Part 11

49 3 0
                                    

    Sore pun tiba. Sasuke pun terbangun dari tidurnya. Ia melihat Sakura sedang  bersiap siap untuk pergi ke pesta pernikahan Shion dan Utakata.

    Mereka pun pergi ke pesta pernikahan Shion dan Utakata. Mereka pun sampai di altar pernikahan Shion dan Utakata. " Selamat untuk kalian ya, semoga pernikahan kalian langgeng dan kalian bisa melahirkan pewaris dalam rumah tangga kalian," kata Sasuke.

   " Kau pun Sasuke. Oh ya kalian berencana bulan madu ke mana? Kalau kami ya pasti ke luar negri. Benarkan Shion?" kata Utakata. " Iya. Kau ajaklah Sakura pergi bersamamu. Ya itung itung sebagai bulan madumu bersama Sakura," kata Shion.

    " Akan kupikirkan nanti bulan maduku itu. Utakata jaga Shion dengan baik. Jangan buat dia menangis, kalau kau melakukannya akan kurebut dia darimu," kata Sasuke. " Kau tak bisa merebutnya. Kau kan sudah punya istri sekarang. Kau nikmati acara kami ya," kata Utakata.

    " Iya, ayo Sakura kita kesana. Utakata kami pamit dulu. Byee," kata Sasuke. " Shion san Utakata san selamat buat pernikahan kalian. Semoga kalian bahagia dalam pernikahan kalian. Saya permisi dulu. Ayo Sasuke kun," kata Sakura.

    Sasuke dan Sakura pun duduk di meja tamu. " Acaranya lebih mewah daripada pernikahan kita Sasuke san. Mereka memang pantas menyelenggarakan pesta yang sangat mewah ya karena memang mereka saling mencintai satu sama lain. Lah kita, okelah kita mengadakan acara mewah, tetapi kita kan gak saling mencintai. Kita juga menikah karena dipaksakan oleh orangtuamu. Jadi ya buat apa kita menikah sebenarnya, ah sudahlah yang penting sekarang aku bisa mendapatkan rumahku kembali ditanganku," kata Sakura.

   " Hn," kata Sasuke. Mereka pun menikmati acaranya Shion dan Utakata. Namun sesekali mata Utakata melirik ke arah Sakura. Kenapa Utakata melirik Sakura? Seharusnya saat ini dia melirik ke arah istrinya. Apa jangan jangan dia mulai tertarik dengan Sakura? Shion pun mengalihkan pandangan Utakata ke arah dirinya.

    " Kenapa kau melirik Sakura, Utakata! Seharusnya kau melirikku. Ah menyebalkan dirimu ini," kata Shion kesal. " Aku hanya bangga karena sahabatku memilih Sakura sebagai pendampingnya. Aku akan merestui hubungan mereka ya layaknya pertemanan ini. Shion, setelah ini kita nginap di hotel ya. Oh ya, aku gak bisa menemanimu karena aku harus mengurusi beberapa urusan di kantor. Kau gak apa apa kan?" kata Utakata.

    " Gak bisa kah kau menunda pekerjaanmu itu Utakata kun? Kumohon ya, temani aku ya. Please ya," kata Shion. " Tak bisa sayang, pekerjaan menuntutku Shion. Maaf ya," kata Utakata lirih.

   " Baiklah jika itu yang kau mau, silahkan aja kau pergi. Tapi ingat ya, jangan kau menunda bulan madu kita. Aku tak mau tau," kata Shion. " Pasti, kau gak usah menangis lagi. Malu sama tamu tamu kita. Tersenyumlah demi diriku," kata Utakata.

   Setelah pernikahan selesai, Sasuke dan Sakura kembali ke rumah. " Akhirnya orang yang kau sukai itu sudah menikah Sasuke kun. Sudahlah lupakan saja dia, mungkin sekarang dia sudah bahagia bersama Utakata san. Oh ya, apa kau merasa haus? Jika iya, katakan aja kepadaku," kata Sakura.

   " Tidak, aku mau istirahat. Aku harus menyiapkan semuanya untuk besok. Kau istirahatlah, dan ya besok buatkan aku makanan. Aku ingin besok mencicipi masakanmu. Sekarang beristirahatlah," kata Sasuke.

   " Baiklah, sampai jumpa besok Sasuke kun," kata Sakura. Sakura pun masuk ke dalam kamarnya. Ia pun membersihkan dirinya. Setelah itu ia merebahkan dirinya di atas kasur.

   Sementara Sasuke ia sibuk dengan pemikirannya. " Kenapa Shion bisa menangis tadi? Apa mungkin dia begitu bahagia dengan pernikahannya itu? Tapi hatiku berkata jika ia sedang bersedih gara gara Utakata. Jika kau membuat Shion menangis, takkan kubiarkan kau merebutnya dariku. Karena aku akan merebutnya dari dirimu, Utakata," batin Sasuke.

   Sasuke pun membereskan semua ruangannya. Ia harus menyelesaikan semuanya sebelum keberangkatannya ke luar negri. Setelah itu ia menuju ke kasur dan berbaring diatas sana. Ia perlahan lahan menutupi matanya.

   Keesokan harinya. Sakura sudah mempersiapkan bekal untuk Sasuke. " Sasuke kun, jika kau lapar makanlah bekal ini ya. Aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu. Oh ya satu lagi, sering seringlah kabari aku. Biar aku gak ditanyain oleh ibumu. Oke, hati hati  ya Sasuke kun," kata Sakura.

   " Hn aku pergi dulu. Ingat, jika aku pulang nanti kau jangan lupa kembali ke rumah ini," kata Sasuke. Sasuke pun akhirnya pergi dan mengambil bekalnya. " Pasti," kata Sakura sambil tersenyum.

   Setelah Sasuke pergi, Sakura bergegas mengambil barang barangnya dan menuju apartemen Ino. Ia pun akhirnya pergi ke tempat Ino.

    Akhirnya ia sampai di tempat Ino. " Astaga Sakura, kukira kau pergi honeymoon bersama Sasuke. Ternyata tidak, ngapain kau kesini?" kata Ino. " Aku ingin nginap bersama kalian, soalnya Sasuke pergi syuting keluar negri. Oh ya dimana Sai?" kata Sakura.

   " Dia sedang mencari pekerjaan, silahkan masuk Sakura. Oh ya apa Sasuke sudah tau jika kau menginap di rumah kami?" kata Ino. " Sudah, buatkan aku minuman. Aku haus sekali Ino," kata Sakura.

   " Kau ya Sakura. Dasar, emm selama Sasuke pergi kau akan ngapain aja disini? Apa kita berjualan aja? Kau kan pandai memasak, mungkin kita jualan hasil memasakmu, Sakura. Daripada kita bosan disini, lebih baik kita beraktivas Sakura," kata Ino.

    " Iya juga ya. Ya sudah, habis ini kita ke supermarket untuk membeli perlengkapan buat kita jualan. Kau harus membantuku ya," kata Sakura. " Iya," kata Ino.

    Mereka pun pergi ke supermarket. Mereka membeli semua perlengkapan untuk berjualan. Setelah itu mereka kembali ke apartemen.

   " Akhirnya barang yang mau kita jual ada Sakura. Hmm, kita akan membuat apa ini?" kata Ino. " Gimana kalau kita bikin sushi. Sushi kan gampang aku buatnya. Kau setuju kan?" kata Sakura.

   " Baiklah, kita bikin sushi buat besok. Tapi sebelum itu kita buat untuk percobaan buat besok. Supaya ya ada kritik lah gitu dari masakan yang kita buat ini. Hmm, siapa yang akan mencoba masakan kita?" kata Ino.

   Tiba tiba Sai pulang. Ia pun kaget melihat Sakura berada di apartemennya. " Gimana kalau Sai mencoba makanan kita? Sai, kau mau ya," kata Sakura. " Aku? Emangnya apa yang mau aku coba? Dan kenapa kau ada disini Sakura? Bukannya kau bersama Sasuke san ya? Nanti dia cariin kamu bagaimana? Kami gak mau disalahkan oleh dirinya," kata Sai.

   " Sasuke dia pergi keluar negri, dan aku akan nginap disini selama ia pergi. Besok kami akan berjualan, benarkan Ino," kata Sakura. " Iya Sai kun. Boleh ya kami berjualan. Soalnya aku bosan dirumah, kalau kami ada kegiatan kan mengurangi kebosanan kami. Lagian ada Sakura yang jagain aku. Kau tenang aja Sai kun," kata Ino.

   " Baiklah, jika itu yang kau mau silahkan aja. Dan aku akan ngasih kabar yang baik buat kalian. Aku diterima kerja di tempat kerjanya Sasuke. Ya jadi karyawan disana. Mulai besok aku akan mulai kerja disana. Mungkin jika kalian membuatnya lebih aku bisa berjualan disana. Para karyawan disana akan menyukainya," kata Sai.

   " Ide yang bagus itu. Oke, cobain sushi buatkan kami ya Sai kun. Ayo Sakura kita memasak sekarang," kata Ino. Sakura dan Ino pun mulai memasak.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊


  
   

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang