Part 30

63 4 0
                                    

   Sakura pun akhirnya keluar dari kamarnya. " Sasuke kun ibu dan ayahmu kemana? Mereka sudah sarapan kan?" kata Sakura. " Mereka kayaknya sudah sarapan. Sekarang mereka pergi bersama Itachi," kata Sasuke.

   " Itachi nii tadi kesini Sasuke kun? Kenapa kau gak memanggilku tadi. Biar aku siapkan makanan untuk Itachi nii," kata Sakura.

    " Hanya untuk Itachi saja hmm? Dasar, kau nanti kemana Sakura? Aku yang akan ngantarin kamu," kata Sasuke.

   " Aku mau ke tempat ibumu. Kemarin ibu bilang jika tokonya sudah boleh dipakai. Semua bahan bahannya sudah dibeli oleh ibumu. Kayaknya ibu bersemangat berjualan. Jadi gak sabar aku deh. Oh ya, tapi sebelum itu kita ke tempat Ino. Aku ingin mengajaknya berjualan denganku. Gak apa apa kan Sasuke kun," kata Sakura.

   " Hn, sarapanlah kau dulu Sakura. Bagaimana keadaanmu? Apa itumu masih ngilu?" kata Sasuke. " Sudah tidak. Cuma bekas merah yang kau buat belum bisa hilang dari tubuhku ini. Aku tutup aja pakai syal supaya gak ketahuan akibat ulahmu," kata Sakura.

   " Hn," kata Sasuke sambil tersebut. Mereka pun akhirnya sarapan. Beberapa menit kemudian mereka pergi ke tempat Ino. Mereka sampai di tempat Ino.

   Ino pun membukakan pintunya. " Sakuraa! Tumben kau disini, bersama Sasuke san lagi. Apa kalian mencari suamiku?" kata Ino. " Tidak, aku ingin berbicara denganmu Ino. Dan juga Sai. Mana suamimu itu?" kata Sakura.

   " Ah dia lagi bersiap siap. Ayo masuk, Sakura bantu aku menyiapkan minuman buatmu dan suamimu," kata Ino. " Yakh! Kau tuan rumah disini. Masa tamu disuruh suruh. Benar benar kau ya," kata Sakura kesal.

   " Oh ayolah Sakura. Kau lihat perutku membesar. Aku tak ingin kenapa kenapa dengan perutku," kata Ino sedikit memelas. " Sesekali kau gak usah memelas Ino. Kau harus menyibukkan dirimu supaya mempelancar proses persalinanmu nanti," kata Sakura.

  " Kau benar. Tapi kau tau bagaimana Sai kan. Dia terlalu memanjakanku sehingga terbawa olehmu Sakura. Sasuke san silahkan duduk. Akan kupanggilkan suamiku dulu," kata Ino.

  Ino pun pergi. " Temanmu itu benar benar seperti itu ya Sakura. Gak suaminya, gak istrinya. Mereka benar benar ya. Cepat kau selesaikan urusanmu," kata Sasuke.

   " Iya. Tapi kau bantu aku berbicara dengan Sai ya. Daripada Ino dirumah terus, lebih baik ia menyibukkan dirinya bersamaku," kata Sakura. " Hn," kata Sasuke.

   Sai dan Ino akhirnya datang. " Silahkan diminum minumannya. Sasuke san bagaimana kabarmu? Apa kau masih mabuk, Sasuke san?" kata Sai.

   " Terimakasih kau sudah menolongku semalam Sai. Tadi dalam perjalanan ke apartemenmu, Sakura sudah menceritakan semuanya ke aku. Sakura berbicaralah dengan Sai," kata Sasuke. " Aku berterimakasih denganmu Sai karena kau telah menjemput suamiku pulang. Apa inilah pekerjaanmu sesungguhnya hmm? Kau sekarang jadi bapak rumah tangga. Hahaha, sungguh lucu melihatmu seperti ini. Tapi jangan kau terlalu memanjakan istrimu. Nanti bisa bisa terbawa oleh anakmu nanti Sai," kata Sakura.

   " Kau mau menertawakan atau apa sih Sakura. Apa tujuanmu datang kesini?" kata Sai. " Ah aku ingin mengajak istrimu berjualan lagi bersamaku. Tidak, kali ini aku sudah memiliki tempat berjualan. Kemarin ibu mertuaku membeli sebuah toko. Toko tersebut akan dipakai untuk tempat berjualan kami. Kau tenang aja, ada ibu mertuaku disana bersama kakak iparku. Kau membolehkan Ino berjualan kan Sai?" kata Sakura.

   " Ti..," kata Sai terputus. " Ayolah Sai kun. Aku bosan dirumah. Lagian aku bersama Sakura. Kau tenang aja. Aku takkan memberatkan anak kita," kata Ino. " Tapi aku mengkhawatirkan anak kita Ino. Aku gak ingin terjadi apa apa dengan dirimu," kata Sai cemas.

   " Pleasee. Ya ya ya. Boleh ya," kata Ino. " Iya Sai, ijinkan Ino berjualan. Kalau kau mau membantu kami silahkan aja. Akan kubicarakan dengan mertuaku nanti," kata Sakura. " Hah baiklah. Jika aku berdebat dengan kalian aku akan kalah. Kalian boleh berjualan. Tapi ingat, sesekali aku menengok keadaanmu ini. Kau harus beritahu apa aja tentang kegiatanmu kepadaku. Apapun itu," kata Sai. " Yeay terimakasih anata," kata Ino memeluk Sai.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang