasanganmu dengan lembut. Ajaklah dia mengikuti permainanmu. Pasti dia akan luluh, Sasuke. Ayah aja sering menerapkannya ke ibumu. Dan ya ibumu luluh terus kepada ayah," kata Fugaku.

   " Oh berarti ayah sama aja kayak Itachi. Sikit sikit godain pasangannya. Benar benar kalian ini," kata Sasuke. " Kau pun juga, Sasuke. Ayo ngakulah kepada ayah. Sifat sifat penggoda kalian menurun dariku. Jadi wajarlah istri kalian luluh dengan godaan maut pasangannya. Ah sudahlah, ayah mau ngerjain berkas berkas ini," kata Fugaku.

   " Ayah ini ya. Ayah benar benar ingin punya anak lagi? Oh astaga, aku benar benar ingin nambah anak lagi. Melihat kalian berhasil membuat anak, aku jadi kepingin lagi membuatnya ayah," kata Sasuke. " Tunggu istrimu melahirkan, Sasuke. Baru kau buat lagi. Ah jangan ceritain yang beginian, nanti ayah gak bisa konsentrasi ngerjain berkas berkas ini," kata Fugaku. " Hahaha gomen ayah. Lain kali aku gak mancing ayah lagi," kata Sasuke.

    Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊 

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang