Part 7

67 3 0
                                    

   Sasuke, Sakura, dan Ino sampai di mall. Mereka pun pergi ke sebuah butik. " Ino bantulah Sakura dalam memilih pakaian. Aku mau pakaian yang kau pilih cocok buat acara malam nanti. Paham kan, Ino?" kata Sasuke.

   " Oh kalau soal ini sih saya paham Sasuke san. Uhm, apa boleh aku memanggilmu dengan sebutan nama saja? Gak enak kalau panggil san dibelakang namamu. Ya ya ya," kata Ino. " Terserah, cepat kau bawa sahabatmu itu," kata Sasuke.

   Ino pun langsung menyeret Sakura. Mereka pun memilih pakaian yang akan dipakai oleh Sakura. " Kau mengenal Sasuke dari mana, Sakura? Coba kau ceritakan kepadaku," kata Ino.

  " Aku kenal dia tuh pas aku pergi ke Amerika. Dia satu pesawat denganku dan dia juga yang menawarku bekerja sebagai asistennya. Mantapkan aku ini, makasih ya gara gara kau aku mendapatkan pekerjaan ini. Bertemu dengan aktor dan kerja bareng. Kapan lagi coba," kata Sakura sambil memanasi Ino.

   " Iya kau beruntung. Semoga kau berjodoh dengannya Sakura. Kalian memiliki banyak persamaan. Kuharap doaku itu terkabul," kata Ino. " Terserah kau aja, Ino. Aku sih gak terlalu berharap amat, kasihan Sai disuruh jaga rumahku. Mungkin saat ini dia cemburu kau berdekatan kepada Sasuke san. Emm, apa kita kerjain aja Sai itu? Aku ingin tau aja reaksinya kepadamu," kata Sakura.

   " Kau jangan coba coba deh Sakura. Aku gak ingin dia marah kepadaku. Sudahlah, pakaian ini cocok buatmu. Emm, apa kita perlu beli alat make up. Mungkin kau bisa cantik. Sudahlah, hari ini kita berbelanja banyak, toh Sasuke juga yang membayarnya. Jangan banyak bicara ya Sakura," kata Ino.

   " Iya," kata Sakura. Mereka pun sibuk membeli sesuatu. Sementara Sasuke menunggu di depan kasir. Akhirnya Sakura dan Ino selesai memilih barang barangnya.

   " Sasuke maaf kami lama, kami harus membeli semua perlengkapan ini. Supaya Sakura gak perlu lagi ke salon. Cukup aku saja yang membuat Sakura cantik. Iya kan Sakura?" kata Ino.

   " Iya Sasuke san, aku gak perlu ke salon. Cukup Ino aja, itu membuatku senang. Uhmm setelah ini kita kemana?" kata Sakura. " Kita ke restoran. Kita akan makan disana. Ino, mending kau balik ke rumah. Kasihan Sai tinggal sendirian dirumah," kata Sasuke.

   " Jangan Sasuke san, mending aku dan Ino aja yang pulang. Aku gak ingin Ino pulang sendirian. Apalagi Ino sedang hamil, aku takut terjadi apa apa kepadanya," kata Sakura.

   " Aku gak apa apa, Sakura. Sudahlah, mending kalian berdua aja. Aku bisa kok pulang dengan anak buahnya Sasuke. Jangan kau khawatirkan aku ya," kata Ino.

   " Tidak Ino, lagian aku juga mau pulang," kata Sakura. " Ya sudah kalau begitu kita semua bakalan pulang. Akan kusuruh anak buahku untuk membeli makanan buat kita," kata Sasuke.

   Sasuke pun menelpon anak buahnya. Ia menyuruh mereka untuk membeli makanan. Setelah itu mereka pulang. Akhirnya mereka sampai di rumah.

   " Shimura san ini makanan buatmu. Sekarang kalian boleh pulang, tetapi kalian akan diantar oleh anak buahku. Sore nanti kalian balik lagi kesini. Buat persiapan untuk kami nanti, kalian paham kan?" kata Sasuke.

   " Baiklah Sasuke san kami pulang dulu. Ayo Ino kita pulang. Sakura nanti kami kesini lagi. Baik baik kau ya. Ikhlaskan aja rumahmu itu," kata Sai.

   " Iya, dasar bawel. Hati hati kalian ya," kata Sakura. Ino dan Sai pun akhirnya pulang. Sakura pun menyiapkan makanan buat Sasuke.

    " Jadi merekalah yang menjual rumahmu ini. Mereka tuh gak pantas jadi sahabatmu, sementara kau mudah percaya dengan mereka. Dasar bodoh," kata Sasuke sambil mengejek Sakura.

   " Hei, aku juga gak akan memaafkan mereka. Kau tau bahkan aku sudah menyuruh mereka buat mengembalikan rumah ini ke tanganku, lalu apa yang mereka lakukan kepadaku. Mereka menolak permintaanku. Dan lagian kenapa kau menyuruh mereka bekerja disini, dah tau aku masih marah kepada mereka. Sudahlah, masalah rumah akan kulupakan. Kenapa kau mengajakku makan malam di restoran? Aku gak mengerti Sasuke san?" kata Sakura.

    " Jadi aku mengajak sahabat sahabatku untuk makan malam. Kau tau beritaku kemarin kan, jadi kuminta padamu untuk jadi pacarku. Hanya pura pura saja kok. Terus bilang aja kita kenalan pas kita di Amerika dan aku langsung mengajakmu kencan. Lalu kau diamlah pas kami berbicara. Paham kan? Hanya itu yang kuminta padamu," kata Sasuke.

   " Apaa! Jadi pacar pura puramu! Kau gila, jika seandainya para wartawan mengikuti kita, kita dalam masalah besar Sasuke san. Aku gak mau ikut terseret dalam masalahmu itu. Cukup aku sebagai asisten di rumah ini, kumohon padamu Sasuke san," kata Sakura memohon.

   " Gak kau harus mengikuti permintaanku. Jika tidak maka gajimu akan kupotong dan akan kuusir kau dari rumah ini. Kau mau aku melakukannya untukmu?" ancam Sasuke.

   " Jika aku gak melakukannya, maka aku akan tinggal dimana? Hanya inilah tempat satu satunya untuk aku tinggali," batin Sakura bingung. " Baiklah, akan kuturuti permintaanmu itu. Tapi ingat, hanya malam ini saja. Gak lebih dari itu," kata Sakura.

   " Iya, aku janji kok. Sudahlah, aku akan istirahat sebentar. Jika ada orang yang mau bertemu denganku, usir saja mereka. Kalau orangtuaku datang kesini, suruhlah mereka menungguku bangun. Paham kan," kata Sasuke.

    " Ya baiklah kalau begitu. Terserah padamu," kata Sakura. Setelah makan Sasuke pun pergi ke kamar. Sedangkan Sakura sibuk membersihkan peralatan makan.

   Setelah itu Sakura pergi ke tempat komputer. Ia pun langsung membuat sebuah cerita. Sore pun tiba. Sakura pun mulai bosan duduk di meja komputer, lalu ia memutuskan untuk memasak.

   Setelah memasak ia pun lantas pergi ke kamar Sasuke. " Sebentar lagi Ino dan Sai akan tiba, aku bangunkan Sasuke san dulu," kata Sakura.

   Sakura pun masuk ke kamar Sasuke. Ia pun menghidupkan lampu kamar Sasuke. " Sasuke san bangun lagi! Kita harus siap siap pergi untuk acara makan malam. Ayolah bangun Sasuke san," kata Sakura.

   Sasuke pun langsung terbangun. " Kenapa kau membangunkanku Sakura. Aku masih mengantuk tau," kata Sasuke. " Sebentar lagi sahabatku akan tiba. Kau harus bersiap siap Sasuke san, jika tidak acara makan malamnya tidak akan ada," kata Sakura.

   " Baiklah, aku bangun sekarang. Keluarlah kau dari kamarku. Aku akan bersiap siap," kata Sasuke. Sakura pun langsung menuju ruangan tamu. Tiba tiba bel pun berbunyi.

   Sakura pun membukakan pintu. Ternyata Ino dan Sai sudah tiba disini. " Ayo Sakura, kita dandan dulu. Sai kun tunggulah kau disini," kata Ino.

   " Baiklah sayangku. Jangan lari lari ya, gak baik buat ibu hamil," kata Sai. " Sebegitu khawatirnya kau dengan istrimu ini huh, dasar bucin," kata Sakura.

   " Biarin, emang kau jomblo. Carilah pasangan Sakura biar kami gak ngejek kau lagi," kata Sai. " Dasar jeleek," kata Sakura.

   Sasuke pun turun dari kamarnya. Ia melihat Sakura bersama Ino. " Akan kudandan dia Sasuke. Bergabunglah bersama Sai kun. Dia pasti sangat kesepian," kata Ino.

   " Hn," kata Sasuke. Sasuke pun duduk di sebelah Sai. " Nanti kau jaga rumah ini. Tapi ingat, jangan berbuat rusuh didalam rumahku," kata Sasuke.

   " Iya Sasuke san," kata Sai. Sakura pun menghampiri Sasuke dan Sai. " Kau benar benar cantik Sakura. Wah kau emang pantas jadi kekasihnya Sasuke san. Iya kan," kata Sai. Sasuke hanya mendengus saja.

  " Ya sudah ayo kita pergi," kata Sasuke. Sakura dan Sasuke pun akhirnya pergi. Selama di dalam mobil, Sasuke sesekali melirik Sakura. " Dia begitu cantik, sampai sampai aku tak tahan untuk tidak melihatnya. Apa yang kau pikirkan Sasuke. Seharusnya kau harus senang sebab kau akan memanasi Utakata dan Shion. Dan jangan lupakan perasaanmu itu kepada Shion. Ingat itu," batin Sasuke.

   Mereka pun sampai di sebuah caffee. Mereka pun memilih tempat duduk yang sangat mewah. Sakura hanya bisa diam dan menikmatinya saja.

   Sasuke pun berusaha menghubungi Shion. " Semoga saja mereka datang. Kalau tidak ntah apa yang akan terjadi nanti," batin Sasuke.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang