Part 47

38 2 0
                                    

   Keesokan harinya. Sasuke pun terbangun dari tidurnya. Ia melihat Sakura sedang tertidur pulas. Ia pun langsung menyentuh rambut istrinya itu. " Kau sangat cantik Sakura, apalagi rambutmu. Aku sangat menyukainya. Semoga anak kita sepertimu Sakura. Cantik dan berambut pink," kata Sasuke sambil mencium rambut Sakura.

    Tiba tiba Sakura terbangun. Ia pun merasakan ada yang menyentuh rambutnya. Ia pun membuka matanya diam diam. Yang ia lihat, Sasuke suaminya sedang mencium rambutnya. Dan ia sempat mendengar ucapan Sasuke. Langsung aja ia membukakan matanya.

   Sasuke pun terkejut melihat Sakura terbangun. " Selamat pagi Sasuke kun. Hoamm aku merasakan suara gaduh dari kemarin. Ini nih yang aku tak suka nginap disini. Mereka sering bergulat tengah malam. Menganggu tidurku aja," kata Sakura kesal.

   " Bangun bangun sudah kesal aja. Lagian kita juga pernah kayak mereka, tetapi aku gak berani melakukannya. Aku ingin di tempat yang sepi tanpa ada orang. Kecuali bersamamu. Kita akan bebas melakukan apa aja berdua dimana saja tanpa ada orang lain. Selamat pagi anak ya, kamu jangan dengarin pergulatan tante dan om kamu ya. Anggap aja kamu mendengar konser ya," kata Sasuke sambil mengusap perut Sakura.

   Sakura hanya bisa terkikik mendengar ucapannya suaminya. " Iya deh iya sayang. Kau lucu berkata seperti itu," kata Sakura. " Terserah kamu aja sayang. Ya sudah kalau begitu peluk aku ya," kata Sasuke.

    " Nanti aja ya sayang. Aku harus bantuin Ino masak. Kasian mereka kemarin dah nyiapin sesuatu buat kita. Sekarang giliran kita yg nyiapin untuk mereka," kata Sakura.

   " Ya sudah, biar aku yang mengendongmu. Sini mendekatlah kepadaku," kata Sasuke. Sakura pun mendekati Sasuke. Sasuke pun langsung mengendong istrinya.

   Mereka pun langsung menuju ke dapur. Untungnya Sai dan Ino belum bangun. Mereka pun akhirnya sampai di dapur.

   " Sekarang turunkan aku Sasuke kun," kata Sakura. Sasuke pun akhirnya menurunkan Sakura dari gendongannya. " Kau tambah berat sejak kau hamil Sakura. Tapi aku tambah suka melihatmu berisi kayak gini. Rasanya pingin kumakan kaunya Sakura," kata Sasuke.

   " Kalau aku dimakan samamu, berarti kau makan anak kita dong. Nanti calon anak kita gak lahir lahir gara gara kau memakannya, Sasuke kun," kata Sakura.

   " Bukan maksud makan yang itu sayang. Masa aku harus menjelaskan kepadamu sih. Nanti pas masalah ini selesai, akan ku pratekkan kepadamu. Aku jamin calon anak kedua kita akan muncul di perutmu lagi," kata Sasuke.

    " Anak pertama aja belum lahir, ini anak kedua yang kau minta sayang. Ya sudah lepaskan aku. Aku ingin memasak sayang. Kau potong sayuran itu. Bisa kan sayang?" kata Sakura.

   " Bisa, asalkan kau ajari aku dulu," kata Sasuke. Mereka pun akhirnya memasak bersama. Sai dan Ino pun akhirnya terbangun.

   " Sai kun diluar kayaknya ada suara itu. Kayaknya Sakura udah bangun deh. Ya padahal aku ingin memasakkan sesuatu buat mereka sayang. Eh malah mereka yang memasakkan buat kita. Aku jadi merasa bersalah sekarang," kata Ino. " Biarin mereka masak, sayang. Lagian sudah lama Sakura gak masak di tempat tinggal kita. Aku sedikit merindukan masakan Sakura," kata Sai. " Aku pun sayang," kata Ino.

    Tiba tiba perut Ino kesakitan. Ino pun langsung memegang tangan Sai. " Ada apa sayang. Sakit lagi perutmu itu? Kalau iya kita langsung ke rumah sakit ya," kata Sai. " Tidak, ini tidan seberapa kok. Aku masih bisa bertahan," kata Ino.

    " Jangan bandel sayang. Bulan bulan ini kau akan melahirkan. Jadi wajar kau akan mengalami kesakitan. Sekarang kau bersiap siaplah terlebih dahulu," kata Sai. Ino pun langsung terbangun dan menuju ke kamar mandi. Sai membantu Ino sampai ke kamar mandi.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang